Bab 15 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 15
Dimeja resepsionis, dua orang suster sedang menunggu dalam
kegelisahan, pasalnya mereka tahu betul siapa pasien yang sedang dalam kondisi
kritis itu.
Nasib pekerjaan mereka sedang diambang kehancuran, apalagi
mereka berdua adalah asisten dokter yang menangani Alex saat ini.
Wajah kedua suster itu semakin tegang ketika melihat Dokter
Irwan berjalan ke arah mereka dengan
wajah lusuh dan penampilan sedikit acak-acakan.
"Maaf, Dok. Belum ada kabar apapun hingga detik
ini" ucap salah satu suster.
Dokter Irwan bergeming, ia menatap kedua tangannya ketika
mengingat ancaman David. Tenggorokan terasa kering, akankah kedua tangannya
benar-benar menjadi santapan buaya?
![]() |
Bab 15 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
"Kita harus gimana, Dok? Pasien akan kehilangan nyawa
jika tidak segera mendapatkan pertolongan"
"Aku juga tahu hal itu, tapi harus kemana kita
mendapatkan golongan darah Rhesus-null dalam waktu sesingkat ini?"
ucap Dokter Irwan dengan nada sedikit
meninggi. Pria itu sangat mengkhawatir kondisi Alex, meski sifat Alex sangat
menyebalkan, tetapi Alex tetaplah teman seperjuangannya saat kuliah dulu.
"Berdoalah, semoga ada keajaiban" Di Titik ini,
para tenaga medis itu benar-benar buntu. Jika tidak banyak yang bisa mereka
lakukan, hanya pada sebuah keajaiblah mereka berharap.
Saat Irwan bersama kedua suster itu sedang berdebat,
kalimat 'golongan darah Rhesus-null'
cukup menarik perhatian seorang gadis yang berdiri tak jauh dari meja
resepsionis.
"Gawat Dok, tubuh pasien mulai kejang-kejang, transfusi
darah harus segera dilakukan" ucap seorang suster yang baru saja datang
dari ruangan Alex dengan wajah panik.
Mendengar laporan suster, Dokter Irwan langsung bergegas.
Pria itu setengah berlari agar cepat sampai
ke ruangan Alex.
"Tunggu, Dok" panggil seorang gadis, sambil
berlari mengikuti langkah Irwan.
Dokter Irwan berhenti dan berbalik dengan raut wajah sedikit
kesal, siapa yang berani memanggilnya disaat kritis seperti ini.
"Ambil darah saya, Dok" ucap si gadis yang
ternyata adalah Viona. Gadis itu memajukan kedua tangannya bersiap diambil
darahnya sekarang juga.
Dokter Irwan menatap Viona dengan penuh tanya.
"Tadi saya tidak sengaja mendengar percakapan Dokter
bersama para suster dimeja resepsionis. Ambil darah saya, Dok. Kebetulan
golongan darah saya sama seperti yang Dokter cari, Rhesus-null" Viona
ikhlas ingin membantu, meski ia tidak mengenal pasien tersebut. Apalagi Viona
tahu betul darah tersebut sangatlah langka.
Tadinya Viona ke rumah sakit itu untuk menanyakan lowongan
pekerjaan yang ia baca di koran, siapa sangka mala mendapatkan kejadian seperti
ini. Soal nyawa, gadis itu tidak akan
ragu untuk menolong, termasuk mengorbankan diri sendiri.
"Jangan main-main, Nona. Ini menyangkut nyawa
seseorang" ucap Dokter Irwan tegas.
"Silakan periksa darah saya Dok, Jika tidak
percaya," sahut Viona mantap.
Dokter Irwan berusaha mencari kebenaran dari mata Viona,
dalam benaknya terbesit wajah itu cukup familiar. Namun, ia tak punya waktu
memikirkannya.
"Baiklah! Sus, cepat bawa dia ke ruang pemeriksaan,
segara ambil darahnya jika benar ada kecocokan dan langsung beritahukan pada,
saya." ucap Dokter Irwan lalu melanjutkan perjalanannya menuju ruangan
Alex.
Pria yang diketahui umurnya tidak jauh berbeda dengan Alex
itu merasa sedikit lega, jika benar darah Viona cocok dengan Alex, maka gadis
itu akan menjadi dewa penyelamatnya mulai hari ini.
"Apa yang terjadi pada anak saya, Dok?" tanya
Nyonya Voronika pada Irwan yang di depan ruangan Alex. Wanita paruh baya itu
menangis sesenggukan ketika melihat Alex kejang-kejang didalam ruang ICU.
"Tenang, Tante. Semuanya baik-baik saja, Saya akan
memeriksa kondisi Alex sebentar"
Dokter Irwan berusaha menenangkan keluarga pasien.
Irwan sendiri tahu kondisi Alex sebenarnya. Alex
kejang-kejang karena tubuhnya tidak lagi menerima obat-obatan yang disuntikan.
Dokter Irwan melangkah masuk ruangan ICU dengan perasaan tak
menentu.
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 16 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 15 Pernikahan Yang Tak Dianggap "