Bab 105 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 105
David tersadar dari lamunannya dan melihat sebentar pada
Kinara yang berdiri di sampingnya.
"Apa yang kau lakukan disana tadi?" tanya David.
Dan kembali menatap pada ombak di lautan.
"Aku ...." Kinara tidak bisa melanjutkan
perkataannya.
"Berapa banyak uang yang kau butuh sampai-sampai kau harus mengikuti balap liar
seperti itu?" tanya David lagi.
"Bu-bukan begitu, aku melakukan semua itu, demi
...." Kinara terdiam. Bibinya enggan untuk menjelaskan keadaan sebenarnya.
David berbalik dan berdiri menghadap pada Kinara.
"Demi, apa?" tanyanya serius.
![]() |
Bab 105 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
"Anda tidak akan paham walau saya mencritakan semuanya,
Tuan." sahut Kinara. Gadis itu pun berbalik dan membalas tatapan David.
Kinara tidak ingin menceritakan apapun, karena David
hanyalah atasannya di kantor. Belum tentu David akan peduli pada masalahnya.
David menatap lekat wajah cantik Kinara, gadis yang berhasil
mengobrak abrik hatinya. Gadis yang awalnya ia pikir adalah mantan istrinya dan
gadis yang kini telah berhasil meruntuhkan pertahanannya selama depan tahun
terakhir.
"Apa begitu sulit bagimu untuk menceritakan semua
masalahmu padaku?" tanya David dengan rahang mengeras. Bagaimana caranya
menjelaskan pada gadis itu bahwa dirinya siap membantu apapun itu.
"Tidak, tapi ini masalah pribadi saya, Tuan,"
Kinara lagi-lagi berkelit. "Lagi pula, Anda bukan siapa-siapa saya yang
mengharuskan saya menceritakan apapun pada Anda Tuan," lanjut Kinara.
Sontak saja, tangan kiri David langsung merangkul pinggang
Kinara membawa gadis mendekat padanya. David memajukan kepala dan menempelkan
bibirnya pada bibir Kinara.
Kinara kaget, kedua bola mata gadis itu membulat sempurna
menerima perlakuan David.
Merasa tidak ada penolakan dari Kinara, David mulai
menghisap lembut bibir bawah gadis itu.
Dibawa sinar rembulan yang begitu terang dan gulungan ombak
yang sedang mengamuk, David terus memiringkan lehernya dan menikmati bibir
mungil Kinara.
Suasana remang dan sepi, membuat David enggan melepas bibir
gadis itu. Depan tahun menduda dan delapan tahun pula David belum pernah
merasakan kembali nikmatnya bertukar saliva.
David seperti tersihir dan tidak ingin melepas bibir Kinara,
niat awal hanya ingin menempelkan bibirnya agar Kinara yakin padanya. Namun,
siapa sangka, David mala menikmati keadaan yang ia ciptakan sendiri.
Tidak ingin kebablasan dan melakukan sesuatu yang lebih,
David melepas ciumannya. "Maaf" ucap David. Meski hanya menikmati
bibir bagian luar, perasaan David sungguh tenang dan bahagia.
Sementara Kinara, gadis itu mematung sambil menatap lekat
wajah David. Kinara tidak percaya David benar-benar mencium bibirnya.
"Sekarang apa kau masih tidak ingin menceritakan
semuanya padaku?" Pertanyaan David langsung menyadarkan Kinara.
"Aku ...." Kinara terlihat salah tingkah, wajah
gadis itu memerah mengingat apa yang baru saja David lakukan padanya.
"Baiklah, aku akan menceritakan semuanya, tapi
sebelumnya antarkan dulu aku ke suatu
tempat" ucap Kinara setelah berhasil menguasai diri.
David mengangguk menyetujui permintaan Kinara. David
langsung mengajak Kinara ke parkiran. David sudah tidak sabar ingin mengetahui
semua tentang Kinara sebenarnya.
Jika saat masuk ke pantai tadi, David dan Kinara berjalan
sendiri-sendiri seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal, maka
keadaan telah berbanding terbalik ketika keduanya berjalan keluar dari pantai.
David menggenggam erat jemari Kinara layaknya pasangan
kekasih yang sedang kasmaran.
Wajah David yang penuh tanya dan amarah sore tadi, kini terlihat
berseri. Entah perasaan apa itu? Yang pasti David merasa lebih nyaman dan
bahagia saat ini.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 106 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 105 Pernikahan Yang Tak Dianggap "