Bab 21 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 21
Di sebuah halaman parkir, seorang pria baru saja turun dari
mobilnya. Setelah mengunci mobilnya, pria tersebut berjalan dengan gagahnya
menuju pintu masuk, hingga ia tak menyadari dua orang body guard mengikutinya
dari belakang.
"Hei apa-apaan ini, lepaskan. Siapa kalian?" tanya
Dokter Irwan sambil meronta minta dilepas. Namun badannya tak bisa bergerak
sama sekali karena telah dikunci oleh dua pria berpakaian serba hitam itu.
"Maaf, Tuan. Tolong menurutlah agar masalanya cepat
selesai." ucap salah satu body guard itu.
"Masala apa? Jangan gila kalain, ini area rumah
sakit"
"Kami hanya menjalakan perinta, Tuan. Tolong jangan
paksa kami untuk memakai kekeras"
![]() |
Bab 21 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
"Oke, aku akan ikut kalian, tapi lepaskan dulu
tanganku, sakit sialan." Irwan menurut, ia telah sadar siapa biang
keroknya. David, hanya pria itu yang bisa melakukan hal sekejam ini.
"Sialan lu, David. Tunggu aja pembalasan gua nanti" batin Irwan
sambil berjalan menuju mobil dia pengawal itu.
Irwan semakin geram ketika melihat David duduk dengan wajah
tampa dosa didalam mobil.
******
"Turunlah jika kau tidak ingin dipermalukan didepan
semua karyawan" ancam David ketika mereka telah sampai di Emerald Grup,
namun Irwan masih berlama-lama didalam mobil.
"Bawel, Lu" Irwan turun dan menutup pintu mobil
dengan kasar.
Kedua pria itu berjalan beriringan menuju ruangan Alex.
"Apa mau kalian? Kenapa membawaku seperti ini?"
tanya Irwan, saat ini mereka telah berada di ruangan Alex.
"Duduk" ucap Alex.
"Tidak, saya tidak punya banyak waktu. Cepat katakan
ada masala apa?"
"Katakan sejujurnya siapa orang yang telah mendonorkan
darah untukku!" tanya Alex, pria itu berdiri berhadapan dengan Irwan,
kedua tangam terkepal dalam saku celana.
"Cih, masala ini lagi? Bukankah sudah kukatakan dia
seorang gadis" sahut Irwan.
"Kau tidak sedang mempermainkan aku 'kan, Irwan?"
"Tentu saja tidak, untuk apa aku berbohong
padamu?"
"Lalu kenapa Sri Utari yang kami dapatkan adalah
seorang nenek-nenek?"
"Mana aku tau, itu bukan urusanku"
"Bicaralah yang benar, Irwan"
"Gua rasa setelah kecelakaan kemaren, funggsi otak Loe
mulai menurun. Hal sederhana gini aja Loe nggak bisa mikir" ucap Irwan,
sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. "Ambil ini, Loe akan tau
akan tau jawabannya disini" Irwan meraih tangan Alex, lalu meletak sebuah
flashdisk diatas telapak tangannya.
"Apa ini?"
"Nonton aja sendiri, aku pulang, banyak pasian yang
sedang menungguku" ucap Irwan dan langsung keluar dari ruangan Alex.
Sementara, David telah mengambil flashdisk tersebut dan
menghubungkannya pada leptop Alex.
"Bos, sepertinya ini rekamana cctv" ucap David.
Mendengar ucapa David, Alex langsung bergegas duduk dikursi
kebesarannya untuk melihat isi rekaman cctv.
Alex dan David memasang mata dengan seksama. Rekaman dimulai
dari seorang gadis berjalan masuk ke rumah sakit. Semua tampak normal hingga si
gadis balik dan mengikut suster.
Jari Alex bergerak cepat menekan tombol pause. Hati Alex
sedikit terguncang ketika samar-samar seperti mengenali wajah gadis itu.
Gambar pun dizoom untuk melihat lebih jelas wajah gadis itu.
"Viona?" Hati kecil Alex bertarung keras, apa
benar Viona yang telah menolongku? merasa yakin yakin, Alex menekan tombol play
untuk melanjutkan Viodanya. Namun, durasi Vidio hanya sampe situ.
"Vid?" Alex memanggil meminta kepastian apa yang
ia pikirkan.
"Ya, Bos. benar Nona Vionalah orangnya."
Deeeggggg
Alex terdiam seribu bahasa, dadanya terasa sesak, remuk
semua tulang-tulangnya. Mengapa harus Viona? Orang yang selama ini ia
sia-siakan.
"Vid, cari tahu hubungan Viona dengan nenek tua
itu" Alex meraih kunci mobil, dan pergi begitu saja.
Rumah, menjadi tuanjuan Alex saat ini, ia akan mengecek
kamar yang pernah ditempati Viona, mungkin saja ada petunjuk disana.
Dalam perjalanan pulang, Alex memikirkan perlakuan
keluarganya pada Viona. Apa Viona masi mau memaafkannya dan keluarganya?
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 22 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 21 Pernikahan Yang Tak Dianggap "