Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 166 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 166

Bab 166 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Keadaan menjadi hening, Kinara tidak berani mengangkat muka apalagi menatap wajah David. Melihat David yang tidak merespon ucapannya, Kinara yakin David telah marah padanya.

"Baiklah" ucap David tiba-tiba membuat Kinara kaget dan langsung mengangkat kepalanya. "Kita Menikah besok" 

"Apah ...?"

.

.

Kinara sangat terkejut mendengar David mengajaknya menikah besok.

"Jangan ngadi-ngadi, Om. Mana bisa langsung menikah besok." ucap Kinara. Gadis itu benar-benar tidak habis pikir, kemana ia harus mencari kebaya? Siapa yang akan mendandaninya nanti? Ditambah lagi, ia belum meminta izin pada sang ayah. Kinara tidak bisa membayangkan akan seperti apa jika ia beneran menikah besok.

"Bisa! Asal kamu bersedia" ucap David tegas.

"Aku bersedia, Tapi ...." Mulut Kinara terasa berat untuk melanjutkan kata-katanya. Ia ingin meningkah dengan David tetapi tidak harus besok juga.

"Tapi kenapa? Kamu tidak perlu memikir apapun, aku yang akan mengurus semuanya." David berusaha menyakinkan Kinara.

"Baiklah, terserah Om saja" ucap Kinara pasrah.

"Kenapa terserah? Apa kamu tidak ikhlas menikah denganku?" 

"Ikhlas, Om. Ikhlas lahir batin" Kinara memperlihatkan semuanya dengan terpaksa.

"Lalu kenapa kamu tidak bersemangat begitu?"

"Bukan tidak bersemangat, Om. Aku hanya memikirkan bagaimana menyiapkan semuanya dalam waktu sesingkat itu." keluh Kinara.

David berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekat pada Kinara. Pria itu memutar kursi yang diduduki Kinara menghadap ke arahnya, sambil menongkatkan kedua tangannya pada lengan kursi, David menatap lekat  wajah gadis yang akan ia nikahi besok.

"Kamu tidak perlu memikirkan apapun, Sayang. Yang harus kamu lakukan adalah mempersiapkan dirimu untuk menjadi istriku mulia besok" ucap David. 

Kinara mengangguk patuh, gadis itu mengedipkan matanya berkali-kali karena David terus memajukan mukanya mengikis jarak diantara mereka.

"Gadis penurut, sekarang kembalilah ke kamarmu dan tidurlah yang nyenyak karena mulai besok malam, kemungkinan besar tidurmu tidak akan senyenyak biasanya" ucap David sambil merapikan kan anak rambut Kinara yang berantakan dan menyisipkannya ke telinga.

"Memangnya ada apa dengan besok malam?" tanya Kinara polos.

"Kamu akan tahu besok setelah kita sah jadi suami istri." 

"Kenapa harus menunggu besok? Kenapa tidak sekarang saja?" Kinara terlihat sangat penasaran.

"Kamu yakin ingin mengetahuinya sekarang, Sayang?" tanya David. Lagi-lagi Kinara mengangguk penuh kepolosan.

Suasana kembali hening, lama David memperhatikan wajah polos Kinara, pria itu tersenyum sambil menempelkan keningnya pada kening Kinara. 

"Kembalilah ke kamarmu, kamu akan tahu semuanya besok." ucap David lembut lalu kembali menegapkan tubuhnya. "Ayo" timpa David sambil mengulurkan tangan pada Kinara.

Kinara menyambut uluran tangan David dengan wajah cemberut, gadis itu memanyunkan bibirnya merasa kesal karena David tidak ingin memberitahunya.

"Cepatlah pergi, jangan terus-terusan menggodaku disni" David sudah berusaha keras menahan diri sejak bertemu Kinara di pintu depan tadi. Jika Kinara masih berlama-lama disitu, David takut Bang Jack marah dan berteriak meminta keluar.

"Apaan sih Om? Nggak jelas bangat," omel Kinara sambil berjalan menuju pintu. Gadis itu benar-benar tidak paham apa maksud ucapan David.

 

"Ingat, besok bangun pagi ya, Sayang." teriak David pada Kinara yang telah keluar melewati pintu.

"Sabar Bang Jack, tahan, tinggal beberapa jam lagi kau sudah bisa keluar kandang," gumam David pelan sambil mengusap wajahnya kasarnya. David menarik napas dalam dan membuangnya pelan berusaha menjinakan Bag Jack yang hampir saja mengamuk.

Setelah berhasil mengatasi Bang Jack, David mengambil ponselnya lalu mengirimkan sebuah pesan pada orang kepercayaannya.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 167 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 166 Pernikahan Yang Tak Dianggap "