Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 119 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 119

Bab 119 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Semua tamu undangan telah berdatangan dan mulai memenuhi tempat acara.

Keluarga Alex dan Viona juga telah berdiri di posisi masing-masing untuk menyambut dan mengantarkan kedua mempelai ke atas pelaminan.

Seiring dengan kemunculan Alex dan Viona, bunga kelopak wajar mewah segar ber bertaburan dimana-dimana untuk menyambut bahkan mengantar keduanya sampai ke pelaminan.

Wajah semua keluarga tampak bahagia, terlebih lagi Nyonya Veronika. Wanita paruh baya memberishkan sudut matanya yang sedikit mengeluarkan air mata bahagia.

Andai Kaken Volcan masih ada, mungkin kakek tua akan menjadi orang yang paling berbahagia hari ini. Meski telah tiada, Veronika yakin, papanya ikut berbahagia dari atasnya melihat Alex telah seutuhnya menerima gadis pilihannya.

Hal demikian terjadi juga pada Nenek Uti, wanita tua itu meneteskan air mata melihat cucunya sekarang. Nenek Uti mengingat jelas seperti pengorban Viona untuknya.

"Kamu berhak mendapat semua ini, Nak" Nenek Uti tersenyum penuh haru.

.

.

Acara telah dimulai, pembawa acara mempersilahkan perwakilan dari kedua keluar untuk memberikan kata sambutan dan mengungkapkan rasa bahagia mereka.

Karen keluarga Viona tidak ada yang ingin maju, semuanya dilimpahkan kepada Veronika sebagai perwakilan kedua keluarga besar.

Selesai Vironika berbicara, mengungkapkan perasaan haru dan rasa bangganya pada sang menantu, Veronika juga berpesan dan mendoakan hubungan Alex dan Viona langgeng sampai maut memisahkan.

Kini, tiba saatnya Alex memperkenalkan sang istri dan calon buah hati pada khalayak umum. Alex berbicara dengan nada lantang dan penuh kebanggan.

Semua tamu undangan memberi tepuk tangan meriah menyambut Nona Muda keluarga Emeraldi.

Semua rasa cemas Viona hilang ketika melihat semua orang menyambut baik kehadirannya dan calon buah hati mereka.

"Terima kasih suamiku, semua ini sangat luar biasa bagiku. Terima kasih juga telah menjadi suami yang baik dan ayah siaga untuk calon anak kita. Aku bahagia, sungguh merasa sangat bahagia hidup bersamamu" Viona mengungkapkan isi hatinya dengan penuh bahagia, matanya terlihat berkaca-kaca karena merasa haru.

"Sama-sama istriku, aku adalah pria yang paling beruntung karena telah menikahimu. Aku janji kedepan akan selalu melakukan yang terbaik untuk kamu dan anak-anak kita nanti. Aku jauh lebih bahagia lagi karena  bisa menghabiskan masa tuaku bersamamu" Alex mengecup lama kening istrinya lalu beralih ke bibir.

Semua tamu undangan kembali bertepuk tangan meriah menyambut kebahagiaan Alex dan Viona.

David yang melihat kebahagian Alex pun ikut merasa berbahagia, David berharap, Alex akan terus berbahagia selamanya.

Ditengah rasa bahagia, David terus mencari sosok yang ia tunggu-tunggu sejak tadi.

David ikut berkoordinasi untuk kelancaran acara, sehingga ia tidak bisa menjemput Kinara di kamarnya tadi.

.

.

Acara inti telah selesai, kini tiba saatnya semua tamu undangan dipersilahkan naik keatas panggung untuk memberi selamat kepada pasangan yang sedang berbahagia dan dipersilakan juga untuk menikmati hidangan yang ada.

David memonitor dan memastikan semua bagian catering aman barulah dirinya beranjak mencari gadis yang ia tunggu sejak tadi.

David berkeliling mencari Kinara, sampai akhirnya ia mendapati gadis itu baru saja berjalan masuk.

David menatap tidak berkedip pada Kinara yang terlihat sangat cantik elegan. Riasan Wajah gadis itu sungguh membuat Kinara benar-benar terlihat berbeda dari biasanya, ditamba rambutnya yang ditata rapi membuat beberapa pasang mata tidak ingin mengalikan pangan darinya, terutama David.

Rasanya David tidak ingin berhenti memandangi wajah gadis itu. Semua ekspektasi benar Kinara terlihat sangat luar biasa sore ini dengan gaun yang ia pilihkan.

David melangkah pelan menyambut Kinara yang berdiri  menunggunya sambil tersenyum manis padanya. David berjalan dengan tatapan tetap fokus pada wajah cantik Kinara.

Hingga langkah kakinya dihentikan oleh sebuah suara yang sangat familiar di telinganya.

"Dav!" Panggil suara seseorang.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 120 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 119 Pernikahan Yang Tak Dianggap "