Bab 49 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 49
Dalam gedung acara telah dipadati oleh para tamu undangan,
Lucas berjalan keliling untuk menyapa semua rekan bisnis yang hadir.
Lucas segara berjalan naik keatas panggung setelah pembawa
acara mempersilahkannya maju kedepan. Lucas berbicara penuh kebanggaan.
Sebelum berlanjut ke acara serah terima jabatan, Lucas
meminta Jessica ikut naik keatas panggung dan berdiri disampingnya.
![]() |
Bab 49 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Dari bawa panggung, Alex bisa melihat dengan jelas semua
yang ditunjukan oleh Lucas dan Jessica. Alex mengeraskan rahang, wajah pria itu
terlihat sangat dingin dan sulit diartikan.
Selama ini, Alex telah mengetahui kelakuan bejat Jessica.
Namun, Alex tidak menyangka Jessica berani bermain api dengan ayah tirinya.
Alex tidak habis pikir, bagaimana jika mama dan adik
perempuan tahu kelakuan sampah ayah tiri dan wanita yang pernah ia cinta itu.
Rasanya Alex sudah tidak tahan berada berlama-lama ditempat
itu lagi.
Sementara, Luca dan Jessica tersenyum mengejek saat melihat
Alex dari atas panggung.
*
*
Setelah Lucas memperkenalkan Jessica sebagai calon istrinya,
acarapun berlanjut ke sesi berikutnya.
Ketika pembawa acara mengundang Alex naik keatas panggung
untuk serah terima pimpinan baru, tiba-tiba saja semua lampu dalam ruangan itu
dimatikan.
Seketika kadaan menjadi riuh. Para hadirin bertanya-tanya,
ada apa ini?
Disaat yang bersamaan, sebuah lampu sorot dinyalakan dari
arah pintu masuk dan terfokus pada seseorang yang melangkah masuk.
Semua orang menutupi mata mereka, karena silau cahaya lampu
sorot tersebut. Namun, mereka juga penasaran siapa sosok yang melangkah masuk
itu.
Diatas red carpet itu, seorang wanita berjalan dengan sangat
anggun menuju atas pangung. Mengenakan pakaian serba putih yang berbahan dasar
kain dan sebuah high heels silver membalut telapak kakinya. Rabutnya yang
tertata rapi membuat wajah wanita terlihat sangat cantik dan berkelas.
Semua mata tertuju padanya, ada yang terpeson dengan
kecantikannya, ada yang terkejut dengan kehadirannya, ada pula yang bertanya
apa yang sedang wanita itu lakukan, apa dia sudah bosan hidup?
Dengan aura bintangnya, wanita tersebut naik keatas
panggung dan ruangan itu seketika
kembali terang.
Alex terlihat sangat terkejut, mengapa sosok yang ia kenal
lugu dan polos itu bisa memiliki keberanian seperti itu? Tanpa menunggu aba-aba
lagi, Alex langsung ikut naik keatas panggung.
*
*
"Apa yang kau lakukan disini? Jangan merusak
acaraku" ucap Lucas dengan wajah kesal. Acaranya yang hampir saja menuju
puncak, terhenti begitu saja karena ulah wanita itu.
"Ssstttt" Wanita itu memberi isyarat agar Lucas
diam, lalu berjalan menuju meja yang diatasnya telah dipersiapkan surat-surat
yang harus ditanda tangani oleh Alex dan Lucas.
Wanita itu mengambil surat-surat tersebut dan
memperhatikannya sesaat, tanpa berucap apapun, tangannya merobek semua
surat-surat itu dan menghamburnya diatas panggung.
"Gadis sialan, jangan lancang kau" Lucas
mengangkat tangan dan hendak memukul wanita pemberani itu.
"Sehelai saja kau menyentuh rambutnya, kupastikan kau
tidak akan melihat matahari terbit besok" ancam Alex sambil mencengkram
kuat tangan Lucas.
"Alex lepaskan tanganmu" ucap Jessica memegang
lengan Alex.
"Singkirkan tangan kotormu, ******" Alex menatap
tajam pada Jessica.
Jessica melangkah mundur, wajahnya terlihat marah.
Berani-berani Alex menyebutnya ****** didepan umum seperti itu.
"Tuan Lucas Admaja, nyali Anda cukup besar untuk bertindak sejauh ini. Kecerdikan dan
kelicikkanmu patut diberi pujian" ucap si Wanita pemberani sambil bertepuk
tangan.
"Hentikan sandiwaramu dan cepat keluar dari sini
sebelum kesabaranku habis" ancam Lucas tegas.
"Kurasa kata-kata itu lebih cocok untuk Anda, Tuan
Lucas. Sudah cukup kekacauan yang Anda
timbulkan selama ini, menyerahlah dan kembali kehabitatmu sebelum aku
menyeretmu kepenjara."
"Siapa kau, beraninya mengancamku, anak ingusan"
Lucas merasa geram ingin sekali menghajar wajah wanita itu.
"Saya?" Wanita pemberani menunjuk dirinya.
"Baiklah, karena Tuan Lucas yang terhormat sudah bertanya siapa saya, maka
saya akan menjawabnya." Wanita pemberani itu berjalan menuju pengeras
suara……..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 50 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 49 Pernikahan Yang Tak Dianggap "