Bab 33 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 33
Dalam ruangan gelap itu, Alex tersadar dari tidurnya karena
merasa gerah. Alex pun membuka matanya, ia sangat merasa kaget dengan
sekitarnya yang begitu gelap, karena tirai gulung dalam ruangan itu telah
ditutup, membuat ruang itu benar-benar gelap. Bahkan tidak ada sedikitpun
cahaya yang masuk.
Alex semakin panik ketika mencari ponselnya diatas meja,
namun tidak menemukannya.
Alex duduk meringkuk diatas sofa, tangannya menutup kedua
telinganya. Alex mulai kesulitan bernapas, tubuhnya mengeluarkan keringat
dingin. Dadanya terasa sesak dan nyeri, badannya mulai gemetaran dan akhirnya
Alex jatuh pingsan karena kekurangan oksigen.
Siapa yang menyangka, pria kokoh dan tangguh seperti Alex
memiliki traumatik yang begitu dalam.
![]() |
Bab 33 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
****************
Nyonya Veronika terduduk lemas di depan ruang ICU,
perasaannya hancur. Lagi-lagi putra kebanggaannya harus berbaring ditempat yang sama dan sebagian tubuhnya
dipenuhi peralatan medis. Bayangan masa kecil Alex kembali terekam di kepalanya.
Waktu usianya empat tahun, Alex pernah terkunci dalam sebuah
lemari pakaian. Dalam kondisi gelap membuat Alex sangat ketakutan, Alex kecil
menangis sejadi-jadinya, seluruh tubuhnya gemetaran. Alex kecil dilarikan ke
rumah sakit dalam kondisi setengah sadar.
Sejak kejadian itu, Alex mengalami trauma dan fobia terhadap
kegelapan ataupun ruangan sempit. Alex kecil akan menangis ketakutan saat
melihat pintu lemari terbuka.
Nyonya Veronika berusaha keras, mengobati dan membawa Alex
ke psikologi. Seiring berjalannya waktu, trauma Alex berangsur hilang. Namun,
tidak menutup kemungkinan trauma itu akan kembali muncul, apalagi saat kaget
seperti yang dialami Alex seperti sekarang.
.
.
Nyonya Veronika berpikir, dosa apa yang telah ia lakukan
dimasa mudanya, hingga putra semata wayangnya harus terus-terus menderita
seperti itu.
Alex telah kehilangan sosok ayah saat masi bayi, Alex juga
harus berjuang melawan traumanya selama bertahun-tahun. Apa semuanya masih
belum cukup?
Air mata wanita paruh baya itu mengalir tiada henti.
"Mamah" panggil Aluna menyadarkan lamunan Nyonya
Veronika.
"Gimana keadaan, Kak Alex?" tanya Aluna sambil
duduk disamping mamanya.
"Masih didalam" sahut Nyonya Veronika datar.
Aluna terdiam, melihat mamanya yang terus menangis, hati
gadis itu ikut terluka. Ia hanya bisa memeluk dan mengelus pundak sang mama.
Maafkan Aluna, Mah. batin Aluna sambil menyangka air matanya. Entah apa maksud
gadis itu.
Pasangan ibu dan anak itu duduk menunggu kabar baik dari
dokter.
****************
Pagi ini, seisi gedung Emerald Group diheboh dengan isu Tuan
Winston yang sedang terbaring lemah di rumah sakit. Kabar tentang penyakitnya
ataupun dirawat dirumah sakit mana belum jelas, yang pasti, semua karyawan
tahu, Tuan Winston sedang dirawat di rumah sakit.
Viona, gadis yang tidak pernah ikut nimbrung dalam grup chat
WhatsApp tidak tahu apa yang sedang terjadi. Viona melangkah menuju lantai tiga
dengan perasaan was-was, Viona takut dipanggil dan dimarahi oleh Alex karena
telah meninggalkannya semalam.
Desas desus, percakapan teman satu ruangannya mulai mengusik
pendengaran Viona. Gadis itu diam dan memasang kuping dengan seksama.
"Kasian ya, Tuan Winston semoga beliau cepat
sembuh" ucap Nadine si musuh bebuyutan Viona.
"Aminnn, semoga ya. Rasanya pengen bangat berada
disamping Tuan Winston disaat-saat seperti." sahut yang satunya, yang
diketahui sangat tergila-gila pada Alex.
"Mimpi, Lu. Udah cepatan pada kerja sana" ucap
Irene si supervisor.
"Apa sih Lu? Iri aja" omel gadis yang tergila-gila
pada Alex tersebut sambil berjalan kemeja kerjanya.
Viona tampak tidak percaya, bagaimana bisa Alex sakit?
Bukankah semalam masih baik-baik saja?
"Kak Irene" panggil Viona dengan nada berbisik.
Kebetulan meja kerja mereka bersebelahan.
"Hemm" sahut Irene tetap fokus pada layar
komputernya.
"Tuan Winston beneran sakit?" tanya Viona.
"Iyah, emang Elu nggak tau?" Irene balik bertanya
sambil menatap kearah Viona.
Viona menggeleng. "Nggak"
"Lihat grup sana" Supervisor yang awalnya julid
sama Viona itu kembali fokus bekeja.
Mendengar ucapan Irene, Viona langsung mengambil ponselnya
dan membuka grup chat. Benar saja, disana banyak sekali karyawan yang mendoakan
agar Tuan Winston cepat sembuh.
Viona semakin penasaran, apa yang sebenarnya terjadi setelah
ia pergi. Gadis itu berpikir keras bagaimana caranya untuk mengetahui kejadian
sebenarnya. Hingga satu nama muncul dibenaknya.
Apa aku harus bertanya padanya? batin Viona sedikit ragu...……..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 34 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 33 Pernikahan Yang Tak Dianggap "