Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 169 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 169

Bab 169 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

"Tega bangat sih Loe, Bro" ucap David sambil berjalan ke arah jas pengantin yang telah dipersiapkan disana.

Alex tertawa kecil sambil menatap punggung David, seperti apapun omelannya, Alex ikut berbahagia atas pernikahan David.

.

.

Sementara di kamar lain, Kinara sedang dirias dan hampir selesai. Sebelum dirias, Kinara telah mencoba beberapa model kebaya, karena model yang dipilih Kinara sedikit kebesaran di bagian lengan dan pinggulnya, orang-orang dari perancang busana itu langsung mengecilkannya disana.

Kinara terkagum-kagum melihat semua itu, enaknya jadi orang kaya, tinggal tunjuk tangan mana yang diinginkan langsung bisa dibenarkan di tempat.

Di kamar itu juga, Kinara ditemani oleh Misel dan Viona yang juga ikut hadir disana. Bahkan keduanya ikut memilih kebaya yang cocok untuk Kinara.

"Nara, kamu cantik sekali" puji Viona setelah Kinara selesai dirias dan memakai kebaya.

"Iya, Kak Vio benar, kamu cantik bangat, Nara. Uuuhh jadi pengen cepat-cepat kawin deh" timpa Misel.

"Nikah dulu sayang, baru kawin" sela Viona.

"Hehehe, iya Kak. Maksud El pengen nikah," sahut Misel sambil menampakan deretan giginya.

Viona dan Misel saling berpandangan sangat menyadari Kinara seperti tidak memperdulikan candaan mereka. kedua wanita itu saling memberi kode untuk menanyakan keadaan Kinara.

"Nara, Kamu kenapa?" tanya Viona sambil menyentuh bahu Kinara.

"Entahlah, Kak. Aku merasa sangat gugup." sahut Kinara. Terlihat wajah gadis itu tampak gelisah.

Viona tersenyum mendengar perkataan Kinara. "Tidak apa-apa, sayang. Gugup itu hal wajar ketika seseorang akan menikah" Viona berusaha menenangkan Kinara. "Coba sekarang kamu tarik napas dari hidung dan buang perlahan dari mulut" timpa Viona sambil memberi contoh.

Kinara mengangguk lalu melakukan sesuai arahan Viona.

"Gimana perasaan kamu sekarang?" tanya Viona lagi setelah Kinara melakukannya beberapa kali.

"Sudah lebih baik, Kak. Makasih ya" sahut Kinara sambil tersenyum manis. Gadis itu merasa sedikit lega setelah melakukan semua itu.

"Sama-sama, jangan dipikirkan semua akan berjalan lancar." ucap Viona.

"Jangan takut, Bestie. Ada aku yang akan selalu bersamamu." timpa Misel.

Kinara mengangguk pasti setelah mendapat kekuatan dari dua wanita yang menemaninya itu. Beberapa menit mereka menunggu, seorang pelayan datang dan meminta mereka untuk keluar karena acara akan segera dimulai.

"Siap?" tanya Viona dan Misel bersamaan. Kedua wanita itu pun mengulurkan tangan secara bersamaan.

Kinara mengatur napas sekali lagi sebelum akhirnya menerima uluran tangan dari Viona dan Misel. 

Ketiga wanita itu berjalan keluar kamar, dengan posisi Kinara diapit ditengah.

Kinara semakin gugup ketika melihat semua orang telah duduk pada posisinya, termasuk David sang calon suami. Karena terlalu gugup sampai-sampai telapak tangan Kinara mengeluarkan keringat dingin. 

Jantung Kinara berdetak semakin tak karuan saat tatapan David tidak terlepas darinya. Tanpa sadar, Kinara meremas kuat tangan Viona dan Misel yang ia pegang.

"Pegangnya jangan kencang-kencang, Ra. Kasian Kak Vio lagi hamil," ucap Misel pelan tanpa menggerakkan rahangnya.

Mendengar perkataan Misel, Kinara tersadar dan langsung melonggarkan  pegangannya.

Tenang, Nara. Kau mau menikah bukan mau berpidato diatas panggung. Kinara mencoba menenangkan diri sendiri.

.

.

Dari Kinara muncul ditempat acara, David tak melepaskan pandangannya sedikitpun dari Kinara. David terpukau melihat penampilan Kinara yang sangat berbeda dari biasa.

Kinara yang keseharian hanya memakai pakaian seadanya, terlihat saat berbeda dalam bulatan kebaya yang ia kenakan saat ini. Ditambah dengan sentuhan make up natural di wajahnya dan rambut yang ditata dengan rapi, penampilan Kinara terlihat saat sempurna dimata David.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 170 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 169 Pernikahan Yang Tak Dianggap "