Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 104 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 104

"Hei, pergilah, jangan buat keributan disini." ucap salah satu pria yang terlihat seperti pimpinan sekelompok orang-orang itu.

Tangan pria itu menyentuh pergelangan tangan David yang memegang tangan Kinara.

David mengalihkan pandangannya pada tangan yang menyentuhnya, lalu menatap tajam pada wajah pria itu.

"Aku tidak peduli ada masalah apa diantara kalian berdua, yang pasti aku sudah membayar mahal untuk gadis ini mengikuti pertandingan, jadi cepatlah menyingkir dari sini" jelas pria itu saat menyadari tatapan yang tak biasa dari David.

"Bos Bara maaf, aku akan berbicara sebentar dengan temanku" cela Kinara. Karena ia kenal betul siapa Bos Bara, jika bermasalah dengannya maka urusannya akan panjang.

Bab 104 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Kinara memberi kode pada David agar mengikutinya. Nanum, David tampak tidak peduli, pria itu mala menatapnya tanpa berkedip.

"Berapa banyak duit yang kau keluarkan untuk?" tanya David. Dengan pandangan tetap terfokus pada Kinara.

Pria yang dipanggil Bos Bara oleh Kinara itu tersenyum mengejek sambil memperhatikan penampilan David dan motornya, tanpa berniat menjawab pertanyaan David.

"Berapapun uang yang kau minta akan saya bayar, sekarang biarkan saya pergi bersama gadis ini" ucap David lagi. David tidak ingin mencari masalah, karena tujuannya hanya ingin membawa Kinara.

Bos Bara pecah tertawa saat mendengar ucapan David, mana mampu tampang seperti David membayatnya.

"Bahkan dengan kau menjual motor dan semua yang menempel di tubuhmu, kau tidak akan sanggup membayarku, Tuan Besar" Bos Bara kembali tertawa terbahak-bahak.

David merasa geram mendengar ejekan pria itu.

"Jangankan membayarmu, membeli harga dirimu untuk menjaga peliharaanku di rumah pun aku sanggup" Ucapan David langsung menghenti tawa renyah Bos Bara.

"Braninya kau berkata seperti itu pada Bosku, sialan" ucap salah satu bawahan Bos Bara sambil bergerak hendak menarik kerah baju David.

Belum sempat tangan itu menyentuh kerah bajunya, David telah menangkapnya dan memutar tangan pria itu kebelangkang.

"Aku tidak ingin cari masalah dengan kalian, aku hanya ingin membawa gadis ini" ucap David masih dengan posisi mengunci tangan pria tadi..

"Braninya kau mencari masalah di kawasan, bajiangan. Lepaskan anak buahku" benta  Bos Bara dengan nada meninggi. Bos Bara tampak mulai tersulut emosi.

Semua anak buahnya dibelakang telah  mengambil ancang-ancang dan bersiap menghajar David.

"Cukup! Saya tidak punya waktu untuk melayani kalian semua, cari saya di the star cafe untuk mendapatkan bayaranmu." David mendorong tubuh pria yang ia kunci tadi hingga menabrak Bos Bara dan semua anak buah di belakang.

Mereka semua jatuh bersamaan dan saling menindih seperti tumpukan rombengan di pasar.

Kinara yang tidak ingin keadaan semakin memanas pun langsung bergerak cepat naik keatas motor David dan David pun langsung melaju kencang menerobos banyak mata yang terpasang pada mereka sejak tadi.

*

*

Hari semakin gelap, David melajukan motor dengan sangat kencang. Menyadari yang bawa adalah seorang wanita, David menghentikan motornya di sebuah pantai yang tampak masih ramai.

David tidak ingin orang-orang tadi menemukan mereka di tempat-tempat sepi. Bukan karena David takut baku hantam, tetapi David tidak ingin membahayakan Kinara.

David berjalan masuk ke tepi pantai dan mencari tempat yang sedikit jauh dari keramaian. Sementara, Kinara mengikutinya tanpa berucap sepatah katapun.

David menghentikan langkahnya setelah dirasanya tempat sekitarnya sepi.

David terdiam sambil memandangi gulungan ombak yang seakan sedang mengamuk dan bersiap membasahi kaki siapa pun orang yang mendekat pada bibir pantai.

Pikiran David melayang jauh, apa yang sedang ia lakukan? Apa semua ini benar?

David masih berusaha mencerna semuanya dan berusaha menguasai diri.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 105 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 104 Pernikahan Yang Tak Dianggap "