Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 43 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 43

Viona berjalan masuk ke divisi keuangan sambil melamun, bayangan saat Alex menciumnya terus terbayang dikepalnya. Viona terus memegangi bibir, semua masih terasa nyata bahkan hanya dalam hayalan.

"Viona" panggil Irene. Namun, tidan direspon oleh Viona.

"Viona, kamu kenapa?" Irene menepuk bahu Viona saat gadis itu duduk disampingnya.

"Ah, iya, Kak. Ada apa?" Viona kaget dan balik bertanya.

"Kamu yang kenapa? Jalan sambil bengong gitu, dipanggil juga nggak dengar. Jangan bilang kamu mau pingsan lagi kek waktu." ucap Irene, saat mengingat kejadian rapat tahunan.

Bab 43 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

"Masa sih, Kak? Maaf ya Vio lagi nggak konsen" sahut Viona polos.

Irene menggeleng pelan mendengar perkataan Viona. "Cepat selesaikan pekerjaanmu, bentar lagi mau diperiksa sama, Pak Suryo." Irene kembali fokus pada komputernya.

Ayo Vio konsen, lupakan kejadian itu. Batin Viona. Gadis itu menepuk-nepuk pelan kedua pipinya lalu mulai bekerja.

.

.

.

Sementara di ruangan, Alex. Pria pemilik tinggi badan mencapai saratus tujuh puluh depan sentimeter itu sedang teryum bahagia.

Sambil bersandar pada kursi kebesarannya, Alex terus mengingat aksinya yang ia lakukan pada Viona tadi.

Alex merasa bangga pada dirinya, biasanya Jessica yang lebih mendominan menyerangnya. Namun, kali ini? Alex benar-benar merasa dirinya lelaki sejati yang mampu menaklukkan seorang wanita.

Alex keasikan melamun, sampai-sampai ia tidak menyadari David mengetuk pintu dan masuk ke ruangannya.

"Nona Viona?" ucap David sedikit berteriak.

Reflek, Alex langsung berdiri. "Dimana Viona?" ucap Alex. Matanya mencari kesekeliling ruangannya.

David tertawa lepas melihat tingkah Alex, usilnya berhasil mengelabui Alex.

"Sialan, Loe" ucap Alex sambil melempar sebuah pulpen ke arah David. Alex sadar dirinya dikerjain oleh asistenya.

"Sorry, Bro. Abisnya Loe seyum-seyum sendiri. Untung gua yang lihat, gimana kalo Viona? Bisa ilfil dluan anak gadis orang sebelum Loe kawinin" David kembali tertawa lepas.

"Asem Loe, asisten nggak ada akhlak. Cepat selesaikan semua ini. Kalo nggak gaji Loe, gua potong 70%" ucap Alex. Pria itu berpura-pura tegas untuk menutupi rasa malunya.

Alex berjalan menuju kamar pribadinya untuk lanjut menghayal.

David yang tadinya tertawa lepas terdiam dalam sekejap, wajahnya yang sumringah langsung berubahan menjadi datar.

"Heii, gua hanya bercanda,Lex." ucap David sedikit berteriak. Namun, tidak didengar oleh Alex, karena pria itu telah mutup pintu kamarnya.

...****************...

Di dalam sebuah kamar mewah, seorang wanita paruh baya sedang mempersiapkan barang-barangnya. Tampak, wajah wanita tersebut sangatlah bahagia karena ia akan pergi berlibur bersama teman-teman sosialitanya.

"Mama perginya berapa hari?" tanya Tuan Lucas. Pria tua itu setia membantu istrinya memasukan baju-bajunya ke koper.

"Cuman seminggu, Pah. Nggak apa-apakan mama tinggal sebentar?" sahut Nyonya Veronika terseyum manis.

"Nggak apa-apa, Sayang. Papa hanya takut tidak bisa menahan rindu karena berlama-lama jauh dari Mama" gombal Tuan Lucas.

"Oh manisnya, Papah nikmati saja beberap hari ini. Setelah itu Papa akan terlepas dari segalanya" ucap Nyonya Veronika.

"Terlepas dari segala? Maksud Mamah, apa?" tanya Tuan Lucas dengan dahi mengkerut.

"Ya, karena mama tidak akan meninggalkan Papa lagi. Kita akan bersama seeeeelamanya" sahut Nyonya Verinka astusian. Bahkan wanita paruh baya itu membuka lebar kedua tangannya menanti pelukan dari suaminya.

Tuan Lucas menyambut istrinya dengan terseyum bahagia. Keduanya pun berpelukan mesrah.

.

.

.

"Oh ya, Pah. Mobil Papah akan dikirim tiga hari lagi. Papah kordinasi saja sama David soal waktu pengirimannya" ucap Nyonya Veronika sebelum melangkah masuk ke mobil.

"Iya, Mah. Mama bersenang-senanglah jangan pikirkan hal itu" Tuan Lucas mencium kening istrinya.

Nyonya Veronika mengangguk lalu masuk ke dalam mobil.

"Hati-hati, Mah" ucap Tuan Lucas sambil melambaikan tangan. Pria tua itu terseyum bahagia, akhir ia punya waktu panjang bersama kekasihnya tanpa gangguan sang istri.

Nyonya Veronika terseyum kecut sambil melihat bayangan suaminya dari kaca spion. Wanita tua itu mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya lalu menghubungi seseorang.

"Lakukan tugas kalian sekarang" ucap Nyonya Veronika lalu memutuskan sambungan telefonnya.....……..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 44 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 43 Pernikahan Yang Tak Dianggap "