Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 120 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 120

Bab 120 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

"Dav!" Panggil suara seseorang.

David mematung mendengar suara itu, suara yang tidak asing di telinganya. Entah mengapa hatinya sedikit tertusuk.

David mengalihkan pandangannya perlahan ke arah sumber suara.

Degggggg

Jantung David tiba-tiba saja berdetak kencang, seluruh tubuhnya terasa kaku dan tidak bisa berucap apapun.

David menatap lekat pada pemilik suara tersebut yang merupakan seorang wanita. 

Seorang wanita cantik, memiliki tubuh seksi dan mempesona sedang tersenyum manis ke arahnya. Mengenakan sebuah gaun panjang berwarna hitam, dengan belahan sampai keatas lutut. Bagian bahu dan atas dadanya terekspos jelas menunjukan kulit putih dan halusnya. 

Sungguh penampilan wanita itu terlihat seperti model internasional. 

Kinara terlihat bingung saat David mengalihkan pandangan darinya  begitu saja. Gadis itu pun ikut melihat kearah pandang David.

Woooowww, Apa Tuan Winston dan Kak Viona mengunduh seorang model? Kedua bola mata Kinara tanpa berbinar  memandang wanita itu.

Kinara terpesona pada pandangan pernah, Kinara memperhatikan bodinya yang ramping bak gitar spanyol. Bongkok wanita itu terlihat bohai, bagian dadanya juga terlihat empuk dan seksi. 

Tangan Kinara bergerak pelan menyentuh pantat dan bagian dadanya yang terlihat sedikit rata. Sempat-sempatnya gadis itu membandingkan dengan miliknya.

"Apa kabar?" tanya wanita itu yang kini telah berdiri dihadapan David.

David tidak merespon, pria itu masih belum percaya ini hanya mimpi ataukah benar nyata.

Kinara yang melihat adegan itu pun langsung melangkah cepat mendekati mereka.

"Om, Dia sedang bertanya padamu" ucap Kinara pelan sambil menggoyang pelan lengah David.

Kinara tersenyum malu-malu saat wanita itu menatapnya.

"A-aku baik" sahut David terbata. Matanya masih tetap menatap lekat wajah wanita itu.

Dengan senyuman yang sama, tidak ada yang berubah dari wanita itu. Suaranya tetap lembut dan terdengar indah di kuping David. 

Hanya ada sedikit perubahan dari wajahnya, bagian rahangnya yang terlihat semakin tirus dan dagu lebih lancip dari sebelumnya. Kulitnya juga terlihat semakin putih dan mulus.

"Gimana kabar Papa Pram dan Mama Ningsih?" tanya wanita itu lagi. 

Dan lagi-lagi David menjawab setelah Kinara menyentuh lengannya.

"Merekà baik" sehut David singkat.

Wanita itu mengangguk pelan menanggapi ucapan David.

"Om mengenalinya?" tanya Kinara lagi masih dengan nada pelan namun bisa di dengan oleh wanita itu.

"Aku teman lama David" ucap wanita itu. "Kenalkan, namaku Chaira Jaslin" Wanita itu mengulurkan tangannya pada Kinara.

Kinara tampak antusias menyambut tangan wanita itu. "Aku Kinara, panggil saja, Nara." 

"Kalian pacaran?" tanya Chaira yang membuat Kinara sedikit kaget mendengarnya.

Kinara menoleh sebentar pada David yang masih tetap terdiam.

"Tidak, aku hanya asistennya Tuan David" Entah mengapa saat mengucap kata-kata itu hati Kinara sedikit sakit. Kinara kembali menolah pada David.

Ada apa dengannya? Kenapa dia terlihat seperti orang kebingungan. batin Kinara.

"Baiklah, aku permisi mau beri ucapan selama pada pengantin" pamit Chaira dan langsung melangkah pergi.

Chaira  tersenyum puas melihat ekspresi wajah David, Chaira sangat yakin David masih memiliki perasaan padanya.

"Om kenapa seperti orang bingung begitu?" tanya Kinara.

David seperti tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya pada Kinara.

"Dia matan Om, ya?" tanya Kinara polos.

"Bukan, dia bukan siapa-siapaku." 

"Oh kirain, soalnya ekspresi om berlebihan bangat" 

"Masa iya?" David tampak tidak percaya. Apa benar barusan dirinya terlihat berlebihan.

Hmmm, Kinara tampak malas menjawab pertanya David. "Tapi ko aku rasa wajahnya seperti tidak asing, ya?" Kinara tampak memikirkan sesuatu.

"Emang mirip siapa?" tanya David.

"Entah, mirip aku mungkin?" Kinara tidak yakin dengan pemikirannya sendiri.

Melihat cara berpakaian Chaira dan semua yang menempel pada tubuh wanita itu, Kinara merasa sangat tidak pantas menyamakan dirinya dengan Chaira.

"Yah memang kalian berdua mirip, tapi wajahnya sudah sangat berbeda dari Chaira yang aku kenal dulu." batin David.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 121 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 120 Pernikahan Yang Tak Dianggap "