Bab 116 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 116
David menatap lekat pelaminan itu, seakan kejadian delapan
tahun lalu terulang lagi. David melihat bayangan dirinya bersama sang mantan
istri duduk diatas sana.
Senyuman bahagia sang mantan istri saat duduk di pelaminan
masih terukir jelas dalam ingatannya, David tenggelam dalam lamunannya,
sampai-sampai ia tidak menyadari Kinara yang memanggilnya sejak tadi.
"Om, Om David?" Kinara terus memanggil sambil
melambai kedua tangannya didepan David. Namun, pria itu belum tersadar juga.
Seperti biasa, Kinara tidak akan menyerah sebelum David
menanggapi tingkahnya. Kinara melompat-melompat berusaha mensejajarkan
kepalanya dengan David.
Saking semangatnya melompat Kinara hampir saja terjatuh,
untunglah David bergerak cepet dan langsung menarik tangan gadis itu hingga jatuh
kedalam pelukannya.
Posisi keduanya terlihat sangat intim, satu tangan David
merangkul pinggang Kinara dan satu tangannya lagi memegang salah satu
pergelangan tangan Kinara.
David menatap lekat wajah cantik yang juga menatap dirinya.
Lama keduanya beradu pandang, David memiringkan lehernya dan mulai mengecup
bibir Kinara dengan lembut.
Tidak peduli dengan para petugas dekorasi yang sedang
menyempurnakan tampilan ruangan itu. David terus menghi sap bibir mungil
Kinara.
Entah Kinara atau sang mantan istri yang berada dalam
bayangan saat ini, yang pasti David terlihat sangat menikmati permainan bibir
mereka.
David melepas bibir Kinara saat menyadari ciuman itu mulai
menggelitik dan memancing birahinya. David meninggalkan Kinar begitu saja
setelah melepas ciuman mereka. Entah apa yang pria itu pikirkan.
Kinara tampak bingung melihat David meninggalkan dirinya
begitu saja, hati gadis itu sedikit sakit mempertanyakan sikap David.
Ada apa dengannya? Apa karena aku tidak mahir membalas
ciumannya? Kinara bertanya-tanya sendiri dalam hatinya.
Tidak ingin tersesat dan kesusahan mencari David, Kinara
memilih keluar dari hotel.
.
.
Sementar David, pria itu pergi ke toile untuk membasuh
mukanya. Entah kenapa, perasaan David sangat kacau. David membasuh muka
berkali-kali dan menyisir-nyisir rambutnya dengan tangan yang basah, David
berharap dengan begitu perasaannya jauh lebih baik.
Lama menatap bayangannya di kaca, David tersadar dan
mengusap wajah dengan kasar saat mengingat Kinara yang ia tinggal begitu saja.
David melangkah cepat keluar dari toilet dan kembali ke
tempat pelaminan. Raut wajah pria itu menjadi panik saat melihat Kinar tidak
ada disana.
David mencari disetiap sudut ruangan dan bertanya pada
orang-orang disitu. Namun, tidak ada satu orang pun yang melihat Kinara.
David memegang kepalanya fungsi, mengapa dirinya bisa begitu
bodoh meninggal Kinara begitu saja setelah mencium gadis itu.
David mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Kinara
beberapa kali. Namun, tidak terhubung.
Pikiran David kacau, David yakin Kinara sakit hati atas
perilakunya dan telah pergi dalam keadaan menangis.
David bergerak cepat turun ke lantai bawa, David
mencari-cari sebentar di luar hotel. Namun, lagi-lagi tidak menemukan sosok
Kinara disana.
"Astaga, kemana kau, Nara" ucap David dengan nada
kesal. Kesal atas kebodohannya sendiri.
Tidak ingin membuang-buang waktu, David pergi menuju
parkiran untuk mengambil mobilnya. David akan menyusuri jalan dan berharap bisa
menemukan Kinara disana.
Dari jarak sepuluh meter, David bisa melihat dengan jelas
sosok yang ia cari sejak tadi sedang berdiri di dekat mobilnya.
David berlari cepat dan langsung memeluk erat tubuh Kinara
dan hampir membuat gadis itu jatuh karena kaget.
"Maafkan, aku" ucap David dengan kedua mata
terpejam. Saat mengetahui Kinara hilang, dunia David terasa gelap dan hampa.
Kinara berdiri mematung menerima perlakuan David, bahkan
pria itu mengecup puncuk kepalanya beberapa kali.
Kinara merasa bingung, baru saja David seperti marah dan
ingin melihat dirinya, lalu mengapa sikapnya berubah dalam sekejap seolah takut
kehilangan dirinya?
"Sedang apa kau disini?" tanya David setelah
melepas pelukannya.
"Menunggu Om disini" sahut Kinara santai.
"Kenapa ponselmu tidak aktif?"
"Habis batrenya" Kinara menunjukan layar ponselnya
yang telah mati.
"Lain kali tidak boleh pergi tanpa izin dariku,
mengerti?" ucap David dan Kinara mengangguk paham.
"Kemarikan ponselmu" David meminta ponsel Kinara
untuk mengisinya di dalam mobil.
"Masuk mobil" ucap David dan keduanya bersamaan
masuk kedalam mobil. David ingin mengajak Kinara ke suatu tempat.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 117 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 116 Pernikahan Yang Tak Dianggap "