Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 138 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 138

Bab 138 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

David ingin sekali bertanya, tetapi melihat keadaan Chaira yang sedang kacau,  pria itu mengurungkan niatnya. David akan bertanya nanti setelah semuanya membaik.

Selesai acara pemakaman, David dan Misel kembali ke rumah Chaira untuk menemani wanita itu.

.

.

Kinara merasa bersalah setelah mendapatkan pesan singkat dari David yang mengatakan, papah Chaira telah meninggal. Dalam pesannya, David meminta maaf karena dirinya terburu-buru dan lupa menceritakan semuanya.

Sebelumnya, Kinara telah berpikir yang tidak-tidak tentang David. tetapi setelah membaca isi pesan dari David, gadis itu merasa lega sekaligus merasa bersalah karena telah mencurigai kekasihnya.

Kinara merasa kasihan pada Chaira sehingga ia meminta pada David untuk tidak menjemputnya saat pulang kerja nanti. Kinara yakin, Chaira lebih membutuhkan David saat ini.

.

.

Jam dinding menunjukan pukul 05:00 sore hari, Kinara telah selesai bekerja dan bersiap-siap untuk pulang. Rencananya, Kinara akan pergi ke rumah Chaira untuk mengucapkan belasungkawa.

Meski baru dua kali bertemu Chaira, Kinara merasa simpati dan ingin hadir disana untuk memberi dukungan pada Cahira. Pikir Kinara, hal apalagi yang lebih menyakitkan di dunia ini selain kehilangan orang tua

Kinara yang dibuang sejak dari lahir selalu merasa respek terhadap orang-orang yang memiliki keluar utuh. 

Kinara turun kebawa dan memesan ojek online untuk pergi ke rumah Chaira, untunglah waktu itu Kinara ikut mengantar Chaira, sehingga ia tahu dimana rumah wanita itu.

Dalam perjalanan, Kinara berharap David dan Misel masih ada disana, agar dirinya tidak terlalu canggung saat bertemu Chaira nanti.

Beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya Kinara pun tiba di depan rumah merah itu. Kinara memperhatikan sebentar karangan bunga yang berjejer disana, lalu melangkah masuk dengan wajah canggung.

Dalam hatinya, Kinara mengagumi rumah Chaira yang begitu mewah dan megah. Dalam suasana berduka, rumah Chaira terbuka lebar untuk setiap tamu yang datang sehingga Kinara bisa langsung masuk ke dalam tanpa dicegat oleh security yang berjaga di depan.

"Nara" panggil Misel yang melihat Kinara muncul didepan pintu.

Kinara merasa lega akhirnya menemukan Misel disana, gadis itu langsung berjalan menghampiri Misel.

"Papah Kak Chaira sudah dikubur?" tanya Kinara karena melihat situasi disana telah bersih.

"Sudah, tadi jam tiga. Kamu kesini sama siapa?" sahut Misel dan balik bertanya.

"Pake ojol, tadi Kak David kirim pesan dan ceritakan semuanya jadi pulang kerja aku langsung kesini" sahut Kinara. Sebenarnya, hati kecil Kinara ingin sekali bertanya dimana David dan Chaira, tetapi Kinara merasa tidak enak. Kinara takut, Misel akan berpikir yang aneh-aneh tentang dirinya.

.

.

Sementar diteman belakang, David dan Chaira sedang mengobrol berdua. Sambil menatap bunga-bunga ditaman, Chaira bercerita banyak mengenang sang papah.

Di Taman itu, sang papah sering menghabis waktunya merawat dan menyiram bunga-bunga disana.

"Kamu tahu, Dav. Papah selalu menyamakan aku dengan bunga-bunga itu. Papah selalu ingin melihat aku berkembang dan mekar setiap harinya" ucap Chaira. Wanita itu kembali berderai air mata.

David yang berdiri di sampingnya menjadi pendengar setia tanpa mencela sedikit pun.

"Dav, Papah udah nggak ada. Harus pada siapa lagi aku mengadu?" keluh Chaira. Wanita itu berpindah posisi dan berdiri menghadap David.

"Dav, aku mohon untuk terakhir kalinya, kembalilah padaku, ayo kita bina kembali rumah tangga kita yang pernah hancur" Chaira memegang kedua tangan David. "Aku janji, aku akan menjadi istri yang baik buat kamu dan aku juga janji tidak akan mengulang hal yang sama lagi," timpa Chaira penuh permohonan.

"Kita pernah hidup serumah, bahkan dulu kamu sangat mencintaiku. Aku yakin Dav, kita tidak akan susah untuk mengulang semuanya" 

David terdiam dan menatap lekat wajah Chaira yang juga sedang memandangnya, Dalam pikiran David, Chaira masih sangat terpukul atas kehilangan sang papa, sampai-sampai wanita itu berbicara sembarangan seperti.

"Dav, Jawab aku. Beri aku satu kesempatan terakhir" 

David membuka mulut dan hendak berbicara, namun Chaira telah berjinjit dan mengecup bibirnya.

Tanpa David sadari, Sepasang mata telah memperhatikan mereka sejak tadi, bahkan mendengar jelas semua percakapan mereka.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 139 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 138 Pernikahan Yang Tak Dianggap "