Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 145 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 145

Bab 145 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

"Bajian kau, berani-berani melangkar sumpahmu hanyak karena takut pada seseorang. Dimana hati nuranimu?" David mencrang kuat kerah baju Dokter Hardian. Wajah pria itu memerahkan menahan amarah, bukan hanya itu, hati David juga terasa sakit mendengar gadis kecilnya tidak diinginkan dan dibuang begitu saja.

.

.

David mengayunkan tangan hendak meninju wajah Dokter Hardian, tetapi ia mengurungkan niatnya. Selain mengikat pria itu seumuran ayahnya, David menyadari saat ini dirinya berada dimana. Jika salah langkah sedikit saja, dirinya yang akan dijoblos ke dalam penjara.

"Apa kau juga terlihat dalam rencana kematian keparat tua itu?" tanya David masih dengan posisi yang sama.

"Tidak, saya tidak ada hubungannya soal itu" sahut Dokter Hardian cepat samhil mengangkat kedua tanganya.

David menghempaskan kuat tubuh Hardian hingga pria tua itu jatuh tersungkur di atas sofa, lalu ia melangkah keluar dan akan menuju ke tempat terakhir 

David akan menemui Chaira dan bertanya langsung pada wanita itu mengenai skenario kematian Tuan Jaslin. David ingin mengupas tuntas semuanya dan membongkar semua kebusukan Tuan Jaslin.

Ketika David sampai di luar pintu, David disambut dengan puluhan pria berbadan besar yang sedang berdiri berjejeran di halaman rumah seperti sedang menunggu dirinya.

Sial. umpatnya. David baru menyadari dirinya telah jebak dan dikepung . David salah karena telah menganggap remeh Dokter Hardia, harusnya ia menyadari bahwa bekingan dokter tua itu bukanlah orang sembarangan.

Pria melirik tinggi badan mencapai seratus delapan puluh sentimeter itu mengeraskan rahangnya sambil memandang wajah orang-orang itu satu persatu. David seperti sedang menghitung seberapa banyak kekuatan mereka.

David memperhatikan sekelilingnya mencari cara agar bisa pergi dari sana, Namun ia tidak menemukan cela untuk kabur, gerbang utama telah ditutup rapat-rapat dan dijaga oleh beberapa orang.

Tidak punya pilihan lain, David harus melawan mereka semua untuk bisa keluar dari rumah itu. Perkelahian sengit pun terjadi.

David bertarung dalam kepungan banyak orang, pria itu mengerahkan seluruh tenaganya agar bisa lolos dari sana. Namun, tenaga David kalah jauh dari jumlah mereka yang terlalu banyak.

David tumbang dan berhasil dibekuk, bahkan wajah pria tampan itu babak belur dihajar habis orang-orang itu. Ditengah rasa sakitnya, David mengingat wajah Kinara. Wajah cantik gadis itu saat tersenyum padanya, saat tertawa lepas, saat marah dan cemberut, bahkan saat Kinara menangis karena merasa dibohongi.

David ingin segera menyelesaikan semuanya dan pulang memeluk gadis kecilnya, David ingin segera melamar dan meminang Kinara menjadi istrinya. Seulas senyum terukir di bawahnya yang telah dipenuhi darah dan luka lembab saat mengingat hari-hari bahagia itu akan tiba.

Tunggu aku gadis keras kepala. David jatuh pingsang dan tidak sadarkan diri.

Dokter Hardian yang melihat semua kejadian itu dari balik jendela tersenyum puas, pria berambut plontos itu langsung menghubungi seseorang menggunkana ponsel yang ia gegam sejak tadi untuk melaporkan semuanya.

"Semuanya sudah beres," ucap Dokter Hadian dan langsung memutuskan sambungan telepon.

Kaki tangan David diikat dan matanya juga ditutup dengan kain hitam. David dimasuk kedalam mobil dan dibawa pergi entah kemana.

.

.

Saat membuang bayinya, Tuan Jaslin memerintahkan orang-orang kepercayaan untuk memantau bayi itu. Bukan karena ia peduli atau memikirkan keselamatan anak itu, tetapi Tuan Jaslin tidak ingin anak itu kelak mencari tahu kebenaran yang akan membahayakan kedudukannya.

Sejak David mengenal sosok Kinara, sajak saat itulah kehidupannya ikut terpantau. Terlebih lagi ketika David mulai mengorek tentang siapa Kinara sebenarnya.

David tidak menyadari pergerakannya telah pantau, semua bukti-bukti yang dibawa oleh orang kepercayaan pun sengaja dipermudah agar David bisa cepat sampai ke rumah Dokter Hardian. Lebih tepatnya kejadian  hari ini adalah sebuah jebakan untuk menyingkirkan David.

Rencana Tuan Jaslin benar-benar sempurna, pria tua itu rela melakukan apa saja demi nama baiknya, termasuk dengan cara berpura-pura sakit jantung dan mati untuk mengelabui David.

Bahkan kepulangan anak pertamanya semua telah diatur, Chaira pulang bukan  semata-mata hanya karena obsesinya pada David, tetapi juga karena misi yang sedang dijalan sang papa.

Chaira ditugaskan untuk merayu dan merebut kembali David, tujuannya agar David berhenti mencari tahu tentang asal usul Kinara. Tetapi di luar dugaan mereka, David menolaknya dan lebih memilih Kinara.

Tuna Jaslin yang menyadari siapa orang yang sedang ia hadapi pun langsung mengubah strateginya untuk menjebak David.

Tuan Jaslin yang gila akan kedudukan tidak rela jika reputasinya hancur hanya karena anak yang tidak ia inginkan.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 146 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 145 Pernikahan Yang Tak Dianggap "