Bab 133 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 133
David melajukan mobilnya pulang ke apartemen, saat sedang
dalam perjalanan, ponsel David berdering pertanda ada sebuah panggilan masuk.
David mengerutkan dahinya ketika melihat nomer sang
adik yang tertera dilayar ponselnya. Tidak biasanya sang adik menghubunginya di
tanggal seperti ini, biasanya anak itu akan menelpon disaat mendekat tanggal
gajian. Untuk apalagi kalau bukan untuk meminta uang jajan pada sang kakak.
"Hallo, Kakak dimana? kenapa lama sekali angkat
teleponku?" omel sang adik dari balik telefon.
"Tidak bisakah kau berbicara lebih tenang
sedikit?"
"Tidak bisa, Kak. El lagi di bandara, El takut hilang,
disini sangat ramai"
"Di bandara mana? Mau kemana Loe?" Wajah David
sedikit panik mendengar ucapan sang adik.
"Bandara tempat kakak lah, cepat jemput El, Kak. keburu
diculik sama cowok ganteng" Sang adik berbicara dengan nada sedikit
merengek dan manja.
"Astaga, kenapa Loe kesini nggak bilang-bilang, bocil?
Tunggu Kakak disitu, jangan kemana-kemana." David memutuskan
sambungan telepon dan langsung menambah kecepatan agar cepat sampai bandara.
Setelah menerobos macet yang begitu panjang, akhir David
sampai di bandara. David memarkirkan mobil lalu berjalan mencari adiknya,
hingga sampai ke bagian kedatangan, David belum menemukan sosok adiknya disana.
David mengeluarkan ponsel lalu kembali menghubungi sang
adik.
"Hallo, El. Loe dimana? Kakak sudah sampai di bagian
kedatangan, nih"
"El lagi makan, Kak. Tadi ada cowok ganteng yang
ngajaki El makan, kebetulan El lagi lapar, ya udah El mau aja." sahut sang
adik dalam telepon dengan nada santai.
"Makan dimana? Jangan gila Loe Misel, gua paket pulang
Loe sekarang juga" David terlihat mulai tensi.
"Oe, udah tua masih aja emosian"
Mendengar suara sang adik tepat di belakangnya, David pun
membalikan badan.
"Makan dimana, Loe? Mana cowok itu?" David celinga
celingu mencari dibelakang adiknya.
"Apa sih, Kak? El cuman bercanda, siapa suru Kakak
ngelewatin El begitu saja, El dari tadi nunggu Kakak disana tau," ucap
sang adik dengan bibir mengerucut sambil menunjuk ke tempat yang ia duduki
tadi.
"Kenapa nggak bilang dari tadi" David mengacak
rambut sang adik gemes, saking gemesnya David ingin sekali mencekik lehernya.
"Ngapain Loe disini?"
"Astaga, Kak. Adeknya diajak pulang dulu kek baru
ditanya"
"Nggak bisa, mumpung masih di bandara. Kalo sampe
alasan Loe nggak masuk akal, gua kirim pulang Loe sekarang juga."
"Tega bener jadi, Kakak" Misel kembali
mengerucutkan bibirnya. "Aku bosen di rumah, Kak. Sama Ibu nggak boleh
ini, nggak boleh itu. Ini aja aku sampe ngacam Ibu baru dibiarkan kesini"
Kelu Misel.
"Anak kurang ajar, kau ancam apa ibuku?" tanya
David.
"Aku ancam, kalo sampe ibu nggak ngijinin aku
jalan-jalan ke tempat Kakak, aku bakal mogok kawin, aku mau jadi perawan
tua" jelas Misel.
"Astaga, hati-hati loh, Dek. Ucapan itu doa, apa lagi
yang Loe ancam ibu sendiri,"
"Amit-amit jabang bayi, jangan sampe, Kak. El pengen
ngerasain kawin"
"Tahu apa Loe soal kawin?"
"Taulah, Kak. Elkan udah gede. Kakak tuh yang kapan
kawin? Ditanyain terus tuh sama Ibu, kapan bawa mantu lagi ke rumah,"
"Nggak, kakak nggak mau kawin lagi"
"Woowww, sepertinya sihir Kak Chaira sungguh luar
biasa, sampe-sampe Kakak memilih menduda seumur hidup,"
"Berisik,.Loe. Ayo pulang" David merangkul bahi
adiknya dan sedikit menjepit leher sang adik di ketiaknya membuat Misel sedikit
berteriak karena kesusahan berjalan.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 134 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 133 Pernikahan Yang Tak Dianggap "