Bab 51 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 51
![]() |
Bab 51 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Alex yang mendengar semua perkataan jesika, seketika bulu
badannya merinding, berarti Jessica telah merencanalan semua saat masi
bersamanya.
"Katakan sekali lagi apa yang kau ucap barusan"
tanya Alex. tangan pria itu mencengkram kuat leher Jessica.
"A-Alex, lepaskan" ucap Jessica. Wanita itu
kesusahan bernapas, wajahnya memerah menahan sakit.
"Lepaskan, Lex. dia bisa mati kehabisan nafas"
Viona berusaha melerai Alex.
"Lepaskan dia, Nak. kamu tidak perlu mengotori
tanganmu. Biarkan mereka berdua membusuk dipenjara." timpa Nyonya
Veronika.
"Kau tidak bisa lakukan itu, Veronika. Bagaimanapun aku
ini ayah dari anakmu" ucap Lucas mengeluarkan senjata terakhirnya.
Plaaaakkk
"Tutup mulut busukmu, bahkan kau tidak pantas disebut
sebagai orang ayah" Veronika menampar keras pipi Lucas. Entah kenapa emosi wanita paruh baya itu
terpancing saat mendengar Lucas membawa nama anak gadisnya. "Pak Polisi,
segera bawa dua penghianat ini pergi"
Lucas terbakar amara, semua rencananya hancur berantakan.
Mimpinya yang tinggal selangkah lagi harus berakhir di dalam jeruji besi.
Tak ingin sia-sia membusuk dalam penjara, Lucas mengeluarkan
sebuah belati lipat dari saku jas dan berjalan menuju seseorang.
"Semua ini gara-gara kau, gadis sialan" ucap Lucas
yang telah gelap mata.
"Viona" teriak Alex dan Veronika bersamaan.
Alex berlari cepat
dan memeluk tubuh Viona.
Suasana menjadi ricuh, semua tamu undangan tidak menyangka
melihat aski nekat yang dilakukan oleh Lucas.
Lucas yang merasa belum puas berusaha memperdalam
tusukannya, sebelum polisi menodongkan senjata di kepalanya.
"Jangan bergerak" ucap Pak Polisi yang menodongkan
senjata pada kepala Lucas.
Lucas menjatuhkan belatinya lalu mengangkat kedua tangannya
keatas, polisi pun langsung memborgol kedua tangannya kebelakang.
Lucas tertawa lepas seperti orang sakit jiwa, ia merasa puas
telah melukai seseorang sebelum membusuk di penjara.
Jessica mundur perlahan dan mengendap seperti pencuri untuk
melarikan diri. Namun, pergerakannya disadari oleh polisi. Jessica dibekuk dan
diborgol seperti Lucas.
"Lepaskan aku, aku tidak bersalah" teriak Jessica
sambil meronta minta dilepaskan.
*
*
"Terima kasih, hanya ini yang bisa kulakukan untuk
menebus semua salahku" ucap Alex tepat ditelinga Viona.
Keduanya masih dalam posisi berpelukan.
Viona terdiam, ia masih belum percaya mengapa Alex mau
mengorbankan diri untuknya. Viona menyentuh bagian pinggang Alex yang terkena
tusukan.
Viona tersadar, setelah melihat tangannya berlumuran darah.
Gadis itu menangis sesenggukan sambil memeluk erat tubuh Alex.
"Cepat siapakan mobil" teriak Veronika dengan nada
panik.
Setelah mobilnya disiapkan, Alex pun langsung dilarikan ke
rumah sakit terdekat.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Viona terus mengajak
Alex bicara agar Alex tidak kehilangan kesadarannya.
"Sabar ya, sebentar lagi kita akan sampai rumah
sakit" ucap Viona sambil mengelus kepala yang Alex yang tertidur dalam
pelukannya.
Air mata Viona terus mengalir, gadis itu takut Alex akan
mati karena luka tusukan itu.
"Berhentilah menangis, aku tidak akan mati hanya karena
tusukan itu" ucap Alex ditengah rasa sakitnya.
"Kamu akan baik-baik saja?" tanya Viona polos.
"Ya, asal kamu terus memelukku seperti ini, aku tidak
akan mati" sahut Alex.
Viona mengangguk dan terus memeluk Alex, jika dengan memeluk
seperti itu membuat Alex tetap Hidup, Viona bersedia memeluknya sepanjang pria
itu sakit.
Sementara Nyonya Veronica yang duduk di kursi depan, tidak
berkata apapun. Wanita paruh baya itu menyesali kelalaiannya, mengapa ia tidak
membawa masuk pengawal dan langsung membekuk Lucas.
Nyonya Veronika menengok belakang, timbul satu harapan saat
melihat Viona dan Alex berpelukan. Veronika berharap, Viona mau menerima Alex
dan kembali menjadi menantunya.
Veronika melihat tangisan tulus Viona yang mengkhawatirkan
kondisi Alex. Wanita paruh baya itu kembali mengingat saat dirinya menemuai
Viona dan meminta gadis itu untuk bekerja sama.
*
"Tolong bantu aku menghadapi Jessica dan Lucas, hanya
kamu yang bisa melakukan semua itu" ucap Veronika setelah menceritakan
semua kebusukan Lucas dan Jessica.
"Kenapa Nyonya begitu yakin aku bisa melakukan semua
itu?" tanya Viona.
"Ya, karena hanya kamu satu-satu orang yang dekat
dengan Kekek. Melihat sikap Kakek yang begitu menyangi kamu, mama yakin, Lucas
dan Jessica akan mempercayai semua itu." jelas Nyonya Veronika.
Viona terdiam, tampak memikirkan tawaran Nyonya Veronika.
"Mama mohon, Vio. Setidaknya lakukan semua ini demi
kakek" Veronika menyentuh tangan Viona. "Apa kamu tega melihat
perusahaan yang dirintis Kakek selama bertahun-tahun jatuh begitu saja ke
tangan orang lain?"
Viona menggeleng. "Baiklah, saya akan membantu. Katakan
apa yang harus saya lakukan" sahut Viona mantap.
Mengingat kebaikan Kakek Volcan padanya, Viona pikir ini
saatnya ia membalas kebaikan Kakek tua itu.
"Terima kasih, Vio" ucap Nyonya Veronika tersenyum
senang.
Viona mengangguk, gadis itu pun ikut terseyum……..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 52 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 51 Pernikahan Yang Tak Dianggap "