Bab 32 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 32
Jam dinding menunjukan pukul 09:00 malam hari, Viona belum
juga menyesaikan pekerjaannya. Entah mengapa laporan kali sangat sulit ia
kerjakan, Viona tidak mengerti sama sekali. Namun, ia enggan untuk bertanya
pada Alex.
Viona tampak gelisah saat melihat Alex sedang terlelap
disofa, bahkan pria itu sampai mengiler dan mengorok kecil karena posisi
kepalanya yang tidak benar.
"Gimana ini?" ucap Viona bingung, haruskah ia
membangun pria itu? Tapi jika dibangunkan, akankah Alex membiarkan dirinya
pulang?
![]() |
Bab 32 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Viona mendekat dan melihat wajah Alex,
Ternyata orang kaya bisa ngiler juga. batinnya.
Viona berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk pergi.
"Aku tinggal aja deh, inikan perusahaan tidak mungkin ada apa-apa
disini" ucap Viona pelan.
Gadis itu membuka dan menutup pintu pelan-pelan agar tidak
membangunkan Alex, sebelum pulang, Viona pergi ke lantai tiga, untuk mengambil
tas dan ponselnya yang masi tersimpan disana. Untunglah lampu kantor belum
dimatikan semua.
Didalam lift, Viona berpikir akan menyampaikan pada securyti
bahwa, Tuan Alex masi ada di ruangannya. Namun, karena tidan bertemu securyti
gadis itu lupa dan langsung pulang begitu saja.
Setelah menempuh perjalan dengan ojek online, Viona pun tiba
di kamar kosnya. Viona langsung membuang diri dikasurnya yang berukuran untuk
satu orang itu.
"Ahh nyamanya, aku sangat merindukanmu" ucap Viona
pada kasurnya. Gadis itu memang sering berbicara pada benda-benda di kamarnya,
seperti kasur, boneka dan beberapa tanaman segar yang berda diteras kamarnya.
Walau terlihat sedikit konyol, tapi Viona punya kelegaan
sendiri setelah berbicara pada mereka. "Tunggu ya, aku bersih-bersih
sebentar. Setelah itu baru kita bobok." Viona mengambil handuknya dan
berjalan menuju kamar mandi.
Entah mengapa Viona merasa senang, tapi ada sedikit perasaan
yang mengganjal dihatinya,seperti akan ada sesuatu yang terjadi.
Setelah menyelesaikan ritual bersih-bersihnya, Viona
langsung menuju kasur dan membaringkan tubuhnya. Viona tak ada niat untuk makan
malam, karena perut masih sangat kenyang.
Sambil memeluk bantal gulingnya, Viona pun berucapa.
"Aah biarin aja deh, masala tuan kaya itu, kita urus besok saja"
Viona yang sudah sangat lelah langsung memejamkan matanya dan terlelap.
Rupanya, sejak tadi, hati Viona memikirkan Alex yang ia
tinggalkan sendirian di ruang kerjanya.
...****************...
Disebuah rumah sakit mewah, seorang pria sedang menunggu di
depan ruang IGD dengan raut wajah cemas, sambil berharap dokter keluar dan
membawa sebuah kabar baik.
David merasa tak tenang, ia berdiri menunggu tepat didepan
pintu berharap Alex baik-baik saja.
David merasa semua yang terjadi ini bukalah hal kebetulan,
bagaimana mungkin Alex bisa tidur sampai tak sadarkan diri? Dan mengapa listri
di gedung Emerald grup bisa mati sementara di gedung lainnya tidak?
David berpikir keras untuk menyambungkan dua hal tersebut.
*Flash back on*
Setelah kepergian Viona, Alex masi terlelap dalam tidurnya.
Securyti yang tahu di dalam gedung mewah itu sudah tidak ada orang lagi pun
langsung mengunci pintu utama dan mematikan semua lampu. Seperti biasa, hanya
listri bagian luar dan dilorong-lorong tertentu yang akan dinyalakan.
Selesai berpatroli, dua orang security jaga itu pun pergi ke
pos untuk beristirahat, mereka akan bangun subuh nanti untuk kembali
berpatroli.
.
.
.
David yang telah tiba di apartamennya sejak sore tadi merasa
sedikit aneh, tidak biasanya Alex tidak menghubunginya. Awalnya David berpikir
bahwa, Alex sedang berduaan dengan Viona, hingga tak ingin diganggu oleh
siapapun.
Namun, hingga tengah malam, Alex tak kunjung mengangkat
telefonnya. David mulai tak tenang.
Untuk menghilangkan rasa penasarannya, David mengecek GPSnya
yang terhubung dengan ponsel Alex, ia merasa semakin aneh saat melihat titik
lokasi ponsel Alex masih di kantor. "Apa mungkin Alex melupakan
ponselnya?" ucap David pelan.
Setahunya, Alex bukanlah orang yang teledor, hinggal
melupakan ponselnya seperti itu.
David yang mulai merasa kawhatir mencoba menghubungi
security kantor dan juga rumah Alex, tetapi tidak ada satu pun yang mengangkat
telefonnya. Tentu tidak ada yang menjawab karena waktu sudah menunjukan pukul
01:00 dini hari.
David benar-benar merasa tak tenang, tanpa berpikir panjang
lagi, pria mengambil kunci mobil dan langsung malaju menuju kantor. Tak lupa
dengan jaket kulit dan topi sebagai ciri khasnya.
Betapa kagetnya David, saat tiba dan melihat gedung tinggi
itu gelap gulita seperti sebuah bangunan tua. Perasaan David semakin gilisah
saat mengingat Alax memiliki trauma masa kecil.
"Bangun" teriak David sambil menedang pintu pos
jaga.
Dua security di dalam pos jaga itu kaget dan langsung salah
tikah.
"Apa yang kalian lakukan? Kenapa semua lampunya mati!
Cepat nyalakan semua lampunya dan buka pintunya, sekarang." ucap David
masi dengan nada tunggi.
Kedua security itu pun segera melaksanakan perintah.
Setelah pintu terbuak, David langsung berlari masuk dan
menuju lantai atas.
"Alex" teriak David.
firasatnya benar, Alex telah terkapar tak sadarkan diri,
bahkan bibir pria itu mulai membiru karena kekurangan oksigen.
David meneriaki kedua security itu untuk membantunya
mengangkat tubuh Alex. Dengan penuh rasa khwati, David membawa Alex ke rumah
sakit. Dalam perjalanan, David menghubungi Irwan agar dokter itu datang ke
rumah sakit.
Kedua security yang telah lalai dalam bertugas itu, sudah
dipastikan akan dikirim ke antarctica oleh David..……..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 33 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 32 Pernikahan Yang Tak Dianggap "