Bab 170 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 170
"Uhuuummmm" Alex sengaja batuk agar David
tersadar. Namun, David seperti terkena hipnotis hingga tak terganggu dengan
suara di sekitarnya, pandangannya tetap terfokus pada Kinara.
Melihat David tidak merespon kode darinya, Alex memiringkan
badan dan mendekat ke telinga David. "Jaga mata bodoh, jangan malu-maluin
gua." bisik Alex. Sontak David terkaget dan langsung fokus menghadap ke
depan.
Sama halnya seperti Kinara, David juga tak kalah gugup,
apalagi saat Kinara telah duduk di sampingnya, perasaan bahagia dan cintanya
yang menggebu-gebu pada Kinara membuat David merasa pernikahannya kali
ini sungguh luar biasa.
Apa mungkin ini efek dari kelamaan menduda? Huuhhhffff,
David membuang napas lalu bersiap menjabat tangan Pak apenghulu yang duduk di
hadapannya.
.
.
Semua orang telah duduk pada posisi masing-masing, tamu yang
hadir disitu hanya Alex dan Viona. Selebihnya dipenuhi oleh semua penghuni
rumah. David sengaja mengajak semua pelayan rumahnya untuk hadir dan menjadi
saksi hari bahagianya.
"Sudah siap?" tanya Pak Penghulu sambil meletakan
tanganya meja.
David mengganggu dan menyalami tangan Pak Penghulu
matan.
Dengan di awal kata bismillah dan disambut satu
tarikan napas dari David, Kinara telah sah menjadi istri David.
"Alhamdulillah" semua mengucap syukur dan
turut berbahagia atas kebahagiaan David dan Kinara.
Semua prosesi pernikahan telah usai, cincin kawin
telah didemat di jari masing-masing, buku nikah pun telah ditanda tangani oleh
kedua mempelai.
"Selamat ya, Bro. Akhirnya status Loe berubah juga
" ucap Alex sambil memeluk David ala pria sejati.
"Thanks, Bro."
"Kak David selamat ya, Kakak beruntung sekali dapat
istri secantik Nara" ucap Viona sambil menyalami tangan David. Belum juga
David menjawab ucapan selamat Viona, Alex telah memotongnya terlebih dahulu.
"Aku juga pria beruntung sayang, kenapa kamu nggak
kasih selamat ke aku?" tanya Alex.
"Yang nikah hari ini siapa?" Viona balik bertanya
pada suaminya.
"David sih, tapi ...."
"Ya udah, selamat ya sayang sebentar lagi kamu akan
jadi seorang ayah" Viona memilih mengala.
"Ko nggak ada kata beruntungnya, sih?"
Viona memutar bola mata malas, ternyata kata beruntunglah
yang dipermasala oleh suaminya.
"Loe beruntung, Bro. Nggak perlu dipuji juga semua
orang udah tau" sela David.
"Nah bener yang dibilang Kak David" timpa Viona.
"Ko David lagi yang bener," Alex lagi-lagi protes istrinya
memuji David.
"Sayang, udah ya pegel kakiku kelamaan berdiri, nanti
dede bayi nangis loh," Viona sengaja memelas dan beralasan dengan bayi
yang masih dalam kandungannya agar Alex berhenti berulah.
"Aduhhh anak papah jangan nangis ya, papa hanya
bercanda. Papa adalah laki-laki paling beruntung karena memiliki kamu dan mama
kamu " Alex menunduk dan mensejajarkan kepalanya dengan perut buncit sang
istri lalu mengecupnya sekali.
"Nara, selamat ya sayang. Semoga langgeng dan bahagia
selalu" Viona memeluk dan mencium pipi Kinara.
"Makasih doanya, Kak Vio. Makasih, Tuan Winston"
ucap Kinara.
Selesai mengucapkan selamat pada pengantin baru, Alex
mengajak istrinya duduk.
"Hey, Brother selamat ya. Sorry gua telat baru lepas
piket" ucap Dokter Irwan yang baru saja datang. Pria itu menyalami dan
memeluk David ala-ala pria macho.
"Aman, thanks ya Bro." sahut David.
"Hai Kak Irwan" sapa Misel yang tiba-tiba muncul
disamping David.
"Hai juga, Misel" Irwan membalas sapaan Misel dan
kembali berbincang sebentar dengan David.
Selesai memberi ucapan pada kedua pengantin, David mengajak
semua untuk menikmati hidangan yang telah disediakan. Karena jumlah mereka
tidak banyak, David mengajak mereka semuanya untuk makan bersama dimeja makan
keluarga, termasuk Pak Peluh dan wali hakim.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 171 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 170 Pernikahan Yang Tak Dianggap "