Bab 156 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 156
"Wowww, ternyata pria cacat seperti Gery Jaslin
memiliki putri sehabat kamu, ya." puji Iskandar.
Gery Jaslin? Apa itu nama ayah kandungku? batin Kinara.
"Baiklah, karena kau sudah sangat hebat bagaimana kalau
kau melawan keempatnya sekaligus?" Seperti biasa, Iskandar akan pecah
tertawa setelah mengucapkan sesuatu yang membuat hatinya senang.
"HAJAR" teriak Iskandar.
Keempat pria itu pun maju bersamaan dan mengepung Kinara di
tengah.
Melihat kejadian itu, Alex dan David tidak tinggal diam.
Kedua pria itu turun tangan dan membantu Kinara.
Pertarungan hebat pun terjadi, karena target utama mereka
ada Kinara jadi dua orang melawan yang gadis itu. Sementara Alex dan
David kebagian satu-satu.
David meninju perut pria yang ia lawan, bukannya kesakitan,
pria itu mala tertawa geli. David merasa heran dan kembali meninju perutnya
berkali-kali, tetapi penjahat itu seperti tidak merasakan sakit sedikit
pun.
Hal demikian pun terjadi pada lawan Alex, si calon papa baru
itu merasa kebingungan seperti yang dirasakan David.
.
.
Para penjahat suruhan Iskandar itu benar-benar hebat, pantas
saja Iskandar bisa tertawa penuh kemenangan.
Akan tetapi, hal demikian tidak berlaku untuk Kinara, gadis
itu tahu strategi untuk menjatuhkan lawan seperti yang ia hadapi saat ini.
Kinara menyerang dari jarak jauh, ketika ada cela, Kinara langsung menghajar
bagian titik lemah lawannya.
Kaki tangan yang begitu lincah membuat Kinara sangat mudah
menjatuhkan kedua pria itu. Setelah mengalahkan lawannya, Kinara langsung
berjalan menghadap Iskandar yang terlihat mulai ketakutan. Kinara tidak peduli
pada David dan Alex yang kewalahan melawan musuh mereka.
.
.
Chaira bergerak mundur dan bersembunyi di belakang sang
papah saat melihat wajah sangar Kinara. Chaira ketakutan, senyuman sombongnya
yang sejak tadi ia tunjukkan langsung menghilang dalam sekejap..
Melihat Tuannya ditentang seperti itu, pengawal
pribadi Iskandar langsung maju dan menyerang Kinara.
Sungguh lawannya kali ini bukanlah lawan yang sepadan untuk
Kinara, ajudan Iskandar itu adalah seorang master kungfu, sudah pasti
lebih licah dan gesit dari Kinara. Bahkan bisa membaca setiap serangan yang
akan dilakukan oleh Kinara.
Gadis itu memperhatikan kaki lawannya dan mulai menghitung
seberapa cepat gerakan kakinya. Sekali Kinara mencoba menyerang justru dirinya
yang babak belur. pelipis Kinara bocor dan mengeluarkan darah segar akibat
hantaman keras dari ajudan Iskandar.
Kinara tidak menyerah, gadis itu mencoba mempelajari lagi
gerakan lawan untuk kedua kalinya. Lagi-lagi Kinara mendapatkan pukulan yang
sangat keras. Bahkan kali ini, kaki pria itu yang mengenai rahang Kinara.
"Nara" teriak David dan Pak Bambang bersamaan.
Ketika David hendak mendekatinya, Kinara mengangkat tangan memberi isyarat agar
pria itu menghentikan langkahnya.
Kinara memegang kepalanya yang terasa pusing, Darah segar
keluar melalui sudut bibir dan hidungnya. Kinara belum menyerah, ini adalah
pertarungan terakhirnya yang akan mengantarnya sampai pada Iskandar. Kinara
ingin membesarkannya sendiri.
Kinara membersihkan darah yang hampir masuk kedalam mulutnya
lalu kembali fokus pada lawannya. Kali ini, Kinara benar-benar menghitung penuh
ketelitian. Saat pria itu maju menyerangnya, Kinara menunduk dan menyapu kaki
pria itu hingga jatuh tertelungkup.
Tidak memberinya kesempatan, Kinara melompat dan duduk
dibelakang penjahat itu. Dalam hitungan detik, Kinara telah memutar leher pria
itu dan mematahnya seperti kayu kering.
Iskandar dan Chaira mundur perlahan dan hendak kabur dari
sana. Ketika membalikan badan Alex dan David telah berdiri menunggu mereka
berdua disana.
Wajah Iskandar semakin memucat saat melihat orang-orang Alex
telah menerobos masuk sampai keruangan itu. Artinya, semua anak buahnya
telah habis dihajar oleh orang-orang Alex.
"David, David. Tolong maafkan aku, biarkan aku pergi
dari sini. Aku janji tidak akan mengganggu hidupmu lagi." Chiara berlutut
dan memohon pada David. "Tolong aku, Dav. Semua ini rencana papahku, aku
nggak tahu apa. Silakan hukum dia, tapi lepaskan aku" Chaira tidak bisa
membayang hidupnya akan berakhir di balik jeruji besi.
"Anak tidak tau diuntung, apa kau tidak akan
mengajakku?" tanya Iskandar.
"Tidak, ini semua rencana papah. Silakan papah tanggung
sendiri."
Plaaaakkk
Satu tamparan mendarat sempurna di pipi Chaira.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 157 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 156 Pernikahan Yang Tak Dianggap "