Bab 147 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 147
Kinara dan Misel masih terlihat santai karena belum mengetahui
apa yang sebenarnya terjadi pada David.
.
.
Apa mungkin Taun Winston menunggasnya keluar kota? tapi masa
iya nggak pamitan sama Misel? Kinara belum merasa tenang sebelum dapat kabar
tentang David.
Gadis itu melangkah keluar dan pergi menuju ruangan Alex,
Kinara tampak ragu-ragu untuk bertanya pada dua sekretaris yang duduk di depan
ruang kerja Alex.
"Kinara!" panggil Meta saat melihat Kinara
berjalan ragu-ragu ke arah mereka.
"Ada apa? Kenapa kamu terlihat cemas begitu?"
sambung Meta.
"Tidak ada apa-apa, Kak Meta," sahut Kinara. Gadis
itu malu untuk bertanya, apa lagi posisinya hanya seorang karyawan magang.
"Katakan saja ada apa, tidak perlu malu" ucap Meta
lagi.
"Hehehe Kak Meta tau nggak Tuan David ditugaskan
kemana?" Belum juga Metan menjawab pertanyaan, Alex telah berdiri
ditengah-tengah mereka membuat semuanya langsung terdiam.
"David belum masuk kerja?" tanya Algrcex.
"Belum, Tuan" sahut Kinara sambil menunduk
ketakutan. Gadis itu takut Alex akan marah karena dirinya telah lancang
bertanya.
"Kemana David" ucap Alex pelan. "Apa dia
tidak mengabarimu sebelumnya?" tanyanya lagi.
"Tidak, Tuan. Kemarin pagi Tuan David ke rumahku dan
berbicara sebentar dengan ayahku, setelah itu Tuan David pergi dan belum ada
kabar lagi sampai sekarang" jelas Kinara. "Barusan juga Misel bilang,
Tuan David belum pulang dari semalam"
"Sepertinya ada yang tidak beres" Alex juga mulai
merasa gelisah. "Meta kosongkan semua jawab hari ini" ucap Alex lalu
pergi begitu saja.
Melihat Alex yang pergi begitu saja, Kinara langsung
bergerak cepat mengikut atasanya. "Tuan Winston" panggilnya
menghentikan langkah kaki Alex.
"Tuan, Jika Anda ingin mencari Tuan David biarkan saya
ikut dengan Anda"
Alex mengerut dahi mendengar ucapan Kinara. Apa gadis ini
begitu mencintai David sampai secemas itu? "Tidak, kau tunggu saja disini,
begitu bertemu dengan David, saya akan memintanya menghubungimu"
"Tidak, Tuan. Saya mohon ijinkan saya ikut, firasat
saya semua ini ada hubungan dengan masa lalu saya,"
"Maksud, kamu?" tanya Alex dengan wajah penasaran.
"Kita ke rumah saya, Tuan. Saya yakin ayah saya tahu
sesuatu"
Alex berpikir sejenak, jika orang terakhir yang David temui
adalah ayah Kinara, kemungkinan besar ucapan gadis itu benar.
"Baiklah, kau boleh ikut"
"Terima kasih banyak Tuan" Kinara tersenyum lega
dan melangkah masuk ke dalam lift bersama Alex.
.
.
Alex dan Kinara keluar dari lift dan berjalan menuju
parkiran mobil.
"Ikut mobil saya saja" ucap Alex tanpa
menghentikan langkahnya.
"Baik, Tuan" sahut Kinara patuh. Gadis itu
melangkah cepat dan hendak membuka pintu bagian belakang.
"Duduk didepan"
Kinara terlihat bingung mendengar ucapan Alex, dengan rasa
canggung gadis itu masuk ke mobil dan duduk bersama Alex di depan.
Jantung Kinara berdetak kencang, bukan karena ia sedang
jatuh cinta. Tetapi Kinara takut duduk berdampingan langsung dengan atasannya.
Alex mulai menjalankan mobilnya setelah melihat Kinara
memasang sabuk pengaman. Dalam perjalanan menuju rumah Kinara, Alex menghubungi
Viona, Istrinya.
"Halo sayang"
"......"
"Sudah makan?
"......"
"Oh ya aku lagi dimobil sama Kinara, kita mau cari
David"
"...."
"Iya sayang, David juga belum pulang ke rumah dari
semalam"
"....."
"Iya sayang, dadah, Love You" Alex memutuskan sambungan
telepon dan kembali fokus menyetir sesuai petunjuk yang diberikan oleh Kinara.
Kinara merasa kagum mendengar percakapan Alex dan Viona.
Meski Kinara tidak mendengar suara Viona, gadis itu yakin Viona pasti berbicara
dengan kata-kata lembut dan manis pada suaminya.
Wajah Kinara tiba-tiba saja murung saat memikirkan David,
hampir seminggu tidak bertemu, Kinara sangat merindukan pria yang ia panggil
dengan sebutan om itu.
Om kemana sih? Kinara membuang napas pelan sambil melihat
keluar jendela.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 148 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 147 Pernikahan Yang Tak Dianggap "