Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 95 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 95

Sore hari, saat jam pulang kerja telah tiba. Kinara tampak bingung karena David masih tetap fokus bekerja, bahkan tidak ada tanda-tanda pria itu akan berhenti bekerja.

Kinara melangkah pelan mendekat kearah David, gadis itu berdiri didepan meja kerja David, berharap atasannya itu mengangkat kepala dan melihatnya.

"Pulanglah jika pekerjaanmu sudah selesai," ucap David tanpa mengalikan pasangannya.

"Tidak, Tuan. Saya akan menemani Anda disini" sahut Kinara.

David mengangkat kepala dan menatap penuh tanya pada gadis yang berdiri di hadapannya itu. Lagi-lagi, Kinara mengucapkan kata-kata yang cukup panas di telinga David.

Bab 95 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

"Em, maksud saya, saya akan membantu Tuan menyelesaikan semua pekerjaan." Kinara memperjelas kata-katanya.

David berpikir sejenak, lalu mengangkat beberapa map yang berisi berkas kerja dan memberikannya pada gadis itu.

Kinara tampak bersemangat menerima tugas dari David, ia mengambil map-map itu dan hendak kembali ke meja kerjanya.

"Duduklah disini, jika ada yang kau tidak paham langsung bertanya saja." ucap David sambil menyerahkan sebuah pulpen pada Kinara.

"Baiklah" Kinara mengangguk pelan lalu menarik kursi dan mendudukan patatnya disana.

Pasangan atasan dan bawahan itu mulai fokus bekerja. Keduanya bekerja sama dengan baik. Kinara bertanya saat tidak menger dan David sigap menjelaskannya.

Lama kedua fokus bekerja, tanpa mereka sadari, waktu sudah menunjukan hampir pukul sepuluh malam.

Kinara cepat-cepat membereskan barang-barangnya saat mereka telah selesai bekerja. Kinara harus sampai di rumah sebelum jam sepuluh malam, Kinara yakin sang ayah telah menunggunya dalam kecemasan.

"Aku akan mengantarmu pulang" ucap David tanpa berbasa basi.

"Tidak perlu, Tuan. Saya bisa sendiri" sahut Kinara.

"Aku tidak suka mengulang kata-kataku, lagi pula ini perintah bukan untuk tawar menawar." ucap David tegas.

"Tapi Tuan, rumah saya jauh dan ini juga sudah hampir larut malam." ucap Kinara merasa tidak enak.

Selain karena jarak rumahnya jauh, jalanan masuk ke tempat tinggalnya juga banyak sekali yang berlubang, sehingga Kinara takut David akan merasa tidak nyaman dan kesal.

David tidak peduli dengan ucapan Kinara, pria itu berjalan menuju pintu. "Kau mau diantar atau mau menginap sendirian, disini?" David memberi pilihan.

"Diantar," sahut Kinara cepat. Gadis itu melihat sekitaran ruangan itu dan membayang jika dirinya beneran menginap sedirian disitu.

Seberani-berani Kinara, ia sangat takut sama yang namanya hantu. Apalagi di gedung tinggi dan besar seperti itu.

Sudut bibir David terangkat keatas membentuk sebuah senyuman singkat, dikala melihat Kinara bergidik ketakutan.

"Tunggu aku, Tuan David." teriak Kinara karena David telah melangkah terlebih dahulu, bahkan sudah berdiri di depan pintu lift.

Kinara berlari cepat mengikut David, gadis itu menyerobot masuk ke dalam lift saat melihat pintu lift hampir tertutup.

Akibat dari larinya yang terlalu kencang dan langsung menerobos masuk lift, Kinara kehilangan keseimbangannya, tangan gadis itu bergerak cepat berusaha meraih sesuatu, namun mala dasi David lah yang ditarik.

David yang dalam keadaan tidak siap, ditambah tarikan keras pada dasinya membuat pria itu ikut terjatuh dan menindih tabuh Kinara dibawa.

untunglah David menggunakan telapak tangannya menahan kepala Kinara dan tangan satu tangannya lagi menahan tubuhnya agar tidak menekan gadis itu dibawa.

"OMG, kenapa Tuan David ganteng sekali, bahkan sudah bekerja seharian pun tetap saja masih wangi." batin Kinara. Sempat-sempatnya gadis itu memuji ketampanan David disaat seperti itu.

David menatap penuh arti gadis dibawa kukungannya itu, rahang pria itu sesekali mengeras, entah apa yang ia pikirkan.

David bangun dari atas tubuh Kinara tanpa berniat membantu gadis itu sedikit pun.

"Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja tadi" ucap Kinara setelah berdiri, gadis itu terlihat sedikit salah tikah.

David menatap sebentar kearah Kinara, pria itu terdiam dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Namun, siapa sangka? Didalam hatinya sedang bertarung keras melawan pikiran jahatnya.

David bertanya-tanya apa gadis disampingnya itu benar polos, atau sengaja menggodanya? Da.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 96 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 95 Pernikahan Yang Tak Dianggap "