Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 150 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 150

Bab 150 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

"Dan apa kamu tahu dimana kedua orang tua gadis pembawa sial itu, Sayang?" tanya Chaira setelah selesai bercerita.

David benar-benar marah mendengar cerita Chaira, seluruh wajah pria itu memerah bahkan matanya pun ikut memerah. David tidak menyangka wanita yang pernah ia nikahi bisa sebusuk itu.

.

.

"Sudah mati sayang, ayah gadis kampungan itu memilih bunuh diri karena tidak bisa menerima kenyataan istri tercintanya telah berselingkuh dan ibunya…," Chaira melemahkan suara. "Ibunya terpaksa disingkirkan oleh papaku karena tidak mau menurut,"

"Bohong, kau jangan mengarang cerita. Bukannya Kinara adik kandungmu?" teriak David.

"Untuk apa aku berbohong padamu, Sayang? Dokter Hardian adalah bagian dalam permainan ini, semua yang dia ceritakan hanya untuk mengelabuimu agar kau bisa sampai kesini, Sayang"

"Tidak, aku tidak akan percaya pada wanita gila sepertimu. Kalau kau tidak ada hubungan darah dengan Kinara bagaimana mungkin wajah kalian bisa semirip itu?"

"Itulah yang disebut dengan jodoh sayang, aku memang telah ditakdirkan menjadi pewaris dan penerus keluarga Jaslin." ucap Chaira dengan bangga. Chaira memang tidak ada hubungan darah dengan keluar Jaslin, tetapi wajahnya benar-benar mimir Nyonya Jaslin.

Yang membedakan mereka hanyalah hidung, hidung Nyonya Jaslin asli dan sama persis seperti yang dimiliki Kinara, sementara Chaira, wanita itu telah melakukan operasi plastik saat usia nya masih delapan belas tahun.

Chaira sengaja terbang ke Seoul, Korea Selatan hanya untuk mendapatkan hidup yang sempurna  seperti Nyonya Jaslin. Chaira sangat bahagia setelah melakukan operasi plastik, wanita itu benar-benar meresa dirinya sangat pantas menjadi penerus keluarga Jaslin.

Sejak kecil, Chaira sudah mengetahui siapa orang tua kandungnya karena Iskandar selalu menceritakan apapun padanya, termasuk kesepakatan yang mereka lakukan saat Chaira masih dalam kandungan.

"Bagaimana sayang? Aku hebat'kan? Kau tidak perlu menjadi kacung lagi jika kembali padaku,"

"Menjijikan, kau begitu bangga dengan harta hasil rampok, dimana harga dirimu Chiara?" ucap David dengan tatapan jijik pada mantan istrinya. "Keluar dari sini, aku tidak sudi melihat manusia sepertimu"

Ucapan David berhasil memancing emosi Chaira, wanita itu kembali mencengkram rahang David.

"Kenapa? Apa kau lupa dulu kau sangat mencintaiku? Sekali lagi kau berkata begitu akan kupastikan wanita pujaanmu hanya 

'akan tinggal nama," Selesai berbicara Chaira langsung keluar meninggalkan David.

Hati wanita itu sakit mendengar hinaan demi hinaan yang dilontar pria yang ia cintai, namun Chaira perusahaan menutup semuanya.

"Sedikit saja kau menyentuh Kinara akan kupatahkan kaki tanganmu" Ucapan David lagi-lagi menusuk hingga ke paru-paru Chaira membuat wanita itu mengepalkan kedua tangannya.

Saat sampai di pintu, Chiara yang tidak sengaja berpapasan dengan sang papah seketika memucat.

"Apa yang kau lakukan disini, Chaira?" tanya Iskandar penuh selidik.

"Pa-papah? tidak Chaira hanya melihat David sebentar." sahut Chaira sedikit gugup.

"Jaga sikapmu, Chairan. Jangan sampai kau membongkar semua rahasia kita"

"I-iya, Pah. Chaira mau pulang" Chaira berjalan cepat. Wanita itu mengelus dadanya penuh kelegaan, untunglah sang paph tidak mendengar pembicaraan dengan David.

.

.

"Bawa dia masuk," ucap Iskandar.

Dua orang pengawal menyeret masuk seorang pria tua ke dalam ruang gelap itu.

David yang mengenali siapa orang yang diseret masuk itu pun langsung membulatkan kedua matanya.

Pak Bambang!  David semakin marah karena tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat calon ayah mertuanya diseret.

"Lepaskan Dia, dimana otak kalian memperlakukan orang tua seperti itu?" teriak David penuh emosi.

Iskandar tertawa lepas melihat pertunjukan itu. "Rantai Dia, jangan sampai lepas," perinta Iskandar lalu pergi dengan tawa bahagia.

"Iskandar sialan, kalau kau memang berani, hadapi aku bajingan" David lagi-lagi berteriak namum tidak digubris oleh Iskandar. 

Selesai merantai Ayah Kinara, semua anak buah Iskandar ikut keluar dan mengunci pintu rapat-rapat.

.

.

"Pak, Pak Bambang?" panggil David. "Bapak tidak apa-apa?" tanyanya.

"Tidak apa-apa, Nak David. bapak hanya khawatir pada Kinara, bapak takut mereka akan berbuat macam-macam pada Kinara." ucap Pak Bambang sendu. Pria tua itu memikir nasib anak gadisnya.

Hati David hancur mendengar kata-kata Pak Bambang, David tidak bisa melakukan apapun untuk melindungi gadis yang ia cintai.

David menarik tangan yang terikat rantai sekuat tenaga, hingga pergelangan tangan memerah dan mengeluarkan darah, rantai itu tak kunjung terlepas. 

David berteriak sekeras mungkin mengeluarkan semua emosinya, Davis berlutut dan pasrah dengan semua yang terjadi. Mau sekuat apapun ia berusaha, tenaganya tidak bisa menghancur rantai itu. David terlihat seperti putus harapan.

"Tenang, Nak David. Semuanya pasti akan baik-baik saja" Pak Bambang berusaha menenangkan David.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 151 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 150 Pernikahan Yang Tak Dianggap "