Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 151 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 151

Bab 151 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

David berteriak sekeras mungkin mengeluarkan semua emosinya, Davis berlutut dan pasrah dengan semua yang terjadi. Mau sekuat apapun ia berusaha, tenaganya tidak akan bisa menghancur rantai itu. David terlihat seperti putus harapan.

"Tenang, Nak David. Semuanya pasti akan baik-baik saja" Pak Bambang berusaha menenangkan David.

.

.

Kinara terduduk lemas saat mendapatkan sebuah pesan masuk di ponselnya.

Datanglah ke jalan xxx jika kau ingin ayahmu selamat, ingat  jangan bawa siapapun apalagi sampai melibatkan polisi.

Bukan hanya pesan berisi ancaman, Kinara juga menerima beberapa foto sang ayah yang sedang diikat dengan rantai. Hati Kinara hancur saat melihat wajah keriput ayahnya dipenuhi luka lebam akibat pukulan seseorang.

Siapa orang kurang ajar yang telah berani memukul ayahnya. Wajah gadis itu berubah seketika memancarkan amarah yang tak biasa. Kinara bangkit berdiri, saat hendak berjalan menemui Alex, sorot mata Kinara tidak sengaja melihat seorang pria berpakaian bebas memarkirkan motornya tak jauh dari rumah Kinara.

Perasaannya tidak enak, Kinara merasa orang tersebut sedang memata-matainya.

Apa mungkin dia orang suruh untuk mencintaiku. Sudut bibir gadis itu tarekat kertas membentuk sebuah senyuman licik ketika muncul sebuah ide di kepalanya.

Mari kita bermain-main pengecut. Ayah jangan khawatir Nara datang menjemputmu.

Kinara berjalan mendekat pada Alex, gadis memasang ekspresi datar.

"Tuan Alex pergilah, ada kerjaan yang harus saya selesaikan sekarang juga." Kinara sengaja meninggikan nada bicaranya.

"Mau kemana? Bukankah kita harus mencari David dan ayahmu?" Alex sedikit bingung melihat sikap Kinara. Bukankah tadi dia yang memaksa untuk ikut?

"Tidak Tuan, pergilah aku akan mencari ayahku sendiri" Kali ini Kinara berbicara sambil memegang keningnya dan berpura-pura sakit kepala.

Belum juga Alex menjawab ucapannya, Kinara telah jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.

Alex sedikit panik melihat gadis itu tiba-tiba saja jatuh ketanah. "Kinara, bangun. Kua kenapa?" tanya Alex sambil duduk berjongkok di samping Kinara.

"Astaga, kenapa gadis ini?" Alex mengakat Kinara dan menahan tubuh gadis itu agar tidak berbaring di tanah.

Kinara membuka sebelah matanya untuk memastikan posisinya aman dari pandangan pengintai itu, setelah memastikan posisi kepalanya dihalangi oleh badan Alex, Kinara pun membuka kedua matanya dan memberi isyarat agar Alex diam.

"Diam-diam, Tuan. Ada yang sedang mengintai kita." ucap Kinara dengan suara sedikit berbisik.

"Dimana?" tanya Alex. Kepala pria itu hampir saja menoleh kebelakang. Namun, Kinara bergerak cepat menarik jasnya.

"Jangan dilihat Tuan, berpura-puralah tidak tahu apa-apa." ucap Kinara dan Alex mengangguk paham.

Kinara pun mulai menceritakan bahwa dirinya baru saja mendapatkan pesan ancaman dari seseorang. Kinara menjelaskan strateginya pada Alex secara singkat, jelas dan padat.

"Kau yakin akan melakukan semua itu?" tanya Alex. Mendengar rencana Kinara, Alex sedikit cemas, Alex takut gadis itu akan dalam bahaya. Alex memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan pada David kalau sampai gadis itu kenapa-kenapa. 

"Yakin Tuan, asal Tuan bergerak cepat membawa bantuan kita pasti akan menang. Aku yakin, Tuan David juga disekap di sana.

"Baiklah, berhati-hatilah. Jangan lupa selalu mengecek ponselmu," 

Kinara mengangguk pasti dan mulai melanjutkan aktingnya.

"Menyingkirlah Tuan Alex, orang terhormat seperti Anda mana mungkin mau membantu saya mencari ayah saya." Kinara mendorong tubun Alex dengan kasar sampai-sampai Alex terpental dan terduduk di tanah. 

"Aku bisa menemukan ayahku, aku yakin ayahku hanya pergi ke rumah temannya.

"Kinara tunggu, orang-orang saya akan membantu mencarikan ayahmu" teriak Alex. Namun, Kinara tidak menggubrisnya, gadis itu terus berjalan menuju rumah tetangga.

Entah motor siapa yang ia pinjam, Kinara kembali dengan mengemudi sebuah motor Vario. Kinara berhenti sejenak dan melihat pada Alex yang masih berada di halaman rumahnya. 

Saat Alex akan mengeluarkan suara, Kinara langsung menancap gas dan menghilang seperti angin. 

Benar saja dugaan Kinara, saat ia pergi dari sana, pria yang mengintai rumahnya itu pun langsung membantutinya dari belakang.

 Siapapun kau yang sudah berani menyentuh ayahku, akan kupastikan semua tulang-tulangmu hancur dan melunak.

Diselimuti aramah dan rasa cemas, Kinara melaju dengan kecepat tinggil. Gadis itu tidak memikirkan keselamatannya lagi, yang ada di kepalanya saat ini, hanyalah menyelamat sang ayah.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 152 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 151 Pernikahan Yang Tak Dianggap "