Bab 26 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 26
Alex adalah seorang pemimpin perusahaan besar, tentu matanya
tidak jelalatan kesana, kemari. Ia hanya akan fokus pada lawan bicaranya
ataupun pada karywan yang sedang melakukan prensentasi.
Dalam ruangan yang terdapat hampir seratus orang itu, tentu
Alex tidak akan melihat sosok gadis yang ia cari selama ini.
Rapat telah dimulai, presentasi demi presentasi dari
beberapa divisi telah dilakukan. Kini, tiba saatnya divisi keuangan kantor
pusat yang akan menunjukan hasil kerja mereka.
![]() |
Bab 26 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Pak Suryo berdiri dan mulai membuka pembicaraan. Jatung
Viona berdegup kencang, rasa cemas yang berlebihan mengakibatkan tangannya
mengeluarkan banyak keringat.
Irene yang melihat kegelisahan Viona pun bertanya.
"Kamu kenapa?" tanya Irene berbisik pada telinga Viona. Namun, Viona
tak meresponnya.
"Viona, kamu kenapa? Kalo nggak bisa presentasi biar
aku saja" Irene menyetuh tangan Viona.
"Nggak apa-apa, Kak. Aku bisa ko" sahut Viona,
kepalanya terasa sedikit pusing. Viona berusaha menguatkan diri, ia tidak boleh
terlihat lemah, apalagi didepan mantan suaminya.
Viona akan bertanggung jawab atas pekerjaannya, ia tidak
ingin mengecewakan Kepela Divisi yang telah mempercayainya.
"Baik, untuk rincian pendapatan tahunan perusahaan,
akan dijelas oleh karywan saya Viona Anandita," ucap Pak Suryo. Viona pun
segera berdiri dan melakukan tugasnya.
Alex yang sejak tadi fokus pada leptopnya untuk menyamakan
hasil laporan Pak Suryo, langsung mengangkat kepalanya, begitu juga dengan
David.
"Apakah itu Vionaku?" batin Alex, jantungnya mulai terguncang, matanya terfokus pada
karyawan wanita yang sedang berjalan menuju layar proyektor. Napasnya seakan
tertahan menunggu momen karywan wanita itu berbalik.
Deggggggg
Alex tertegun ketika Viona berbalik, gadis yang selama ini
ia cari-cari, ternyata berada didekatnya. Mengapa dirinya begitu bodoh
sampai-sampai ia tidak menyadari Viona ada disekitarnya? Pandangan Alex sedikit
pun tidak berpaling dari Viona.
Semua yang hadir dalam ruangan itu tampak berbisik-bisik,
pasalnya sudah lebih dari dua menit Viona belum juga memulai presentasi. Irene
yang menyadari ada sesuatu yang tidak beras pun langsung menyusul Viona.
"Viona" panggil Irene. Belum sempat tangannya
menyentuh Viona, Gadis itu telah jatuh tak sadarkan diri. Untunglah Irene cepat
menangkap tubuh Viona.
Alex yang sejak tadi memperhatikan semua itu pun langsung
melompat dari atas meja dan berlari menuju Viona. Alex menyerobot dan langsung membawa tubuh Viona
kepangkuannya. Alex semakin panik saat melihat wajah gadis itu tampak pucat dan
telapak tangannya sangat dingin.
Sementar, Irene merasa tidak percaya dengan apa yang
atasannya lalukan.
"David, cepat telefon Irwan," teriak Alex lalu
menggedong tubuh Viona dan membawanya ke kamar hotel yang ia tempati.
Aksi yang dilakukan oleh Alex, tak terlepas dari pandangan
semua yang hadir dalam ruangan itu. Banyak pertanyaan pun mulai bermunculan,
siapa karyawan wanita itu? Ada hubungan apa diantara mereka? Dan mengapa Tuan
Winston sangat mempedulikannya? Sampai-sampai melakukan aksi heroik seperti
tadi.
Rapat yang telah diagendakan dengan rapih, harus tertunda
karena insiden tersebut.
*****
Alex membaringkan tubuh Viona diatas kasur, tak lupa ia
menyelimutinya juga. Merasa Viona masih kedinginan, Alex mengambil remot AC
lalu menekan tombol off. Bukan hanya di bagian kamar, Alex juga mematikan AC di
bagian living room.
David yang merasa bingung pun akhir bertanya. "Kenapa
ACnya dimatikan, Bos?" tanyanya.
"Tangan Viona dingin, saya tidak ingin Viona semakin
kedinginan karena AC ini" sahut Alex.
David menurut dan pasrah pada keadaan.
"Dimana Irwan? Kenapa lama skali?" tanya Alex.
"Dia sudah dalam perjalan, Bos. Sebentar lagi
sampai." sahut David.
Belum sampai lima menit AC dimatikan, kedua pria itu sudah
mulai kegerahan. Alex melepas jas dan dasinya, Davit pun ikut melakukan hal
yang sama. Room president suite itu terasa sepeti mulut tetangga yang suka
Julid.
Merasa masih gerah, Alex melepas dua kancing bajunya lalu
menggulung lengannya keatas. Lagi-lagi David meniru aksinya.
Mata keduanya mencari sesuatu yang bisa dipakai untuk
mengipas badan, Alex dan David saling berpandangan, keduanya terfokus pada
sebuah majala yang tersimpan diatas meja.
Aksi rebut-rebutan pun terjadi diantara mereka dan tanpa
sengaja keduanya terjatuh ketas sofa. Tubuh Alex menindih David dibawa, posisi
kedua terlihat sangat intim, siapapun yang melihatnya pasti akan berpikiran
negatif.
Kedua bola mata Alex melotot seperti ingin melompat keluar
ketika melihat satu pasang mata sedang memperhatikan mereka.
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 27 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 26 Pernikahan Yang Tak Dianggap "