Bab 121 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 121
David mengajak Kinara menuju tempat duduk khusus keluar,
pria itu menarik kursi dan mempersilahkan Kinara duduk kemudian ia pergi mengambilkan
segelas sirup untuk Kinara dan satu gelas anggur untuk dirinya.
David memberikan gelas minuman pada Kinara. Ketika hendak
mendudukan pantatnya di samping Kinara, matanya tidak sengaja melihat Chaira
yang baru saja turun dari atas panggung dan berjalan menuju toilet.
David bergerak cepat mengikuti Chaira tanpa berpamitan pada
Kinara.
Tepat seperti dugaanya, Chaira benar masuk ke dalam toilet.
David berdiri menunggu sedikit jauh dari toilet wanita.
Saat Chaira keluar, David bersembunyi dibalik tembok. Ketika
wanita itu melewatinya, David langsung menarik tangan Chaira hingga wanita itu
kaget dan hampir saja berteriak, untunglah Chaira cepat menyadari David lah
yang menariknya.
"Katakan kenapa kau bisa ada disini?" tanya David
dingin. Dengan posisi masih tetap memegang kuat pergelangan tangan Chaira.
"Lepaskan tanganku, Dav. Kenapa sekarang Kamu jadi
kasar sekali?" Chaira merasa kesakitan.
Mendengar ucapan Chaira, David langsung melepas tangannya.
"Bahkan dulu kamu tidak pernah berbicara dengan nada tinggi
padaku" ucap Chaira dengan nada sedih. Wanita itu memperhatikan
pergelangan tangannya yang memerah.
David terdiam tidak menjawab apa-apa, semua yang dikata
Chaira benar adanya. Selama mereka berumah tangga, David tidak pernah membentak
apalagi berbicara kasar pada Chaira.
"Aku tahu, kamu mencariku untuk meminta penjelasan'kan?
Aku tidak akan menjelaskan semuanya disini, Jika kamu benar ingin tahu
alasannya, datanglah ke Cafe Sky saat jam makan siang nanti. Oh ya, mengenai
pertanyaan kamu barusan, aku rasa kamu tahu betul alasan aku berada
disini" Selesai berbicara, Chaira langsung pergi meninggal David.
Chaira Jaslin adalah salah satu anak pebisnis ternama di
Negaranya, sudah pasti dirinya mendapatkan udangan dan mungkin saja sekarang
Chaira telah menggantikan posisi ayahnya.
David menatap kepergian mantan istrinya tanpa berniat
mencegahnya sedikit.
****************
Keesokan harinya, David tampak berpikir keras di dalam
ruangan kerjanya. Pria itu tampak tidak bisa konsen memikirkan perkataan mantan
istrinya.
Dalam hatinya, David bertarung keras untuk menemui mantan
istrinya atau tidak. Disatu sisi, David ingin tahu alasan Chaira
meninggalkanya, tapi disisi lain, David memikirkan Kinara yang terlanjur
menguasai separuh hatinya.
David berpikir keras, sambil memainkan pulpen di tangannya,
tatapan pria itu tidak terlepas dari Kinara yang sedang fokus bekerja,
Setelah mepertimbangkan semuanya, David berdiri lalu memakai
jasnya. David meraih kunci mobil dan berjalan menghampiri Kinara.
"Aku mau keluar sebentar, makan sianglah bersama
teman-temanmu yang lain" pesan David karena biasanya mereka selalu makan
siang berdua.
Kinara mengangguk paham, meski dalam hatinya terselip
sedikit tanya. Kemana David akan pergi? bukankah biasanya selalu mengajak
dirinya? Namun, Kinara memilih diam tidak ingin terlalu ikut campur urusan
pribadi David.
Mungkin dia mau bertemu teman-temannya. batin Kinara kembali
fokus
.
.
David melajukan mobilnya menuju Cafe Sky sesuai permintaan
Chaira, dalam perjalanan David memperhatikan jam tangannya yang kini sudah
menunjukan pukul sebelas lebih lima puluh menit.
David menjalakan mobilny dengan kecepat sedang, bersabar
mengantri macetnya arus lalu lintas. Dalam pikiran David, jika Chaira bersabar
menunggu dirinya maka mereka berdua memang telah ditakdirkan untuk bertemu dan
menyelesaikan masalah mereka siang ini.
Sungguh hati David saat ini sedang dilanda keraguan, David
tidak tahu harus mengambil keputusan seperti apa. Dadanya terasa sesak, seperti
ada sebuah beban berat yang membuatnya kesulitan bernapas.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 122 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 121 Pernikahan Yang Tak Dianggap "