Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 171 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 171

Bab 171 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Acara pernikah dadakan telah selesai, para tamu undangan yang tak seberapa itu pun telah berpamitan pulang. Suasana rumah David kembali sepih.

Para pelayan mulai membersihkan dan menata kembali semua sofa dan vas bunga ketempat yang semula.

Karena kegiatan dari pagi tadi sungguh melelahkan, Pak Bambang dan Misel langsung menuju kamar masing-masing untuk beristirahat.

Begitupun dengan David dan Kinara, pasangan suami istri itu berjalan berdampingan menaiki anak tangga.

"Mau kemana?" tanya David katika Kinara hendak melangkah kearah kiri.

"Kamar" sahut Kinar sambil menunjuk kamar yang selama ini ia tempati.

"Mulai sekarang kamar kamu disana," David menunjuk ke arah kamarnya.

"Eh iya, udah sah ya? udah boleh sekamar berdua, hehehe" sahut Kinara. Raut wajah gadis itu terlihat santai, tetapi dalam hatinya sedang dag dig dug ser. Kinara memikirkan apa yang akan David lakukan pada setelah ini.

Apa kita akan melakukan malam pertama? wajah Kinara terlihat memerah ketika memikirkan semua itu.

"Hemmmm" David menarik tangan Kinara dan membawa masuk ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, David melepas kancing kemejanya satu persatu sambil melihat jam dinding yang kini sudah menunjukkan pukul enam sore, bibir pria itu komat kamit seperti sedang menghitung sesuatu.

"Aku mau mandi sebentar ya, kalo kamu mau ganti, ambil bajumu di lemari." ucap David lalu melangkah masuk ke kamar mandi. Pria itu merasa gerah dan lelah ingin segera mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

Sementara Kinara menatap punggung David dengan wajah bingung. 

Lemari mana yang dimaksud si Om? Karena tidak mengerti dengan maksud David, Kinara memilih pergi ke kamarnya untuk mengambil baju ganti. 

Kinara tidak tahu, jika David telah mempersia banyak baju untuk dirinya. Sejak David memutuskan untuk menikahi Kinara, pria itu telah mempersiapkan banyak baju untuk Kinara.

Beberapa menit berlalu, David keluar dari kamar mandi hanya dengan sebuah handuk melilit di pinggangnya.

"Kenapa kamu belum ganti baju?" tanya David membuat Kinara yang sadang memainkan ponselnya teraget.

"Ini mau gan ...." ucap Kinara terputus. Gadis itu melongo melihat dada bidang David yang terekspos jelas didepannya

"Mala bengong, cepat mandi sana" perintah David.

"Iya, Om. Aku mandi sekarang" Kinara terlihat salah tingkah sampai-sampai salah mengangkat barang.

"Mau ngapain kau bawa bantal ke kamar mandi?" tanya David menghentikan langkah Kinara.

Kinara menatap bantal di tangannya dengan wajah bingung. "Astaga" gadis itu memukul testa ketika menyadari kesalahannya. 

Dengan wajah memerah, Kinara memutar badan dan kembali mengambil baju ganti yang tersimpan di sofa. Setelah mengambil baju, Kinara kembali berjalan ke kamar mandi.

"Permisi, Om." ucap Kinara. Gadis itu menunduk dan menutup mukanya ketika melewati David.

Kinara mengunci pintu kamar mandi rapat-rapat lalu memegang dadanya.

"Astaga, ada apa ini kenapa aku jadi salah tingkah begini" ucap Kinara pelan. Beberapa menit menormalkan jantung, Kinara mulia membuka sanggulan rambutnya.

"Aaaawwww" Kinara meringis kesakitan saat hiasan rambutnya tersangkut. Kinara mencoba melepasnya, tetapi bukan terlepas mala semakin kesakitan.

"Astaga, kenapa ribet bangat sih" Kinara mulai emosi. Dengan wajah kesal, Kinara keluar kamar mandi untuk meminta tolong pada David.

"Om," panggil Kinara.

Karena Davis tidak meresponnya, Kinara berjalan mendekat keranjang. 

"Om," panggil Kinara lagi.

Bukan sahutan yang ia dapat, Kinara mala disebut dengan suara ngorok David. Kinara menepuk jidatnya melihat sang suami telah tertidur pulas.

"Padahal dari tadi aku udah deg degan bangat, eh si Om mala tidur" Kinara terduduk lemas di tepi ranjang.

Tidak ingin mengganggu David tidur, Kinara memilih turun kebawa untuk meminta tolong pada bibik.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 172 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 171 Pernikahan Yang Tak Dianggap "