Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 154 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 154

Bab 154 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Alex sendiri sedang berusaha melepaskan ikatan David.

"Sial" ucap Alex saat melihat rantai itu dikunci dengan gembok berukuran besar. Saat Alex dan David masih kebingungan memikirkan cara untuk membuka gembok itu, Kinara telah berhasil melepas rantai dari tangan ayahnya, bahkan sekarang sementara membuka kunci di bagian kaki.

Alex dan David melongo melihat apa yang dilakukan Kinara, bagaimana caranya gadis itu membuka gembok rantai itu. Kedua pria itu saling berpandangan dengan wajah penuh tanya, apa dia punya kuncinya?

Selesai melepas rantai dari kaki tangannya ayahnya, Kinara berjalan mendekat pada  David.

Gadis memperhatikan sebentar rantai yang melingkar di tangan David. Melihat posisinya yang lebih tinggi dari punya sang ayah, Kinara yakin tangannya tidak akan bisa mencapai rantai itu. "Pasang kuda-kudamu" ucap Kinara membuat kedua pria itu kebingungan. "Cepetan, kita tidak punya banyak" Meski belum paham apa maksud Kinara, David menurut dan menurunkan sedikit lututnya.

Kinara naik dan berdiri diatas lutut David dan mulai membuka gembok rantai di tangan pria itu. 

Alex mengangguk-mengangguk pelan saat melihat tangan Kinara berusaha membuka kuncinya, dalam hatinya, Alex memberikan acungan jempol pada Kinara. Gadis ini benar-benar luar biasa.

Kini kedua pria itu paham, mengapa Kinara meminta David memasang kuda-kuda.

.

.

Kinara memang telah mempersiapkan semuanya saat sebelum berangkat, ketika melihat foto sang ayah yang dikirimkan padanya, Kinara yakin ada gembok besar yang mengunci rantai itu. 

Saat meminjam motor pada tentang, Kinara juga meminta dua jepit rambut kecil dan menyisipkan pada rambutnya yang terikat rapi.

Sementara David, pria itu berusaha keras mengerahkan seluruh tenaganya agar kakinya tidak bergetar, akibat dihajar sampai pingsan dan tidak diberi makan selama dua hari membuat tenaga David benar-benar habis. 

Disaat genting seperti ini, David masih memikirkan harga dirinya sebagai lelaki di depan Kinara.

Setelah berhasil membuka rantai di tangan David, Kinara melompat turun.

"Masih kuat?" tanya Kinara sambil memukul ala-ala pria pada dada David membuat wajah pria itu memerah. Lagi-lagi Kinara bisa merasakan tubuh David oleh saat bertumpu padanya.

Saat Kinara telah selesai membuka rantai di kaki David, terdengar suara tepuk tangan sambil berjalan ke arah mereka. Kinara cepat-cepat berlari pada sang ayah dan melindungi pria tua itu.

"Hebat sekali kau gadis pembawa sial bisa tembus sampai disini, bahkan melepas rantai-rantai itu dengan mudah" ucap Iskandar yang baru saja masuk dengan beberapa anak buahnya. Tentu anak kesayangannya berada disampingnya.

"Kak Chaira?" Kinara terlihat heran karena ada Chaira disana.

"Kenapa? Apa kau kaget melihatku disini?" tanya Chaira.

"Apa maksud semua ini? Apa Kakak orang dibalik penculikan ini?" Kinara benar-benar tidak paham.

"Iyah dan semua itu gara-gara kau anak pembawa sial" Chaira berbicara dengan nada penuh emosi. Chaira ingin segera menghabiskan Kinara, karena gadis itulah hidupnya berantakan.

Andai saja Kinara tidak pernah lahir, andai saja Kinara tidak bertemu David, mungkin sekarang dirinya telah berbahagia hidup bersama David dan menikmati semua harta keluar Jaslin.

"Aku?" tanya Kinara sambil menunjuk pada dirinya. Namun, tak gubris lagi oleh Kinara.

"Udah, Pah. Langsung habiskan saja mereka semua." Chaira memprovokasi Iskandar.

"Tentu saja, Sayang. Kebetulan mereka semua sudah berkumpul disini dan ada satu  mangsa tambahan" sahut Iskandar lalu pecah tertawa. "Papah ingin lihat, apa mereka masih bisa lolos kali ini, terutama anak pembawa sial itu." Iskandar menunjuk pada Kinara dengan wajah penuh amara.

"Tuan Jaslin, apa Anda sadar dengan ucapan Anda?" tanya Alex. Alex sendiri sangat terkejut saat tahu Tuan Jaslin yang disegani banyak orang ternyata dalang dibalik penculikan itu.

"Tentu saja, Tuan Winston. Apa Anda ini mengucapkan kata-kata terakhir padaku sebelum Anda mati?" tanya Iskandar.

"Ternyata seperti ini wujud aslinya Andà, Tuan Jaslin."

"Dia buka Tuan Jaslin, dia hanya manusia seraka yang telah dibutakan oleh kekuasaan" cela David.

"Terserah apa kata Anda menantu bodoh, yang pasti tempat ini akan menjadi kuburan terakhir untuk kalian semua" Iskandar kembali tertawa.

Sementara Kinara, gadis itu masih diam mematung. Apa benar semua ini ada hubungan dengan masa lalunya?.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 155 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 154 Pernikahan Yang Tak Dianggap "