Bab 126 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 126
Keesokan paginya, seperti yang sudah dijanji David. Pagi
ini, mobil mewahnya telah terparkir sempurna di halaman rumah Kinara.
David akan mengajak Kinara pagi ini ke rumah sakit, setelah
itu mereka baru akan terus ke kantor.
"Pagi, Pak" sapa David pada Ayah Kinara yang
sedang duduk d idepan rumah sambil menikmati segelas kopi. David mendudukkan
pantatnya disamping Ayah Kinara.
"Pagi, Nak David. Ayo duduk didalam saja" sahut
Ayah Kinara. Pria tua itu bergerak hendak berdiri dari duduknya.
"Tidak apa-apa, Pak. Duduk disini saja" ucap David
sambil menyentuh pundak Ayah Kinara.
Ayah Kinara merasa tidak enak, karena tempat yang ia duduki
saat ini hanyalah sebuah tempat tidur rusak yang sengaja ditaruh di depan rumah
untuk sekedar bersantai.
Ayah Kinara kembali membenarkan posisi duduknya dan mulai
mengobrol ringan dengan David sambil menunggu Kinara yang sedang bersiap.
.
.
Di dalam kamarnya, Kinara tampak sibuk mempersiapkan diri.
Kinara sengaja memilih pakaian terbaik yang ia punya di dalam lemarinya.
Dalam pikirannya, teman David sudah pasti orang terpandang.
Kinara tidak ingin mempermalukan David didepan teman-temannya, sehingga ia
memperhatikan penampilan sedetail mungkin.
Kinara memperhatikan lagi wajahnya di kaca untuk memastikan
jangan sampai ada bedak ataupun lipstik yang masih berantakan. Setelah
memastikan penampilannya rapi dan aman, Kinara pun langsung keluar kamar dan
berjalan menemui David dan sang ayah yang sedang bercerita di depan.
"Ayo berangkat" ucap Kinara yang membuat kedua
pria yang sedang mengobrol itu langsung mengalihkan pandangan padanya.
Sudut bibir David terangkat membentuk sebuah senyuman simpul
saat melihat penampilan Kinara sedikit berbeda dari biasanya.
"Ayo" ucap David lalu bangkit berdiri.
"Ayah, Nara berangkat kerja ya" pamit Kinara
sambil mencium punggung tangan sang ayah.
"Iyah, hati-hati" sahut Ayah Kinara.
David pun ikut berpamitan. Namun, ia tidak mencium punggung
tangan ayah Kinara.
Setelah berpamitan, keduanya berjalan bersamaan dan masuk
kedalam mobil. David pun langsung melajukan mobil menuju Rumah Sakit.
.
.
Sesampainya mereka di rumah sakit, David langsung mengajak
Kinara menuju ruangan ICU dimana Papah Chaira dirawat.
Dari kejauhan, David dan Kinara bisa melihat Chaira sedang
duduk menunggu didepan ruang rawat papanya.
Chaira yang melihat kedatangan David pun langsung berjalan
menyambutnya. "Dav" ucap Chaira lalu memeluk David tanpa permisi.
"Terima kasih sudah menepati janjimu untuk kembali lagi kesini"
Chaira berbicara dengan nada sedih seolah ingin menunjukan bahwa dirinya sedang
rapuh dan membutuhkan seorang teman.
Kinara mengerut dahi saat melihat Chaira yang tiba-tiba saja
memeluk David, Kinara merasa bingung, dimana teman yang dimaksud David? Kenapa
mala Chaira yang mereka temui? Dan mengapa David terlihat akrab sekali dengan
wanita itu? Bahkan menyambut hangat pelukan Chaira.
"Gimana kondisi papah? udah ada perubahan?" tanya
David setelah melepas pelukan mereka.
"Belum, Dav. Masih sama seperti kemarin"
David mengangguk pelan menanggapi ucapan Chaira.
"Chaira kenalkan ini Kinara dan Kinara, ini Chaira teman yang aku
ceritakan semalam" David saling memperkenal kedua wanita itu.
"Chaira" ucap Chaira sambil mengulurkan tangannya.
Tak lupa menunjukan senyuman manisnya.
"Kinara" sahut Kinara dengan senyuman terpaksa.
Bukankah mereka sudah berkenalan saat acara resepsi pernikahan Alex dan Viona?
Wajah Kinara terlihat bingung. Jadi ini teman yang dimaksud
David? Bukankah mereka sudah pernah berkenalan? mengapa David memperkenalkan
mereka lagi? Apa waktu itu David benar-benar tidak sadar? Lalu apa yang pria
itu pikirkan saat itu? Dan mengapa wanita itu mengulurkan tangannya seolah ini
pertama kali mereka bertemu? Apa mungkin Dia juga melupakan semuanya sama
seperti David?
Pertanyaan-pertanyaan itu muncul bergantian di kepala
Kinara, Hatinya sedikit tergores dan kecewa mendapati semuanya tidak sesuai apa
yang ia bayangkan.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 127 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 126 Pernikahan Yang Tak Dianggap "