Bab 100 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 100
David kembali masuk ke ruangannya dan masih memasang raut
wajah yang sama.
Hingga jam makan siang tiba, Kinara belum menyelesaikan
pekerjaannya karena berkas yang diberikan oleh David benar-benar banyak.
David berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekat ke
meja kerja Kinara. David ingin mengajak Kinara makan siang bersama untuk
menubus salahnya.
David menyadari kesalahannya, karena terbawa emosi hingga
memberikan pekerjaan yang banyak pada Kinara.
![]() |
Bab 100 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
"Berhentilah, lanjutkan nanti setelah makan siang"
ucap David berdiri tepat di depan meja kerja Kinara.
"Tidak apa-apa, Tuan. Ini tinggal sedikit lagi"
sahut Kinara. Ia ingin menyelesaikan semuanya agar makan siangnya tidak
terburu-buru.
David mengeraskan rahangnya mendengar jawaban Kinara,
niatnya baik ingin mengajak Kinara makan siang bersama, tetapi mengapa gadis
itu menolaknya? "Kenapa kau selalu membantah ucapanku?" bentak David
dengan nada suara sedikit meninggi.
"Bu-bukan begitu, Tuan David. Aku hanya-" Kinara
menghentikan ucapannya saat David mendekatkan wajah ke arahnya.
Kinara memundurkan badannya pelan, mata gadis itu sesekali
berkedip sambil menelan saliva pelan saat David terus memajukan mukanya.
"Aku hanya apa, ha?" tanya David dingin. Pria itu
terus mengikis jarak diantara mereka hingga membuat Kinara bisa merasakan aroma
napasnya. "Hanya ingin menguji kesabaranku, gadis kecil?"
Jarak keduanya semakin dekat, bahkan tinggal satu gerakan
lagi, hidung mancung David bisa menyentuh wajah cantik Kinara.
Semetara Kinara, sudah tidak ada ruang lagi untuk gadis itu
bergerak karena tempat yang ia duduk sudah sangat mepet dengan tembok.
"Katakan, siapa pria yang mengantarmu pagi? Apa dia
kekasihmu?" Akhir David mengeluarkan pertanyaan yang mengusik hatinya
sejak pagi tadi.
Kinara menggeleng cepat. "Bu-bukan, dia
tetanggaku."
Mendengar jawab Kinara, hati David merasa sedikit legah.
David memandang lama wajah gadis itu, lalu menjauhkan badannya.
"Hentikan pekerjaanmu dan ikut aku sekarang" ucap
David tegas.
"Iya, Tuan" sahut Kinara cepat. Gadis itu langsung
menutup berkasnya dan bergerak cepat mengikuti David dari belakang. Kinara
tidak ingin David marah lagi.
*
*
Kinara mengekori David sampai parkiran mobil dengan wajah
bingung, dirinya mau diajak kemana oleh David?
Dalam perjalan menuju suatu tempat, Kinara terdiam dan tidak
berani bertanya, gadis itu takut David akan marah lagi.
Kenapa Tuan David marah-marah terus ya hari ini? Perasaan
aku nggak ngelakuin kesalahan apapun.
Kinara melirik sebentar kearah David, ia merasa bingung
dengan sikap atasannya itu.
Beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka pun tiba
di rumah mewah Alex.
Saat didalam lift tadi, David menerima pesan dari Alex untuk
mengajak Kinara makan siang bersama di rumah Alex dan semua itu atas permintaan
Viona.
David yang tadinya ingin mengajak Kinara makan siang berdua
di restoran favoritnya, langsung melajukan mobilnya menuju rumah Alex.
Rumah Nona Viona? untuk apa kita kesini? batin Kinara.
*
*
"Kinara," panggil Viona yang baru saja keluar dari
dalam rumah.
"Nona Viona" sahut Kinara memberi hormat. Gadis
itu masih tetap berdiri disamping mobil, hingga David memberinya kode untuk
masuk.
Kinara yang paham kode dari David pun langsung mendekat pada
Viona.
Viona menyambut ramah Kinara.
"Ayoo masuk," ajak Viona setelah mencium pipi kiri
dan kanan Kinara.
Kinara mengangguk sambil tersenyum kaku, gadis itu merasa
sedikit canggung karena Viona menggandeng tangannya saat berjalan masuk dalam
rumah.
Kinara merasa tidak pantas, karena Viona adalah istri
pemilik perusahaan tempat ia magang.
"Udah biasa aja, jangan ganggung gitu" ucap Viona
pelan saat menyadari gadis yang ia gandeng sedikit tegang.
"Iya, Nona." sahut Viona.
"Jangan panggil Nona, panggil saja Kakak." ucap
Viona. Berusaha agar gadis disamping tidak canggung.
"Iya, Kak" Kinara mengganggu, kali ini senyum
tidak terlihat canggung lagi. Kirana merasa Viona adalah wanita yang baik hati.
Keduanya pun melanjutkan perjalanan ke ruangan makan.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 101 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 100 Pernikahan Yang Tak Dianggap "