Bab 112 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 112
David kembali ke ruang kerjanya setelah selesai berbicara
dengan Alex. Saat memasuki ruangannya, ponsel David berbunyi pertanda ada
sebuah panggilan masuk.
David mengeluarkan ponsel dari saku celana, lalu menggeser
tombol hijau.
David langsung menjatuhkan ponsel dari telinga saat
mendengar ada suara keributan di seberang sana yang cukup membuat
pendengarannya sakit.
David menekan pengeras suara agar bisa mendengar apa yang
terjadinya.
"Tuan David tolong, ada sekumpulan orang sedang
mengamuk dan merusak semua isi cafe" ucap suara dari seberang sana yang
membuat David sangat terkejut.
David mematikan ponselnya dengan wajah marah, siapa orang
yang telah berani membuat rusuh di cafenya.
Kinara yang mendengar suara telepon itu pun ikut terkejut,
pikirannya langsung tertuju pada kejadian kemarin saat di tempat balap liar.
"Tuan, biarkan saya ikut dengan Anda. Saya yakin mereka
semua teman-teman saya dari geng balap liar" ucap Kinara menghentikan
langkah David yang hendak keluar.
"Tidak, keadaan disana cukup berbahaya untukmu"
Selesai berkata David langsung keluar ruangan.
Kinara tidak menyerah, gadis itu bergerak cepat mengikuti
langkah David.
"Tuan, mereka teman-teman saya. Biarkan saya yang
berbicara pada mereka" bujuk Kinara lagi.
Kinara tahu geng balap liar yang diketuai oleh Bara tidak
akan menyerah begitu saja sebelum mencapai apa yang mereka inginkan, bahkan
diancam dengan pihak berwajib pun tidak akan membuat mereka takut.
"Kenapa kau sangat keras disaat-saat seperti ini"
bentak David dengan rahang mengeras membuat Kinara menciut dan membiarkan David
pergi begitu saja.
Sesampainya di parkiran bawa, David berlari kecil memasuki
mobil dan langsung menyalakan mesin mobil. David melaju cepat menuju the star
cafe.
The star cafe adalah usaha yang dijalani David selama empat
tahun terakhir dan telah membuka cabang di beberapa kota besar.
David memang jarang ke cafenya, karena ia telah menaruh
orang kepercayaan untuk mengelola cafe tersebut. David akan hadir jika sedang
ada masala.
Sering kali Alex meminta untuk hadir dan menyatan dirinya
sebagai pemilik cafe tersebut, tetapi David menolaknya. David ingin cafe itu
berjalan tanpa ada bayang-bayang dirinya yang berlabel Emerald Group.
David memarkirkan mobil dengan kasar saat sampai di depan
cafe. David keluar dari mobil, pandangannya langsung disuguhkan dengan keadaan
cafe yang telah hancur lebur.
Dindin kaca yang begitu tebal dirobohkan, semua kursi meja
hancur dan berserakan dimana-mana. pecahan botol minuman bahkan tercecer sampai
ke area parkir.
Belum lagi semua karyawan dan beberapa pengunjung yang
dijadikan tawanan dan ditodongkan senjata tajam.
Aura David berubah seketika, raut wajahnya mengeluarkan
amarah yang sungguh luar biasa. Tatapan David tertuju pada seorang pria
berbadan besar yang sedang duduk santai sambil mengisap korok dan menghembuskan
asapnya dengan sangat sombong.
Pria itu membalas tatapan David penuh ejekan, merasa dirinya
telah menang. Siapa lagi pria itu kalo bukan Bos Bara. kepala preman yang
menjadi penyelenggara kegiatan balap liar.
Pria yang dipanggil Bos Bara itu, diketahui saat kebal
hukum. Bahkan jika dirinya membunuh seseorang pun, pria itu akan bisa lolos
dengan mudah karena memiliki bekingan yang kuat.
David berjalan mendekat, belum juga mencapai pria bajingan
yang telah menghancurkan cafenya, David telah dihadang oleh anak buah Bara yang
jumlahnya begitu banyak.
Bara pecah tertawa saat melihat David dikepung oleh
semua anak buahnya. Pria itu mematikan rokoknya dan berjalan dengan wajah
sombong mendekat pada David yang berada dalam kepungan.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 113 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 112 Pernikahan Yang Tak Dianggap "