Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 143 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 143

Bab 143 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

David menepikan mobil saat merasa getar diponselnya berkepangannya, David mengerutkan dahinya ketika melihat kiriman pesan whatsApp banyak sekali dari orang kepercayaan.

Dengan rasa penasaran, David membuka pesan-pesan tersebut. Pria itu mengeraskan rahangnya saat melihat beberapa foto Chaira sedang bercumbu mesra dengan pria lain. Bahkan dalam foto itu tertulis jelas tanggal dan tempat pengambilnya.

"Dasar wanita ular" ucap David merapat kedua giginya. Kini ia tahu Charia meninggalkannya saat itu keren pria lain.

Yang lebih mengejutkan David lagi adalah, didalam foto-foto berikutnya terlihat jelas Chaira sedang seperti sedang berpesta ria dengan sang papa yang telah nyata meninggalkan dunia.

Apa maksudnya semua ini? David tampak pusing memikirkan permainan apa yang sedang dijalankan Chaira.

"Wanita gila, benar-benar tidak waras. Apa yang sedang dia rencanakan?" David terlihat emosi, marah sekaligus kecewa.

Bagaimana dirinya bisa sebodoh itu mempercayai tampang lemah lembut Chaira.

David semakin tidak sabar ingin sampai ketempat tujuan untuk memperjelas semuanya. Pria itu kembali melajukan mobil dengan pikiran kacau.

Jika papa Chaira masih hidup, lalu siapa yang meninggal kemarin? Ada hal besar apa yang disembunyikan sampai-sampai ayah dan anak itu menjalan skenario sebesar ini? Apa semua ini ada hubungannya dengan Kinara?

Isi kepala David rasanya ingin melompat keluar saat memikir semua itu.

Setelah menempuh jarak yang sedikit jauh, David menghentikan mobilnya di depan sebuah gerbang rumah yang sangat tinggi.

David keluar dari mobil dan memencet bel, seorang security pun keluar menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya security tersebut.

"Saya ingin bertemu dengan Dokter Hardian," sahut David.

"Maaf, apa sebelumnya Tuan sudah buat janji dengan Dokter Hardian?"

"Tidak! Katakan saja padanya David ingin bertemu" 

"Maaf Tuan, tapi Dokter Hardian tidak bisa menemui orang diluar jam janji" 

"Temui Taun Anda dan katakan padanya saya ingin bertemu" David mengulang kata-katanya dengan nada dingin dan penuh penekanan. 

Mendengar nada suara David dan ekspresinya yang tidak biasa, security itu menciut dan langsung berpamitan untuk menelpon Tuannya.

"Baik Tuan, Tunggu sebentar disini" Beberapa saat masuk kedalam, security itu kembali dan langsung membukakan gerbang rumah.

David keluar dari mobil setelah memarkirkan mobilnya di halaman rumah Dokter Hadian, dirinya langsung disambut dan dipersilahkan masuk oleh security tadi.

"Silakan tunggu disini, Tuan" ucap security mempersilakan David duduk disofa lalu keluar untuk melanjutkan tugasnya.

Tak lama David menunggu, seorang pria paruh baya berkepala plontos keluar menghampirinya.

"Tuan David" sapa pria berkepala plontos tersebut. "Ada angin apa sampai Tuan mencari saya kesini?" lanjutnya sambil duduk berhadapan dengan David.

"Tidak perlu berbasa basi, Tuan Hardian. Apa Anda mengenali bayi dalam foto ini?" tanya David langsung pada intinya sambil menunjukan sebuah foto bayi.

Seorang asisten yang berdiri dibelakang Dokter Hardian pun langsung sigap mengambil foto tersebut pada Tuannya.

Dokter Hardian sedikit terkejut saat melihat foto itu, namun kembali menguasai diri. "Apa maksud Anda Tuan David? Sudah ada ratusan ibu hamil yang saya tangani, bagaimana bisa saya mengingat wajah bayi satu persatu?" sahut Dokter Hardian sambil tersenyum tipis.

David memperhatikan wajah Dokter Hardian yang sedang memalingkan wajah dirinya penuh selidik, David bisa menebak pria tua itu sedang  berbohong.

"Anda tidak sedang membohongi saya'kan Tuan Hardian?"

"Tentu saja tidak, Tuan" Dokter Hardian mulai tak nyaman dengan tatapan tajam dari David. "Siapa yang berani berbohong pada tangan kanan Tuan Winston?" timpanya. Keringat halus mulai bermunculan satu persatu di keningnya.

"Baiklah, saya akan merubah pertanyaan saya. Apa anda mengenali pria ini?" David menunjukan satu foto lagi membuat wajah Dokter Hardian seketika memucat.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 144 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 143 Pernikahan Yang Tak Dianggap "