Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 46 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 46

Alex masuk ke ruangannya, emosinya semakin memuncah setelah membaca berkas diatas meja. Dalam berkas tersebut tertulis jelas nama Davindra Azaki Blue lengkap dengan data diri lainnya.

"Bajingan" ucap Alex pelan, tangannya terkepal meninju meja.

Alex masi ingat jelas saat David datang padanya dan menceritakan rencana busuk papa tirinya. Alex tidak menyangka kejujuran David hanya alibi untuk mengelabuinya.

Bab 46 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Saat Alex sedang waspada tentang tanda tangan surat pengalihan harta warisan yang dibuat oleh Lucas, David mala mencuri data perusahaan dan menjual pada dirinya sendiri.

Permainan macam apa ini? Alex benar-benar tidak habis pikir.

Ditengah emosinya yang sedang membara, David membuka pintu dan masuk ke ruanganya.

Alex duduk diujung meja, sambil menatap tajam pada David yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Jelaskan apa maksud semua ini?" Alex berdiri dan melempar kasar berkas yang ia baca tadi kemuka David.

David terdiam, tangannya mengambil sisa kertas yang masi menempel diwajahnya.

"Aku tidak tahu apa-apa, Lex. Supah demi apapun, bukan aku pelakunya" jelas David berusaha meyakinkan Alex. Ia sendiri tidak menyangka kenapa namanya yang tertulis dilama berkas itu.

"Omong kosong, bajingan kau. Beraninya kau menusukku dari blakang" Alex mencengkram kuat kerah baju David. Emosi yang ia tahan sejak tadi, akhirnya keluar.

"Alex, percayalah padaku. Bukan aku pelakunya. Bahkan aku juga kaget dengan semua ini" Wajah David telah memerah karena cengkraman Alex.

"Kalo bukan kau, lalu siapa?" ucap Alex dengan rahang mengeras. Wajah pria itu tak kala memerah karena terlalu emosi, bahkan matanya juga ikut memerah, Alex benar-benar marah.

 David semakin kesusahan bernapas, dengan sisah tenaganya David menghampas tangan Alex, hingga Alex terpental jauh.

"Harus berapa kali aku bilang, bukan aku pelakunya" ucap David tersenggal-senggal. "Bisakah kau lebih tenang sediki? Kita selesaikan semua ini bersama"

"Omong kosong, tidak akan ku biarkan kau menikmati harta keluargaku." Alex meninju wajah David dan memukul beberapa kali di perutnya. "Katakan apa salahku, kenapa kau menusukku dari belakang, bajingan?" Alex mengunci tubuh David ditembok.

Sudut bibir David telah memar, bahkan ada sedikit darah yang keluar dari sana. "Sudah kukataka, bukan aku pelakunya" teriak David. Pria itu mulai tersurut emosi.

Dengan satu gerakan David terlepas dari cengkraman Alex.

David merasa dirinya tidak bersala dan jika ia membiarkan Alex, maka dirinya bisa mati koyol dihajar Alex yang sedang dibalut amara.

David tidak punya pilihan, ia terpaksa melawan Alex. Kedua pria itu mulai bertarung secara jantang.

*

*

*

Sementara di luar rungan, dua sekertaris Alex tampak gelisah.

Kedua wanita itu mendengar jelas bunyi saling adu jontos dari dalam ruangan ataz mereka, tapi mereka tidak tahu cara menghentikanya.

Masuk ke dalam sama saja seperti menyetor nyawan ke kandang harimau. "Mawar, gimana nih?" tanya sekertaris satunya gelisah.

"Aku juga tidak tahu." sahut Mawar tak kala gelisah.

Saat keduanya sedang gelisah menunggu di depan ruangan Alex, Viona keluar dari lift dan berjalan kearah mereka.

Mawar yang melihat Viona datang pun, langsung berjalan cepat menyambut Viona.

"Viona tolong hentinkan Tuan Alex dan Tuan David" ucap Mawar penuh permohonan.

Viona mengangguk, gadis itu langaung berjalan menuju pintu ruangan Alex. Firasatnya tidak enak, saat melihat kejadian di lobi tadi, Viona yakin, pasti akan terjadi sesuatu antara bos dan asisten itu.

Viona memutar hendel pintu dan melangkah masuk, soktak langsung menhentikan Alex dan David yang sedang baku hantam.

Penampilan kedua pria itu sudah acak-acakan, bahkan wahah keduanya babak belur karena pukulan satu sama lain.

"Tidak bisakah kalian selesaikan semuanya dengan kepala dingin?" tanya Viona. Entah keberanian dari mana, Viona tampak tegas dalam berucapa.

Alex dan David saling menjauh, rasanya Alex belum puas menghajar David. Namun, ia tidak ingin terlihat kejam apalagi dihadapan Viona..……..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 47 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 46 Pernikahan Yang Tak Dianggap "