Bab 22 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 22
"Alex, ada apa, Nak? Kenapa kamu buru-buru
begitu?" tanya Nyonya Veronika. Wanita paru baya itu sedang menonton
tayangan netflix.
"Tidak ada apa-apa, Mah" sahut Alex hendak
melanjutkan langkahnya.
"Alex" panggil Nyonya Veronika. "Apa kamu
sudah menemukan orang yang menolongmu?"
Alex terdiam, mulutnya enggan untuk menjawab. "Belum,
Mah" Kata itu spotan keluar dari mulutnya.
Pria tiga puluh empat tahun itu belum siap melihat mamanya
menyesal atas sikap selama ini pada Viona, terlebih lagi Nyonya Veronika adalah
orang yang paling menindas Viona, saat gadis itu tinggal di rumah mereka.
![]() |
Bab 22 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Alex akan menceritakan semua pada mamanya setelah menemukan
Viona.
"Mama harap, kamu segera menemukannya, Lex. Hidup mama
tidak akan tenang sebelum membalas budi baiknya" ucap Nyonya Veronika tulus.
"Iya, Mah" Alex pun berjalan menuju kamar bekas Viona dulu.
Alex memutar hendel pintu, kakinya melangkah masuk,
tangannya terangkat menekan sakral lampu. Entah mengapa Alex merasa bersala
saat melihat isi kamar itu. Mungkinkah selama ini hanya kamar itu menjadi
tempatnya mengadu?
Alex membuka lemari pakaian, terdapat banyak sekali
baju-baju wanita disana. Alex mengacak-acknya mencari sesuatu disna, namun
tidak menemukan apapun.
Matanya tertuju pada sebuah laci dibawa meja rias. Alex
segara membuka laci tersebut. Pria itu mengerut dahinya ketika melihat bayak
foto-fotonya bersama sang kakek yang diambil secara tidak sengaja.
"Apa diam-diam dia memotretku bersama kakek?"
Sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah seyuman. Alex merasa senang diam-diam
Viona memperhatikannya.
Alex kembali mengacak isi laci, pandangannya terfokus pada
sebuah buku kecil dengan tulisan 'dear diary' Alex tampak bersemangat langsung
mengambil buku tersebut.
Sambil duduk diujung ranjang, Alex membuka buka diary itu
dan membacanya dengan seksama. Tak ada satu lembar pun yang dilewatinya, sesekali
pria itu terseyum. Entah apa yang tertulis dalam diary itu.
********
Matahari telah menurun kearah barat, pertanda hari akan
segera malam. David
Menumpangi taxi oline menuju rumah Alex,
sejak siang tadi, ia berusaha menghubungi Alex. Namun,
Bosnya itu tidak mengangkat telefonnya sama sekali.
David yang merasa khawatir pun memutuskan pergi kerumah Alex
setelah selesai kerja. Bukan hanya karena khawatir, tapi David juga akan
menyampaikan informasi yang telah ia dapat mengenai Viona.
"Bi Lastri, dimana Bos Alex?" tanya David ketika
sampai dirumah Alex.
"Aah syukurlah Mas David datang" keluh Bi Lastris.
"Ada apa, Bi?" tanya David bingung.
"Anu, itu … Tuan Alex"
"Alex kenapa, Bi? Bicara yang jelas"
"Tuan Alex dari siang tadi belum keluar dari kamar
tamu, bibi takut terjadi sesuatu" jelas Bi Lastri.
"Kenapa tidak minta tolong sama orang rumah untuk
melihatnya?"
"Tuan dan Nyonya sedang keluar, Nona Aluna belum pulang
kuliah"
"Ya sudah, tunjukan yang mana kamarnya?" David tak
heran rumah mewah itu selalu sepih, karena semua penghuninya punya kepentingan
masing-masing.
"Yang ini, Mas David. Kamar yang pernah dipake, Nona
Viona" ucap Bi Lastri sambil menunjuk kamar tersebut.
David langsung mengetuk pintu kamar.
"Bos Alex" panggil David.
Satu kali panggilan belum ada sahutan, David mengetuk
sedikit kencang. Akhirnya ada pergerakan dari dalam.
"Ada apa?" Alex keluar dengan muka bantal,
penampilannya masih lengkap dengan pakaian kerja. Rupanya Alex ketiduran saat
membaca buka diary Viona.
"Aah syukurlah Tuan tidak apa-apa" Bi Lastri
merasa lega saat melihat Alex baik-baik saja. Wanita tua yang hampir sebaya
dengan Nyonya Veronika itu pun berpamitan dari sana.
Sementara David merasa kesal, setengah hari penuh, ia
mengkhawatirkan Alex dan ternyata, Bosnya itu mala enak-enakan tidur.
Tidak peduli dengan ekspresi wajah David, Alex pergi begitu
saja menuju kamarnya. Tak lupa ia membawa foto-foto dan diary Viona.
...****************...
David menyodorkan sebuah map coklat keatas meja kerja, saat
ini mereka berdua telah berada di ruang kerja
Alex.
"Apa ini?" tanya Alex. Pria itu terlihat segar,
wangi dan juga tampan, tentu karena ia baru saja selesai mandi.
Alex mengambil map tersebut dan membukanya. "Viona
Anandita" batin Alex membaca isi dalam map.
"Viona Anandita, usai dua puluh satu tahun. Ibunya
meninggal dunia saat melahirkannya dan ayah menikah lagi. Karena ibu tirinya
menolak mengasuh dirinya, gadis malang itu pun dititipkan pada tetangga yang
bernama Sri Utari" jelas David menjeda, ia memperhatikan ekspresi wajah
Alex. "Beberapa tahun terakhir, neneknya menderita penyakit gagal ginjal,
gadis itu harus membanting tulang siang dan malam demi pengobatan sang nenek.
Sampai suatu hari, ia bertemu dengan seorang kakek dan kakek tersebut
memintanya menjadi cucu mantunya. Namun, sayang si cucu mala men …"
"Hentikan" ucap Alex tegas, kupingnya sudah tidak
sanggup lagi mendengar dongeng David. "Lalukan cara apapun untuk
membawanya kembali." Rasa bersala Alex semakin bertamba setelah mendengar
kisah hidup Viona.
Sekarang Alex mengerti, mengapa sang kakek begitu baik pada
Viona.
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 23 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 22 Pernikahan Yang Tak Dianggap "