Bab 113 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 113
"Apa kabar, Tuan Besar? Bagaimana? kejutan yang aku
kasih luar biasa bukan?" tanya Bara. Meski tubuh David jauh lebih tinggi
darinya, Bara tidak kelihatan takut karena ia memiliki banyak sekali anak buah
yang siap melindunginya.
David terdiam dan menatap tajam pria pendek di hadapannya
itu.
"Tunjukan kata-kata sombongmu yang ingin membeliku
untuk menjaga peliharaanmu di rumah, Tuan." tanya Bara lagi.
"Kenapa diam, hah? Apa sekarang kau menyesal karena
telah bersikap lancang padaku kemarin? Hahahaha" Bara pecah tertawa lagi.
"Bersujudlah dan jilat sepatuku maka aku akan
mempertimbangkan untuk memaafkanmu"
Rahang David mengeras melihat tingkah pria itu.
"Kenapa melihatku seperti itu? pukul aku kalau
berani?" Bara memukul-memukul sendiri pipi kiri dan kanannya memberi
contoh agar David memukulnya.
"Hahahahahaha, kenapa tidak memukulku? Dimana semua
kesombonganmu, Tuan?" tanya Bara sambil mendekatkan mukanya pada David.
"Rupanya kau takut mati ku juga, ya."
Seiring dengan ucapan terakhir Bara, lengan kokok David
terangkat dan melayangkan satu pukulan tepat pada mulut Bara yang sejak tadi
mengoceh. Sudah cukup David menahan diri sejak tadi.
Tubuh Bara terpental jauh akibat pukulan keras dari David,
untunglah ada anak buahnya yang sigap menangkap tubuhnya, sehingga Bara tidak
jatuh tersukur diatas pecahan kaca yang dirusak oleh anak buah sendiri.
"Hajar dia bodoh, apa yang lagi kalian tunggu."
bentak Bara pada anak buahnya dengan mulut dipenuhi darah akibat pukulan David.
Saat semua anak buah Bara hendak beradu jotos dengan David.
Sebuah motor yahama NMAX tiba dan membunyikan bel panjang.
Sontak semua mengalihkan pandangan mereka pada motor
tersebut, termasuk David.
David mengerut dahi saat mengenali motor tersebut. motor
security yang ia pinjam kemarin. David menatap tidak percaya saat mengenali
sosok yang mengendarai motor itu.
Kinara, dasar gadis keras kepala. Untuk apa dia kesini.?
Rupanya Kinara tidak menyerah begitu saja setelah kepergian
David, Kinara turun kebawa dan meminta motor Security lalu menancap gas
mengikuti David.
Hidup Kinara yang selalu dijalanan membuat gadis itu tidak
sulit menemukan the star cafe milik David.
Kinara melepas helmnya dan berjalan cepat mendekat pada
Bara.
"Bos Bara, tolong hentikan semua ini. Urusan Anda
dengan saya jangan buat kekacauan di tempat teman saya" ucap Kinara
memohon. Kinara takut Bara akan memanggil semua anak buahnya dan akan membahaya
nyawa David.
Bara tersenyum sinis mendengar ucapan Kinara. "Suruh
temanmu berlutut dan menjilat sepatuku, maka aku akan mengampuninya" sahut
bara penuh kesombongan.
"Jangan kerterlalu Bos Bara, kesalahan Anda juga fatal.
Bahkan melibatkan orang-orang yang tidak bersalah" Kinara tampak mulai
tersulut emosi mendengar ucapan Bara.
"Apa kau sedang mengancamku, Nara?" tanya Bara.
"Tidak, aku hanya ingin semuanya baik-baik saja. Tapi
jika kau memaksanya, maka aku juga tidak punya pilihan lain" ucap Kinara
tegas dan langsung mendapat tarikan di lengannya dari David.
"Apa yang kau lakukam disini? Apa kau buta tidak
melihat kekacauan disini?" David mencengkram kuat lengan Kinara.
Sungguh David sangat kesal melihat tingkah gadis itu.
Bagaimana bisa Kinara muncul disaat berbahaya seperti itu.
"Ini masalah berhubungan dengan saya, Tuan. Jadi saya
yang harus menyelesaikannya. Maaf saya tidak bisa menuruti permintaan,
Anda." Kinara berusaha melepas tangan David, namun cengkraman David cukup
kuat sehingga tidak bisa terlepas.
"Cepat pergi dari sini, jangan menambah masalah
disini" usir David. Ia takut nyawa Kinara dalam bahaya.
"Jangan memaksa saya, Tuan David" bentak Kinara.
"Hei, kalian berdua tidak perlu buang-buang tenaga,
bersiaplah semua anak buahku sedang menuju kemarin" Bara tersenyum penuh
kemenangan sambil menutup ponselnya yang baru saja ia gunakan untuk menghubungi
semua anak buahnya.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 114 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 113 Pernikahan Yang Tak Dianggap "