Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 131 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 131

Bab 131 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

David dan Kinara telah selesai makan siang bersama, bahkan keduanya pun telah kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaan mereka yang tertunda.

"Nanti malam kita tidak jadi jalan-jalan ya, ada pekerjaan penting yang harus aku selesaikan" ucap David.

"Oke" sahut Kinara bersemangat dan kembali fokus bekerja. Tidak masalah baginya jika harus batal jalan-jalan malam ini, toh mereka bisa melakukan dilain waktu.

David menatap lekat Kinara yang telah fokus bekerja, pria itu seperti sedang memikirkan sesuatu di kepalanya.

.

.

Sore hari setelah jam pulang kerja, David mengantar pulang Kinara seperti biasanya. Jika biasanya David selalu turun sebentar untuk menyapa Ayah Kinara, maka tidak untuk sore ini, David  langsung berpamitan pulang karena ada urusan penting.

"Aku langsung pulang ya, ingat jangan kemana-mana lagi, aku akan mengecekmu setiap tiga puluh menit sekali." ucap David sebelum Kinara keluar dari mobil. Sepertinya David adalah salah satu tipe pacar yang posesif.

"Siapa delapan enam, Bos" sahut Kinara memberi hormat pada David.

David tersenyum melihat tingkah Kinara. "Titip salam untuk calon ayah mertua" ucap David yang membuat pipi Kinara merona.

Kinara merasa malu, namun dalam hatinya sungguh bahagia mendengar ucapan David. Bahkan gadis itu tersenyum malu-malu dan sedikit salah tingkah.

"Kau mau turun atau mau ikut ke apartemenku?" goda David.

Kinara tersadar dan langsung membuka pintu mobil. "Turun, aku turun sekarang" 

David terkekeh melihat Kinara salah tingkah. Setelah Kinara Turun, David langsung melajukan mobilnya pergi.

Kinara menutup muka dengan kedua tangannya, ia merasa malu pada dirinya sendiri. Mengapa ia bisa salah tingkah dan bersikap memalukan seperti itu? 

****************

"Cepat katakan, aku tidak punya banyak waktu" ucap David. 

Saat ini, David sedang  menemui Chaira di sebuah restoran mewah. Siang tadi saat dirinya telah selesai makan siang dengan Kinara, David mendapat sebuah pesan singkat dari Chira. 

Wanita itu mengajaknya makan malam berdua, dan mengatakan ingin membicarakan hal penting.

Setelah berpikir keras, David memutuskan untuk menemui Chaira, sehingga ia membatalkan jalan-jalan berdua Kinara.

"Dav, aku ingin minta maaf atas semua kesalahan yang pernah aku lakukan" ucap Chaira. 

"Jadi kau memintaku kesini hanya untuk meminta maaf?" tanya David. Sebenarnya ia sendiri sudah tidak ingin membahas masa lalu mereka.

"Aku serius, Dav. Tolong maafkan semua kesalahanku" Nada suara Chaira penuh permohonan.

"Aku sudah memaafkanmu jauh sebelum kita bertemu" 

"Kamu serius, Dav? Berarti kamu sudah tidak marah lagi sama aku?" 

"Tidak ada alasan untuk aku marah padamu" sahut David jujur. 

David memang pernah marah dan kecewa saat Chaira menghilang begitu saja dari hidupnya. Akan tetapi semua rasa itu telah hilang seiring berjalannya waktu.

Senyum mengembang terpancar sempurnah dari bibir Chaira, tebakannya benar, David masih sama seperti yang dulu, pria yang baik hati dan tidak suka menyimpan dendam.

"Dav, bisakah kamu memberiku kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan kita yang retak?" tanya Chaira dengan wajah serius.

David mengerut dahi mendengar pertanyaan Chaira, bukankan hubungan mereka bukan lagi retak, melainkan sudah terputus?

"Chaira, kau sadar dengan apa yang barusan kau ucapkan?" tanya David memastikan.

"Ya, aku sadar, Dav. Sadar, sesadar-sadarnya. Aku menyesal karena dulu pernah meninggalkanmu, aku salah, Dav. Aku mohon kasih aku kesempatan kedua" Chaira mengeluarkan senjata ampuhnya, yaitu menangis penuh penyesalan.

"Chaira, kau seorang wanita terhormat dan berpendidikan tinggi, apa kau tidak mau memohon seperti itu padaku?" 

"Tidak! bahkan jika kamu memintaku berlutut pun aku akan melakukannya, asal kamu mau memberiku kesempatan." 

"Ternyata kamu masih belum berubah Chaira, kamu rela melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan."

"Tidak! Aku begini hanya padamu." ucap Chaira tegas. "Kamu tahukan Dav, kondisi papa seperti apa? Papa bisa pergi kapan saja. Aku butuh kamu disampingku, aku mau kita bersama-sama mengelola perusahaan papah." 

David terdiam mendengar ucapan Chaira, pria itu menatap wajah Chaira penuh selidik. David berpikir keras apa wanita di depannya itu sedang menjebak dirinya?.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 132 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 131 Pernikahan Yang Tak Dianggap "