Bab 114 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 114
Tepat seperti yang dikatakan Bara, tak lama kemudian,
segerombolan orang datang dengan mengendarai motor.
Keadaan bertambah mencekam, asap mengepul dimana-dimana
akibat dari ulah para pengendara itu.
Setelah merasa puas membuat polusi udara, Semua orang-orang
itu turun dan berjalan mendekat pada Bara.
"Mana orangnya yang telah berani cari masalah sama
abang gue, hah?" Salah satu dari para pengendara itu bertaya dengan wajah
beringas dan bersiap memangsa.
"Kau benar-benar ingin cari masala, Bara" ucap
Kinar dengan nada lantang. Aura gadis itu berubah seketika, tangan kokoh David
yng mencetak kuat tangannya pun ia hempas dengan muda.
Kinara tidak menyangka, Bara benar-benar memanggil
orang-orangnya.
Lagi-lagi David melihat sisi lain dari Kinara, David bisa
melihat tatapan gadis itu jauh berbeda dari Kinara yang ia kenal.
"Sudah kubilangkan, biarkan temanmu bersujud dan
memohon ampun, tapi kalian masih keras kepala. Tarima saja akibatnya"
sahut Bara penuh kebanggaan.
Ada sekitr dua puluh orang lebih yang datang untuk
membantunya, Bara merasa yakin dirinya bisa menaklukkan lawannya dengan muda.
"Baiklah, karena itu pilihanmu, mari kita bermain-main,
Bos Bara." Selesai berbicara, Kinar langsung memuka langka.
Dengan gerakan memutar, kaki gadis itu mengayun ke atas dan
berhasil menjatuhkan tiga anak buah Bara sekaligus.
Badan tiga pria itu terhempas jauh sambil memegang kepala
mereka yang terasa pusing akibat tendangan keras dari kaki Kinara.
Kinara tersenyum mengejek pada Bara setelah menjatuhkan tiga
anak buah pria itu. Untunglah Kinara mengenakan celana panjang berbahan katun
sehingga ia bisa bebas memainkan gerakan kakinya.
Sementara Bara, pria langsung memucat melihat aksi Kinara.
Bara tahu betul seperti apa kemampuan Kinara, berada dalam satu perguruan silat
membuat Bara ataupun teman perguruan lain selalu iri pada Kinara.
Kinara seperti memiliki sebuah Anugerah dari Tuhan yang
membuat gadis itu cepat sekali belajar dan selalu sempurna dalam mempraktekan
setiap gerakan baru.
Satu tahun terakhir, Kinara mulai fakun dalam kegiatan
berlatih. Bara pikir, kemampuan gadis itu mulai berkurang, tetapi siapa sangka,
tendangan Kinara masih tetap kokoh dan tepat sasaran.
David melongo tak percaya melihat apa yang baru saja Kinara
lakukan. Ia tidak menyangka gadis itu bisa ilmu bela diri, bahkan tendangan
Kinara jauh lebih sempurna dirinya.
"Hajar mereka, jangan biarkan mereka berdua pergi
hidup-hidup dari sani" perintah Bara.
Perkelahian hebat pun terjadi, Kinara dan David
bertarung di tengah puluhan manusia.
Disela susahnya menahan pukulan dari anak buah Bara, David
selalu mencuri pandang pada Kinara yang begitu gesit menjatuhkan
lawan-lawannya.
"Kau berhutang budi padaku, Om" ucap Kinara karena
dirinya berhasil menjatuhkan satu lawan yang hendak memukul David dari
belakang.
David terseyuk menanggapi ucapan Kinara.
Setengah dari anak buah Bara telah tumbang sambil memegang
bagian tubuh mereka yang sakit akibat pukulan dari David dan Kinara.
Kini tinggal setengah lagi yang kembali mengepung mereka
berdua.
"Siap,Om? tanya Kinara.
Meski tidak paham maksud gadis itu, David menganggukan
kepalanya.
Kinara mengulur tangan dan memberi isyarat agar David
menggenggam tangannya. David pun menurut dengan muka bingung.
Kinara tersenyum dan mulai memberi aba-aba, dalam hitungan
ketiga, Kinara melompat dan mulai mengayunkan kaki. Gadis itu menendang habis
lingkaran orang yang mengepung mereka.
Dibalik aksinya yang heroik, ada David yang menjadi
korbannya. Kinara menjadikan David seperti sebuah tiang dan tumpu pada tubuh
kekar pria itu.
Dalam keadaan tidak siap, David sedikit pusing dan hampir
saja terjatuh karena kehilangan kesembingannya.
"Good jobs, Om" ucap Kinara dengan wajah tanpa
dosa. Tangan kirinya memberi jempol penuh bangga pada David, sementara tangan
kanannya berlingkar pada leher David.
Gadis itu berakhir diatas gendongan David seperti seorang
anak kecil.
Walau kepalanya sedikit pusing, kedua tangan David terlihat
koko menggendong tubuh Kinara.
David tersenyum paksa sambil berusaha menguasai diri,
sungguh David akan merasa malu dan mengurung diri tujuh hari tujuh malam jika
terlihat lemah didepan Kinara.
Wajah Bara memucat, tenggorokan pria berbadan besar itu
terasa kering saat melihat semua anak buah telah tubang.
Saat Bara hendak kabur, orang-orang yang ia tawan beserta
para pegawai cafe berdiri menghadang nya sambil membawa berbagai macam senjata
di tangan mereka masing-masing.
Bara ketakutan dan melangkah mundur, karena tidak ada
pilihan. Pria itu menghampiri David dan Kinara lalu berlutut meminta ampun.
Menyesal kemudian sudah tidak ada guna lagi karena pihak
berwajib telah sampai. Kali ini Bara akan benar-benar mendekam di dalam penjara
karena telah salah memilih lawan.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 115 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 114 Pernikahan Yang Tak Dianggap "