Bab 58 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 58
"Pagi, Mah" ucap Alex bersemangat.
"Pagi, Sayang." sahut Veronika yang telah duduk di
meja makan. "Kamu yakin mau masuk kantor hari ini?"
"Yakin, Mah. Sudah hampir dua minggu Alex tidak ke
kantor" sahut Alex sambil memakan roti yang telah diolesi nutella olah
mamanya.
Alex memang sudah lama tidak ke kantor, namun, alasan
terbesar ingin cepat masuk kantor adalah mau bertemu Viona.
![]() |
Bab 58 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Sejak keluar dari rumah sakit dua hari lalu, Alex belum
bertemu dengan Viona. Entah kenapa, Viona menolak keras untuk main ke rumahnya.
Alex yang sudah tidak kuat menahan rindu pun, akhirnya memutuskan untuk kembali
bekerja pagi ini juga.
"Yakin mau kerja karena kangen kantor?" tanya
Veronika sambil memainkan matanya.
"Yakinlah, Mah" sahut Alex pasti.
"Hari ini mama janjian sama Viona loh mau jalan-jalan
berdua"
mendengar ucapan mamanya, Alex langsung membuang roti yang
ia pegang kedalam pikir. Seketika napsu makannya hilang.
Nyonya Veronika tertawa renyah berhasil mengerjai putranya.
"Mama hanya bercanda, Lex. Nih mama udah siapin bekal, satu buat kamu
satunya lagi buat Viona"
Disaat yang bersamaan David datang dan menyapa. "Pagi,
Tante. Pagi, Alex"
"Pagi Vid, sini ikut sarapan" sahut Veronika masi
dengan tawanya.
Sementara Alex masih memasang wajah cemberut karena ulang
mamanya.
"Makasih, Tan. David sudah sarapan tadi" sahut
David.
"Kita berangkat sekarang" ucap Alex sambil berdiri. "Alex berangkat,
Mah" pamitnya dan langsung melangkah keluar. Rupanya Alex sudah tak sabar
ingin bertemu Viona.
David Pun mengekor sambil membawa dua rantang susun tadi.
"Hati-hati dijalan, sampaikan salam mama buat
Viona" ucap Veronika sedikit berteriak karena Alex sudah menjauh.
*
*
"Vid kamu sudah mengirim orang untuk menjemput
Viona?" tanya Alex saat mereka sedang dalam perjalanan.
"Sudah, Bos. Nona Viona sudah dalam perjalanan menuju
kantor" sahut David.
Alex semakin tidak sabar ingin bertemu Viona.
Tiga puluh menit bermacet-macetan di jalan, akhirnya mereka
pun tiba di depan Emerald Group.
Alex keluar dari mobil, pandangannya langsung disuguhi gadis
yang ia rindukan sejak dua hari lalu. Hati Alex berbunga-bunga, senyuman tak
terlepas dari bibirnya. Rasa Alex ingin langsung memeluk gadis itu.
"Pagi Tuan Winston" sapa Viona memberi sambil
hormat dan berlalu begitu saja.
Viona berjalan masuk kantor tanpa mempedulikan Alex.
"Vi ...." Alex menghentikan panggilannya, jika
dipaksakan pun gadis itu akan tetap bersikap sama. Alex berpikir sejenak
mencari cara agar bisa memeluk gadis itu.
Melihat Viona yang sedang berbicara pada resepsionis,
timbullah akal bulus Alex. Pria pergi menunggu Viona di depan lift, bahkan Alex
sengaja mengganjal pintu lift dengan kakinya agar lift itu tidak tertutup.
Saat Viona melewatinya, Alex langsung menarik Viona dan
membawa masuk dalam lift khusus presdir.
Alex memeluk erat tubuh Viona dan mengendus-endus wangi
tubuh gadis itu, sejenak ia menutup matanya untuk menyalurkan semua rasa
rindunya.
"Alex lepasin, ini di kantor nanti ada yang masuk"
ucap Viona. Gadis itu terus meronta.
"Tenanglah, biarkan begini sebentar saja." Alex
tetap dengan posisinya.
"Alex, sudah ku bilang lepaskan" Viona mendorong
keras tubuh Alex hingga pria itu menabrak tembok di belakangnya.
"Dengar ya Alex, selama ini aku membiarkanmu
menyentuhku, tapi bukan berarti kamu seenaknya saja. Kamu pikir aku ini
perempuan apaan?" ucap Viona sedikit berteriak, entah kenapa emosinya
tiba-tiba saja meledak.
Alex sedikit meringis tanpa suara karena lukanya yang
terbentur ke tembok. "Viona, aku ...." ucap Alex terputus karena
Viona telah menangis sesenggukan. Alex yang ingin menyentuhnya kembali mundur.
"Maaf" ucap Alex.
Pria menyesali perbuatannya, apa perlakuannya telah melukai
gadis itu?
Viona berlari keluar saat lift terbuka, Viona masuk ke
tangga darurat dan kembali menangis disana.
Sementara, Alex melangkah menuju ruangannya dengan perasaan
hancur....…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 59 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 58 Pernikahan Yang Tak Dianggap "