Bab 55 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 55
Nyonya Veronika mengantar pulang Viona, pajero sport
berwarna hitam itu melaju membala keramaian jalan, menuju tempat tinggal Viona.
Dalam perjalanan pulang, Veronika bertanya banyak hal pada
Viona, tentang kehidupan Viona dan tentang awal pertemuan Viona dengan Kakek
Volcan.
"Pantas saja papah begitu begitu menyayangimu, ternyata
kamu gadis yang kuat dan tangguh." batin Nyonya Veronika, wanita paruh
baya itu semakin merasa bersalah pernah menyakiti Viona.
Veronika berjanji pada diri sendiri akan memberikan yang
terbaik untuk Viona dan membuat gadis itu bisa merasakan kasih sayang seorang
ibu.
![]() |
Bab 55 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
"Berhenti disini saja, Tante." ucap Viona saat
mereka telah sampai.
"Kos kamu yang mana?" tanya Veronika sambil
melihat keluar kaca.
"Masuk lewat gang itu, Tan" sahut Viona sambil
menunjuk gang menuju kos-kosannya.
"Ya udah mama antar sampe sana, sekalian mama pengen
lihat kamar kamu"
"Tapi mobil nggak bisa masuk sana, Tan. Nggak ada
tempat parkirnya."
"Oh gitu, ya udah Pak Bari cari tempat parkir ya, aku
sama Viona jalan aja" ucap Nyonya Veronika pada sopir pribadinya.
"Siap, Nya" sahut Pak Bari semangat.
"Tapi jalan masuk kesana sedikit jauh, Tante. Dan maaf
agak ramai." jelas Viona, mengingat gang tempatnya tinggal selalu ramai,
apalagi disore hari.
"Tidak apa-apa, Sayang. Ayo turun" ajak Veronika.
Viona keluar dari mobil dan diikuti Veronika, keduanya
berjalan masuk ke gang. Nyonya Veronika mengambil tangan Viona dan mengaitkan
pada lengannya layaknya seorang ibu dan anak.
Keduanya berjalan melewati jejeran orang yang sedang duduk
mengobrol bersama dan anak-anak kecil yang berlari kesana kemarin. Senyuman tak
terlepas dari bibir keduanya. Bahkan Veronika membalas ramah setiap sapaan dari
ibu-ibu disitu.
Viona tersentuh melihat sikap rama Veronika, awalnya ia
pikir Veronika adalah wanita kaya yang akan merasa tidak nyaman ketika memasuki tempat seperti itu.
Veronika mengelus pelan tangan Viona yang menggandengnya,
wanita paruh baya itu seakan paham apa yang dipikirkan oleh gadis disampingnya
itu.
Setelah lima menitan berjalan, akhirnya mereka sampai ke
kamar kos Viona.
"Silakan masuk, Tante" ucap Viona setelah
membukakan pintu.
Veronika melangkah masuk tanpa berucap apapun, pandangannya
menyapu seluruh isi kamar itu. Dari keadaan kamarnya, Veronika bisa menilai
Viona adalah gadis yang telaten karena semua barang-barang dalam ruangan itu
tertata rapi dan bersih.
"Duduk sini, Tan. Maaf Vio nggak punya kursi" ucap
Viona merasa tak enak hati, ia mempersilahkan Veronika duduk diatas kasurnya.
"Tidak apa-apa sayang" sahut Veronika sambil
mendudukan pantatnya di atas kasur. "Kamu tau, Vio. Kakek Volca adalah
ayah yang sangat keras, sejak kecil, mama tidak pernah dimanja, bahkan saat
kuliah mama dikirim ke luar kota dengan uang bulanan secukupnya. Tujuannya
hanya satu, agar mama mengerti kehidupan
keras diluar sana" ucap Veronika sambil menatap Viona yang duduk
disampingnya.
"Saat kakek ingin menikahkanmu dengan Alex, Lucas
datang dan menceritakan bahwa kamu adalah wanita yang tidak benar, kamu hanya
ingin memanfaatkan kakek untuk mendapat uang dan bodohnya mama langsung percaya
begitu saja tanpa mencari tahunya terlebih dahulu" Nyonya Veronika
menertawakan kebodohannya, terlebih lagi saat mengingat Lucas memuji Jessica
dan mengatakan Jessica adalah wanita yang paling tepat untuk mendampingi Alex.
Viona terdiam dan mencerna semua ucapan Veronika, sekarang
Viona paham mengapa saat itu Veronika sangat membencinya.
Kedua wanita berbeda generasi itu saling bertukar pengalaman
hingga malam hari, bahkan Viona menawarkan sate ayam langgananya pada Veronika..…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 56 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 55 Pernikahan Yang Tak Dianggap "