Bab 129 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 129
"I love you, Kinara" ucap David setelah mengecup
bibir Kinara.
David tidak butuh kata suka dari mulut Kinara lagi, semua
amarah yang baru saja ia dengar sudah cukup mewakilkan perasaan Kinara padanya.
Kinara mematung mendengar ucapan David. Gadis itu tidak
menyangka David akan menyatakan cinta padanya. Kinara merasa seperti sedang
bermimpi.
Jantung Kinara berdegup kencang, sampai-sampai mulutnya
tidak bisa berucap.
David melepas pipi kinara dan berpindah memegang kedua
tangan gadis itu.
"Kinara, maukah kau menjadi kekasihku?" tanya
David karena Kinara hanya diam mematung.
"A-aku ...."
"Kenapa? Apa kau malu berpacaran dengan pria tua
sepertiku?"
Kinara membulatkan kedua matanya mendengar pertanyaan David,
sebelumnya Kinara memang tidak berpikir soal jarak usia mereka yang begitu
jauh.
"Bu~bukan, bukan begitu maksudku"
"Jadi jawabannya?"
Kinara menatap dalam kedua mata David, gadis itu tersenyum
dan mengangguk pasti.
Seperti ABG yang baru saja diterima cintanya, David
melingkarkan tangannya pada pinggang Kinara dan mulai mengangkat tubuh gadis
itu.
Keduanya berputar-putar penuh bahagia.
Kinara menyambut bahagia perlakuan kekasih barunya, gadis
itu melingkarkan kedua tangannya pada leher David dan ikut tertawa bahagia.
David berhenti berputar dan memandang wajah Kinara
yang sedikit lebih tinggi darinya.
"Kita jadian?" tanya David memastikan.
"Ya, kita jadian" sahut Kinara. Membalas tatapan
David penuh rasa cinta.
Posisi keduanya terlihat sangat romantis, siapapun jomblowan
dan jomblowati yang melihat mereka berdua saat ini, bisa dipastikan akan
berteriak meminta pasangan saat itu juga.
David menurunkan tubuh Kinara mensejajarkan dengannya, agar
lebih mudah meraih bibir gadis itu, Sambil memejamkan mata, David mulai memberi
sentuhan lembut dengan hidung mancungnya pada pipi Kinara.
Tanpa David dan Kinara sadari, sepasang mata telah
memperhatikan mereka berdua sejak tadi.
David terus memberi sentuhan-sentuhan pada pipi Kinara,
hingga hidung keduanya saling bertemu, secara otomatis bibir mereka saling
menempel.
"I love you" David tersenyum menikmati suasana
romantis yang ia ciptakan sendiri.
Cinta yang menggebu-gebu menyelimuti kedua insan yang sedang
dimabuk asmara, dunia pun serasa milik berdua.
David memiringkan leher dan bersiap bermain dengan bibir
yang sejak tadi telah menggodanya. Baru saja membuka mulut dan hendak bertukaran
siliva dengan pacar barunya. David dan Kinara dikagetkan oleh sebuah suara
dehem yang sangat tidak asing ditelinga David.
"Eheeemmmm"
Kinara kaget dan hendak menjauh. namun, tangan kekar David
menahan tubuhnya.
"Tidak bisakah kau melakukan semua itu ditempat
tertutup?" ucap Alex yang ternyata orang yang memperhatikan David dan
Kinara sejak tadi.
Alex ingin menegur David sejak awal, namun ia mengurungkan
niat. Alex sengaja menunggu momen yang tepat untuk merusak kebahagian
asistennya.
"Pagi, Bos Alex." sapa David berpura-pura seperti
tidak terjadi apa-apa, padahal dalam hatinya sedang sedang kesal setengah mati.
Sementara Kinara, gadis itu tidak berani mengangkat mukanya.
Selain malu, Kinara juga takut Alex akan marah dan memecat dirinya.
David memberi kode pada Alex agar pria itu pergi, David
tidak ingin Kinara malu dan menolak bermesraan dengan diri didepan umum,
terutama di depan Alex.
"Cihhh, dasar duda karatan. Cepat halalin." cibir
Alex lalu pergi meninggalkan pesangan kekasih itu.
.
.
"Apa Tuan Winston marah?" tanya Kinara sambil
memperhatikan sekitarnya.
"Tidak, Baby. Tuan Winston tidak segalak yang kamu
pikirkan." sahut David.
"Oh syukur deh" Kinara membuang napas legah
lalu merapikan bajunya yang sedikit berantakan. "Bentar, barusan Om
manggil aku apa?" tanya Kinara yang baru menyadari panggilan David
padanya.
"Baby" David mengulang kata-katanya.
"Kenapa mesti baby? Aku merasa seperti sedang bersama
ayahku"
"Astaga, apa aku setua itu dimatamu?"
"Bukan begitu maksudku."
"Jangan bilang kamu malu jalan bergandengan dengan
didepan umum."
"Tidak, tidak. Bukan begitu maksudku. Iiihhh gimana sih
ngejelasinnya" Kinara sedikit susah menjelaskan maksudnya.
"Apa kamu juga terpaksa menerimaku sebagai pacar?"
David tampak serius dalam berucap membuat Kinara sedikit frustasi.
"Astaga kenapa semakin melebar kemana-mana, aku harus
gimana biar Om percaya aku beneran serius" keluh Kinara.
"Tunjukan kalau kamu tidak terpaksa menerimaku sebagai
pacar"
"Caranya?"
David mengangkat kedua bahu tidak paham.
Kinara memutar keras otaknya mencari acara agar David
mempercayainya. Gadis itu berdiri menghadap David ketika mendapatkan sebuah
ide.
Kinara menatap sebentar wajah David. "Dekatkan wajah,
Om"
David menurut dan sedikit menuduk.
Tanpa menunggu lagi, Kinara berjinjit dan langsung mengecup
bibir David. Niat hati hanya ingin menempelkan bibirnya, namun siapa sangka
tangan David bergerak cepat merangkul pinggang dan menahan tengkuknya.
David tersenyum puas karena berhasil mengerjai gadis itu,
David mulai melanjutkan apa yang tertunda tadi.
Tidak peduli saat ini mereka berada dimna, David tidak ingin
melepas bibir gadis yang bagus saja sah menjadi kekasih.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 130 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 129 Pernikahan Yang Tak Dianggap "