Bab 123 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 123
Pandangan Chaira terlihat kosong dan air matanya mengalir
tiada henti.
"Chaira, kau kenapa?" ucap David panik dan langsung
berdiri memegang pundak Chaira.
"Papah, Dav." sahut Chaira masing tatapan kosong.
"Ada apa dengan papah?"
"Papah kena serangan jantung, Dav" Chaira pecah
menangis hingga seluruh badannya bergetar.
David berusaha menangkan Chaira, karena posisi Chaira dalam
keadaan duduk, David membawa kepala wanita itu bersandar pada perutnya lalu
mengelus-elusnya lembut agar wanita lebih sedikit tenang.
Mendapatkan perlakuan seperti itu dari David, Chaira
langsung melingkarkan kedua tangannya pada pinggang David dan menangis
sesenggukan dalam dekapan mantan suaminya.
"Dimana papa sekarang? Biar saya antarkan kamu
kesana." tanya David saat merasa Chaira mulai tenang.
"Kata mama, papa dibawa ke Premier Hospital" sahut
Chaira. Wanita itu melepas pelukannya lalu membersihkan air matanya.
David mengangguk lalu membuka jasnya dan memakaikannya pada
Chaira yang terlihat sedikit berantakan akibat menangi barusan.
"Ayo" David menuntun Chaira dan membawanya keluar
dari cafe.
David membukakan pintu mobil dan mematikan Chaira duduk
dengan baik, setelah itu, David pun ikut masuk kedalam mobil dan langsung
melaju menuju Premier Hospital.
Selama dalam perjalanan, David sesekali melirik Chaira yang
tampak begitu sedih memikirkan nasib papanya.
David bisa melihat wanita sungguh terpukul atas apa yang
menimpa papanya.
Sesampainya mereka di rumah sakit, David langsung menuju
meja resepsionis untuk bertanya. Setelah mendapat jawaban bahwa, Tuan Jaslin
telah dipindahkan ke ruang ICU, David langsung mengajak Chaira kesana.
Chaira tampak seperti orang linglung yang kehilangan arah,
Chaira benar-benar syok mendengar sang papa yang tiba-tiba saja sakit.
Chaira kembali menangis sesegukan dalam pelukan David, saat
melihat sang papa terbaring tak sadarkan diri dengan segala macam peralatan
medis yang terpasang pada tubuhnya.
"Papah, Dav" ucap Chira disela tangisannya.
"Sssttt, tidak apa-apa semuanya akan baik-baik
saja" David mengelus lembut punggun mantan istrinya.
Entah karena rasah kasihan atau kerana masih ada rasa yang
tertinggal dalam hatinya, semua sikap David pada Chaira mengalir begitu saja
tanpa rasa canggung.
David tidak ingin terlihat egois dan tidak berperasaan,
David terus menemani Chaira sampai-sampai ia melupakan bahwa dirinya masih
dalam jam kerja.
.
.
Sore hari, Kinara sedikit gelisa menunggu David yang tak
kunjung pulang. Pasalnya David lah yang menjemput dirinya pagi tadi dan David
juga telah berjanji akan mengantarnya pulang.
"Aku pulang aja kali, ya?" ucap Kinara sambil
melihat jam dinding yang kini sudah menunjukan pukul lima lebih tiga puluh
menit.
Kinara tampak galau, bagaimana jika David ke kantor dan
mengetahui dirinya telah pulang? Sudah pasti pria itu akan marah dan
mengatasinya gadis keras kepala.
Kinara juga telah mengirimkan pesan pada David, namun David
belum membalasnya. Bagaimana bisa dibalas jika membacanya saja belum?
"Aaah jadi bingungkan" Kinara tampak kesal
sendiri.
Kinara turun ke lantai bawa dan memilih menunggu David di
kursi tamu, hingga hari mulai gelap batang hidung David belum juga muncul
disana.
Kinara mulai kesal dan memutuskan untuk pulang. "Awas
saja kalau besok dia memarahiku, akan kuhajar balik dia" ucap Kinara pelan
sambil berjalan keluar kantor.
Kinara memesan ojek online dan pulang ke rumah. Dalam
hatinya ia bertanya-tanya. Kemana David setengah hari ini? Mengapa tidak ada
kabar? bahkan chatnya pun belum dibuka sampai sekarang.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 124 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 123 Pernikahan Yang Tak Dianggap "