Bab 164 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 164
David juga meminta Pak Bambang untuk tidak menjenguk Kinara,
bukan tanpa alasan David melakukan semuanya, tetapi karena kondisi kesehatan
Pak Bambang yang masih belum stabil akibat dari kejadian dikurung waktu itu.
.
.
Hari-hari berlalu begitu cepat, tanpa terasa satu bulan
terlewatkan begitu saja. Rahang Kinara telah membaik, gips yang dipasang pun
telah dilepaskan. Meski dokter masih melarangnya mengkonsumsi makanan keras,
setidaknya sekarang Kinara sudah bisa berbicara dengan normal dan mengunyah
makanan-makanan lunak.
Satu bulan penuh tinggal dirumah David, Kinara merasa sangat
senang. Gadis itu senang bukan karena kemewahan yang tersedia di rumah David,
melainkan karena lingkungan kekeluargaan yang belum pernah ia rasakan selama
ini.
David selalu bersikap baik, mencurahkan kasih sayangnya dan memperlakukan
Kinara senyaman mungkin.
Bukan hanya David saja yang peduli dan baik padanya, tetapi
Misel juga selalu setia menemani Kinara, bahkan gadis itu bersikap seperti
seorang ibu yang selalu mengawasi anak perawannya.
Misel meminta tidur sekamar dengan Kinara, alasannya agar
sang kakak tidak menyelinap masuk ke kamar Kinara.
Bukanya itu, semua pelayan di rumah David juga memperlakukan
Kinara dan Pak Bambang dengan baik. Semuanya terlihat ramah dan tulus melayani
Kinara dan ayahnya.
Satu hal lagi yang membuat Kinara merasa bersyukur dan
beruntung adalah, David selalu menghargai dan menghormati Pak Bambang.
Awalnya Kinara sedikit khawatir, mengingat sikap David yang
sedikit cuek dan tidak peka terhadap sekitarannya. Kinara takut sikap David
akan melukai hati sang ayah.
Tetapi siapa sangka, David bersikap diluar dugaan Kinara.
David menjalankan perannya sebagai calon menantu dengan sangat baik, David
menghargai dan menghormati Pak Bambang layaknya sikap seorang anak terhadap
orang tuanya.
Kinara merasa bahagia, David tidak memandang status Pak
Bambang yang hanya sebagai ayah angkatnya.
Bagi Kinara, Pak Bambang adalah separuh hidupnya. Jika David
sudah menerima dan menyayangi sang ayah dengan baik, maka tidak ada alasan lagi
untuk Kinara meragukan cinta tulus David.
.
.
Mengenai Chaira dan Iskandar, kedua orang itu telah dikirim
ke penjara satu hari setelah Kinara keluar dari rumah sakit. Kinara meminta
David untuk memasukkan mereka ke penjara, menurut Kinara, penjaralah tempat
yang paling tepat untuk pasangan ayah dan anak itu.
Kinara akan menemui mereka berdua setelah kondisi rahang
benar-benar membaik. Kinara ingin bertanya dimana makam kedua orang tua
kandungnya, Kinara ingin tahu dan ingin menemui mereka walau hanya dalam bentuk
nisan.
...****************...
Malam ini, Kinara dan Misel sedang duduk berdua di ruang
tamu sambil menonton tayangan netflix.
"Ra, Kamu belum ngantuk?" tanya Misel. Gadis itu
baru saja mengusap sangat lebar sampai-sampai keluar matanya.
"Belum, El. Kalo kamu ngantuk kamu bobok aja
dluan" sahut Kinara menengok sebentar pada Misel.
"Ya udah deh, aku ke kamar ya. Kalo kamu udah ngantuk
tinggal tidur aja nggak apa-apa, kan bisa besok bicaranya." ucap Misel.
Setelah mendapat anggukan dari Kinara, Misel pun langsung melangkah
menuju kamar tidur.
Kinara nunggu David karena ingin membicarakan tentang
kepulangannya, gadis itu ingin pamit untuk kembali ke rumah nya. Sudah cukup
sebulan lebih bermanja diri di rumah David, sekarang sudah saat Kinara dan sang
ayah kembali dan melakukan aktifitas mereka seperti biasanya.
Kinara memperhatikan jam dinding yang kini sudah menunjukan
hampir jam sepuluh malam, gadis itu sesekali menguap, tetapi tetap bertahan
menunggu David. Kinara ingin membicarakan semuanya sekarang agar besok pagi
mereka bisa langsung pergi dari rumah David.
Sepuluh menit berlalu, akhirnya Kinara mendengar suara mobil
David memasuki garasi. Kinara melangkah cepat dan membukakan pintu untuk David.
Dari jauh, Kinara bisa melihat jelas wajah lesu David.
Sepertinya pekerjaan akhir bulan saat menumpuk sehingga pria itu terlihat
sangat kelelahan.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 165 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 164 Pernikahan Yang Tak Dianggap "