Bab 115 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 115
Pihak berwajib telah membawa Bara dan seluruh anak buahnya
beserta semua motor mereka ke kantor polisi. Kerusakan di cafe David mulai
dibersihkan pelan-pelan oleh para karyawan cafe.
David berbicara sebentar pada orang ia percayakan untuk
mengurus cafe, lalu mengajak Kinara mencari tempat makan di sekitar tempat itu
untuk mengisi tenaga.
Setelah pertarungan sengit tadi, David merasa perutnya
sangat lapar.
"Katakan, siapa kau sebenarnya?" tanya David
dengan wajah serius. Saat ini, mereka berdua telah duduk di dalam sebuah
restoran.
David memang mengagumi keahlian bela diri Kinara, tapi
iajuga penasaran siapa gadis itu sebenarnya. David tidak percaya jika Kinara
hanya seorang gadis biasa.
Kinara memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan
David, ini sudah kesekian kali pertanyaan seperti itu keluar dari mulut David.
"Apa semua yang Om lihat kurang jelas? Masa pertanyaan
itu lagi sih" keluh Kinara dengan wajah memelas. Kinara cukup malas jika
harus menjelaskan lagi siapa dirinya.
"Kau bohong, dari mana kau belajar ilmu bela diri
sehebat itu?"
"Cihhh, jujur saja Om kalo mau berguru sama saya. Saya
siap ko ngajarin Om, biar kuda-kuda Om kuat saat ada serangan tiba-tiba"
ucap Kinara sambil mengedipkan sebelah matanya membuat David langsung
membenarkan posisi duduknya.
Jangan- jangan gadis ini tahu kalo aku hampir jatuh tadi.
Wajah David sedikit memerah menahan malu. "Apa maksud ucapanmu?"
tanya David ketus.
"Nggak ada maksud apa-apa, Om. Saya hanya bercanda
ko" sahut Kinara bohong karena dirinya memang bisa merasakan tubuh David
yang oleng sangat baku hantam tadi.
David terlihat kesal mendengar jawaban Kinara, sambil
mengunyah makanannya di mulut, David terus melirik dengan raut kesal pada
Kinara.
Sementara, Kinara melahap makanannya tanpa mempedulikan
David. Kapan lagi bisa diajak masuk restoran mewah seperti itu, Kinara
tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.
Saking semangatnya memasukan makanan kedalam mulut, Kinara
hampir saja tersedak, suntinglah David cepat memberinya air putih.
"Pelan-pelan makannya, nggak ada yang rebutan sama
kamu" ucap David.
Hehehehe, Kinara tersenyum menampakkan seluruh gigihnya sambil
menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Makan yang bener" ketus David.
"Iya, Om" sahut Kinara dan melakukan seperti yang
diperintah oleh David.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari-hari berlalu begitu cepat, David dan Kinara semakin
terlihat akra. Walau hubungan keduanya hanya sebatas atasan dan bawahan, tetapi
tak jarang kedua terlihat mesrah layaknya sepasang kekasih.
David sering mengantar jemput Kinara saat pulang kerja, bahkan
sering mengajak jalan-jalan berdua. David juga selalu mengajak Kinara saat
memantau cafenya yang sedang di renovasi.
Acara resepsi pernikahan Alex dan Viona akan berlangsung
besok, semua persiapan telah mencapai seratus persen.
Pagi ini, David mengajak Kinara mengecek lokasi untuk
terakhir kalinya. Satu hotel mewah milik Emerald Group sengaja dikosongkan
sebulan terakhir untuk acara resepsi sang pemiliknya.
Semua tamu undangan akan diberi kamar masing-masing untuk
beristirahat disana.
Gedung yang menjulang tinggi itu telah dihias sedemikian
rupa, mulai dari pintu masuk sampai pada permainan, semuanya terlihat indah dan
mewah. Perpaduan warna putih dan gold membuat suasana ruangan itu menjadi
berkilau dan hidup.
Kinara menatap kagum pada setiap sudut ruangan itu.
"Wooowww" Kirana berlari kecil sambil berputar di
depan pelaminan. "Kak Viona berutung bangat ya punya suami seperti Tuan
Winston" ucap Kinara pelan. Gadis itu tidak tahu saja ada harga yang
dibayar cukup mahal untuk Viona bisa mencapai semua kemewahan itu.
David tersenyum tipis melihat tingkah Kinara, David ikut
memperhatikan seisi ruang itu sampai akhirnya pandanganya berhenti pada kursi
pelaminan.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 116 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 115 Pernikahan Yang Tak Dianggap "