Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 163 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 163

Bab 163 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Sirnah sudah impian Kinara yang ingin dilamar seperti di vidio-vidio yang sering ia tonton facebook. Walau tidak seromantis dan wow dalam vidio yang ia tonton, tetapi setidaknya David memberinya sebuah cincin sambil berkata 'Will you marry me' Kinara semakin memincingkan bibirnya ketika memikirkan semua itu.

.

.

Tiga hari sudah Kinara menginap di rumah sakit, pagi ini, dokter telah mengizinkannya pulang. Kinara akan melakukan rawat jalan sambil menunggu rahangnya benar-benar sembuh. Dokter juga berpesan agar tidak menggerakkan rahangnya selama dua minggu kedepan untuk memperlancar proses penyembuhan.

Jarum infus telah dilepas, Kinara juga telah ganti baju pasien. Kinara tampak bersemangat dan tidak sabar ingin cepat pulang ke rumahnya. Gadis itu senang akhirnya bisa menghirup udara segar, bukan hanya itu, Kinara juga sudah tidak sabar ingin bertemu sang ayah.

Sejak kejadian di rumah tua itu, Kinara belum bertemu lagi dengan ayahnya. Kinara penasaran kenapa ayahnya tidak pernah menjenguknya saat masih dirawat.

"Sudah siapa?" tanya David. Kinara pun mengangguk penuh semangat. "Ayo" David menggandeng tangan gadis itu dan membawa keluar rumah sakit.

Demi mempermudah komunikasi mereka, David membelikan sebuah buku catatan kecil agar Kinara bisa menuliskan sesuatu yang ingin ia sampaikan.

"Pegang ini, tulis apapun yang ingin kamu katakan disini." ucap David sambil memberi buku catatan tersebut beserta sebuah pulpen. Saat ini mereka berdua telah duduk didalam mobil.

Kinara menerima buku catatan tersebut dan langsung menulis sesuatu di sana. "Aku mau pulang ke rumahku, maaf aku tidak bisa ikut kamu karena aku tidak bisa meninggalkan ayah sendirian di rumah" Kinara menunjukkan tulisannya pada David dengan wajah memelas.

David tersenyum kecil membaca tulisan Kinara. "Oke, kita akan bahas ini nanti setelah sampai kerumahku" ucap David santai. Pria itu hendak menyalakan mesin mobil, tetapi Kinara menahan tangannya.

"Tolong antarkan aku ke rumahku terlebih dahulu, aku sudah sangat merindukan ayahku" Kinara kembali memelas. Kali ini dengan dua tangan terkatup di dada.

David menatap wajah Kinara dan mengusap kepala gadis itu sebentar lalu menyalakan mesin mobil. 

Melihat David melajukan mobil begitu saja tanpa memberinya jawaban, Kinara memasang wajah cemberut dan membuang muka keluar jendela.

.

.

Hampir tiga puluh menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka pun tiba di rumah David. Kinara tampak tidak bersemangat, gadis itu enggan keluar dari dalam mobil.

David keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Kinara. "Ayo turun" ajak David sambil mengulurkan tangannya.

Merasa tidak enak hati karena David telah menyambutnya, Kinara pun turun dengan berat hati. Wajah gadis itu berubah seketika saat matanya melihat sang ayah telah berdiri menunggunya di depan pintu rumah David.

Ayah! Kinara melangkah cepat dan memeluk erat sañg ayah, hampir empat hari tidak bertemu, Kinara sangat merindukan ayahnya.

"Nak, ayah sangat merindukanmu" ucap Pak Bambang membalas pelukan putrinya.

Nara juga merindukan, ayah. Kinara hanya bisa berucap dalam hati.

David tersenyum melihat kebahagiaan ayah dan anak itu, Keputusannya membawa Pak Bambang tinggal di rumahnya sangat tepat. David tahu, Kinara akan menolak permintaannya karena tidak bisa jauh dari ayahnya, sehingga David membujuk Pak Bambang agar mau menginap di rumahnya untuk sementara waktu.

Awalnya, Pak Bambang menolak, pria tua itu merasa tidak enak jika harus merepotkan orang lain, terlebih lagi ia belum tahu kejelasan hubungan Kinara dan David. Tatepi David berusaha memyakinkannya dengan alasan demi kesembuhan Kinara.

David mengatakan jika Pak Bambang tidak ikut menginap maka Kinara juga tidak akan mau menginap. 

Memikirkan kondisi sang anak saat ini, Pak Bambang tidak punya pilihan lain, pria tua itu akhirnya menyetujuinya permintaan David.

David juga meminta Pak Bambang untuk tidak menjenguk Kinara, bukan tanpa alasan David melakukan semuanya, tetapi karena kondisi kesehatan Pak Bambang yang masih belum stabil akibat dari kejadian dikurung waktu itu.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 164 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 163 Pernikahan Yang Tak Dianggap "