Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 111 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 111

Bab 111 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

David dan Kinara telah berada di kantor, saat pulang tadi, David mengantar Kinara ke rumahnya. Sambil menunggu Kinara bersiap, David meminta maaf pada ayah Kinara karena telah membawa pergi anak gadisnya semalaman.

Walau Kinara sudah memberitahukan kepada sang ayah melalui telepon semalam, bahkan David sendiri pun ikut berbicara. Tetapi David tetap merasa tidak enak hati dan memilih meminta maaf langsung pada ayah Kinara.

"Saya minta maaf, Pak. Karena semalam sudah mengajak Kinara bertemu anak-anaknya." ucap David sopan.

"Tidak masalah, Nak David. Nara sering menginap disana, tempat itu sudah seperti rumah keduanya baginya." sahut Ayah Kinara.

Pria tua itu selalu percaya penuh pada putrinya.

David mengangguk paham ucapan ayah Kinara.

Setelah Kinara selesai bersiap, David langsung mengajak Kinara ke apartemennya untuk membersihkan diri sebelum ke kantor.

.

.

Di dalam ruang kerja, Kinara terus melirik David yang sedang fokus bekerja. Kinara merasa David masih marah karena kejadian gigit tangan pagi tadi.

Kinara berdiri dari tempat duduknya dan mulai bergeser pelan ke meja David. Gadis itu berjalan menyamping seperti patung, bahkan tangannya ikut kaku.

Kinara berdiri didepan meja kerja David, namun tidak direspon oleh pria itu. Kinara memiringkan badannya lalu mengintip wajah David, namun lagi-lagi David tampak cuek.

Kinara tidak patah semangat, gadis itu beralih ke samping David lalu menggunakan jari telunjuknya menusuk-nusuk lengan David.

"Om, jangan marah lagi dong," ucap Kinara sedikit manja.

David tetap tidak merespon.

"Nara janji deh nggak bakal gigit tangan Om lagi, atau ...." 

David menghentikan aktivitasnya penasaran menunggu gadis itu akan berbicara apa.

"Nara janji aka turuti semua permintaan Om asal Om mau maafin Nara" ucap Kinara pasti.

David tersenyum puas mendengar perkataan Kinara, padahal David tidak marah, apalagi hanya karena kejadian pagi tadi. David sengaja diam karena ingin fokus menyelesaikan pekerjaannya.

David membalikan kursinya, lalu menarik tangan Kinara hingga gadis itu jatuh terduduk di pangkuannya.

"Kau janji akan menuruti semua permintaanku?" tanya David. Pria itu sengaja melingkarkan tangannya pada pinggang Kinara berharap Kinara takut dan menjauh darinya. Namun siapa sangka, Kinara mala melingkarkan kedua tangan pada lehernya.

"Janji, Om" sahut Kinara sambil tersenyum manis membuat jakun David naik turun.

Maksud hati ingin mengerjai Kinara, mala dirinya yang menjadi panas karena kelakuan gadis itu.

Astaga, apa gadis ini sedang menguji kejantananku. batin David sambil mengendorkan ikatan Dasinya.

"Baiklah, kembalilah ke mejamu. Aku akan meminta sesuatu jika aku butuh," 

"Tapi, Om nggak marah lagi 'kan?" tanya Kinara memastikan.

"Iya, nggak marah lagi. Cepetan berdiri, kau berat sekali pahaku sampai sakit," ketus David. 

Bukan karena Kinara berat, tapi David takut tidak bisa menahan diri dan akhirnya menerkam gadis itu.

David mengusap wajahnya kasar, setelah Kinara berdiri.

Huuuufffffbbbb, David membuang napas kasar. Satu menit lagi Kinara duduk dipangkuannya, David jamin Bang Jek akan berdiri dan meronta minta jalan-jalan keluar.

Ditengah rasa tegang yang dialami David, Alex menelpon dan memintanya segera datang keruangan Alex.

.

.

"Siang, Bos." sapa David saat sampai keruangan Alex.

"Kuperhatikan belakangan ini kau sangat sibuk," ucap Alex.

"Tidak, Bos. Hanya ada sedikit urusan," sahut David.

"Ya, urusan mencari tahu anak gadis orang" sindir Alex.

David hanya terdiam tidak menjawab perkataan Alex, karena semua itu benar adanya.

"Bagaimana persiapan resepsinya?" tanya Alex.

"Semuanya berjalan lancar, Bos. Sudah sembilan puluh persen," sahut David.

"Hmmm, pastikan tidak ada kesalahan apapun, terutama kenyamanan untuk istriku," perintah Alex. Mengingat kehamilan Viona yang mulai membesar, Alex tidak ingin istrinya kenapa-kenapa.

"Baik, Bos."

"Oh, Ya. Jangan lupa bawa semua keluarga Nenek Uti dari kampung," perintah Alex lagi.

"Siap, Bos." 

Alex akan mengadakan resepsi pernikahan besar-besaran, Alex akan mengundang semua rekan bisnis ternama dimanapun berada. Alex ingin memperkenalkan istrinya pada seluruh dunia, sekaligus mengumumkan calon anaknya yang akan segera lahir dan akan menjadi pewaris Emerald Group.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 112 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 111 Pernikahan Yang Tak Dianggap "