Bab 4 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 4
Dalam berita, media bukan hanya mengucapakan bela sungkawa.
Tetapi media juga mempertanyakan kesanggupan Seorng Winston Alexander dalam
memimpin sebuah perusahaan, mungkinkah Emerald Grup akan tetap berdiri kokoh
setelah kepegian Tuan Volcan?
![]() |
Bab 4 Pernikahan Yang Tak Di Anggap |
...****************...
Seminggu telah berlalu, sejak kepergian Kakek Volcan. Suana
rumah beserta isinya terlihat masih sangat berduka, Alex sendiri memilih
mengurung diri diruangan baca. Entah apa yang sedang pria itu renungkan. Alex
yang terkenal tangguh dan kokoh ternyata sangat lemah tanpa kehadiran sang
kakek disampingnya.
"Sayang? Aku tahu kamu sedang berduka atas kepergian
kakek. Tapi mau sampe kapan kamu seperti ini?" ucap Jessica. Wanita itu
menyusun kata sebaik mungkin.
Alex bergemik, tampak tidak peduli dengan ucapan istrinya.
"Baiklah terus saja mengurung dirimu, lupakan aku, mama
dan juga Aluna. Teluslah mengurung diri disini sampai semua musuhmu tertawa
puas diluar sana" Jessica merasa geram dengan sikap Alex, sudah cukup ia
menahan diri seminggu ini.
Alex meletakan buka yang sejak tadi dipegang, ia melirik
sebentar kearah Jessica lalu pergi tanpa berucap apapun.
"Alex! Tunggu, kau mau kemana?" tanya Jessica
sambil menarik lengan Alex.
"Bukannya kau menyuruhku kekuar dari sini?"
"Iya aku tahu, tapi jangan cuekin aku kek gini
juga"
"Trus kau maunya aku harus gimana?"
"Lihat aku, Lex." Jessica menuntun tangan Alex
kepinggangnya. "Aku sangat merindukanmu, sayang" Tangan Jassica
membelai manja wajah tampan Alex. Rupanya wanita itu sudah tidak tahan
dianggurin suaminya selama seminggu ini.
Merasa Alex tidak keberatan atas tidakannya, Jassica semakin
memperlancar aksinya. Jari lentiknya semakin liar menggerayang leher hingga
dada bidang Alex. Jessica menarik tengkuk Alex, wanita itu langsung melahap
dengan liar bibir suaminya.
Keinginan yang ditahan seminggu ini, akhirnya bisa
tersalurkan. Alex yang mulai terpancing dengan pemainan Jessica pun langsung
membalas ciu*man itu tak kala liarnya. Lama keduanya beradu li*dah, Alex
menjeda memberi ruang untuk keduanya menghirup oksigen.
Jassica mengambil kesempat menarik Alex keranjang, wanita
itu langsung mendorong tubuh Alex hingga jatuh terlentang diatas kasur.
Cup
Satu kecupan tepat pada junior Alex yang mulai menegang,
jemari Jessica kembali beraksi. Tangannya menggosak naik turun junior Alex dari
luar celana, wanita itu berusaha menciptakan sensai berbeda agar Alex lebih
bergairah lagi.
Melihat Wajah Alex yang mulai masuk dalam permainannya,
Jessica mulai melepas kancing celana Alex dan menarik rosletingnya kebawa.
"Sorry, Jess. Aku benar-benar belum bisa melakukannya sekarang"
Alex menghentinkan aksi Jessica yang hendak melahap juniornya.
"Alex, apa maksud kamu?" tanya Jessica, ia tidak
menyangka Alex menghentikan permainan panas mereka.
Alex masuk ke kamar mandi, tanpa mempedulikan wajah kesal
dan ocehan istrinya.
"Dasar pria tidak tau diuntung, apa susahnya tinggal
tidur dan nikamti saja. Cukup ya Lex, aku sudah cukup menahan diri selama
beberapa hari ini" ucap Jessica dengan kedua rahang mengeras, rupanya
wanita itu benar-benar marah atas tindakan Alex.
"Dengarin aku ya Alex, aku bersedia menikahimu bukan
untuk kau mengijak-injak harga diriku seperti ini. Jangan salahkan aku jika aku
melakukan hal-hal aneh diluar sana." Ancam Jessica dengan nada tinggi,
tepat dipintu kamar mandi. Wanita pergi dengan wajah kesal.
Sepuluh menit berlalu, Alex tampak frustrasi ketika keluar
dari kamar mandi dan mendapati istrinya sudah tak ada lagi.
Kemana Jessica? Apa wanita itu benaran pergi? Alex kawatir
Jessica akan melakukan hal seperti yang dia ucapkan tadi.
Hingga malam menjelang, Jessica belum juga pulang ke rumah.
Alex sudah berusaha mencari wanita itu kesemua tempat, tapi tidak menemukannya
dimana pun. Bahkan Alex menghubungi beberapa teman Jessica yang ia kenal.
"Jessica" ucap Alex sambil mencengkram kuat setir
mobilnya.
Sembari menyetir, tangan Alex tak hentinya menghubungi nomer
ponsel Jessica yang sama sekali belum terhubung sejak tadi.
Alex menepikan mobilnya, pria itu bersandar dengan kedua
mata terpejema. Apa mungkin dirinya sudah keterlaluan pada Jessica? Alex
mungusap kasar wajahnya, ia tidak bermaksud menolak Jessica, tapi Alex belum
siap melakukannya, ia masi berduka atas kepergian Kakek Volcan.
Sesaat setelah Alex bercengkram dengan pikirannya, ponselnya
bergetar, pertanda ada sebuah pesan masuk.
"Temui aku di hotel xxx kamar nomer 196, kalo mau aku
maafkan"
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 5 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 4 Pernikahan Yang Tak Dianggap "