Bab 59 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan
Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan
fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini
sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 59
Viona duduk menangis di tangga darurat, air matanya terus
mengalir membasahi pipinya. Perasaannya sangat kacau, pagi tadi, sebelum
berangkat kerja, Viona tidak sengaja mendengar ada beberapa ibu-ibu tetangga
sedang bergosip tentang dirinya.
Viona dikatai wanita tidak benar, sering memasukkan pria ke
dalam kamarnya saat malam hari. Viona juga mendekati orang-orang kaya hanya
untuk menumpang hidup dan mendapatkan makanan enak. Bahkan tatapan sekumpulan
orang-orang itu seperti tidak menyukainya
Ditamba ada sebuah mobil mewah yang menjemputnya pagi ini,
omongan para tetangga itu semakin menjadi-jadi. Entah dari mana ibu-ibu itu
tahu tentang mobil yang menjemputnya. Viona benar-benar kalut.
![]() |
Bab 59 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Sebagai manusia normal, wajar jika Viona merasa terganggu
dengan ucapan para tetangganya.
Viona merasa malu karena pernah memasukan Alex ke dalam
kamarnya. Perasaannya bercampur aduk, ketika memikirkan kejelasan hubungannya dengan Alex.
Viona merasa dirinya seperti wanita rendahan, yang kapan
saja Alex butuh bisa langsung disentuhnya.
Sejak dalam perjalanan menuju kantor Viona sudah berusaha
menenangkan diri agar tidak terpengaruh dengan omongan para tetangga itu.
Namun, entah mengapa emosinya meledak saat Alex menarik dan memeluknya
tiba-tiba.
Viona mengusap air matanya, gadis itu tersadar dan mengingat
perbuatan kasarnya pada Alex. Viona merasa bersalah karena telah mendorong
Alex.
"Aku kenapa sih" ucapnya pelannya air matanya
kembali mengalir.
Setelah berhasil menenangkan diri, Viona kembali ke lantai
tiga untuk bekerja. Viona akan menemui Alex saat jam makan siang nanti.
Saat keluar dari lift dan berjalan menuju ruangan kerjanya,
seorang wanita tersenyum puas melihat wajah sebab Viona. Wanita itu yakin,
aksinya menghasut ibu-ibu di kompleks Viona tinggal telah berhasil.
"Itu belum seberapa gadis sialan, akan ku buat kau
lebih menderita lagi. Gara-gara kau, aku gagal dapat banyak uang dan posisi
terbaik di perusahaan ini" ucap wanita itu dengan rahang mengeras.
Dilihat dari tatapannya, wanita itu sangat membenci Viona.
***************
Sementara di dalam ruangan kerjanya Alex berpikir keras,
berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Viona.
Berkali-kali mengubah posisi duduknya, namun Alex tetap gelisah
dikala tidak menemukan jawaban atas pertanyaannya.
"Semua wanita itu butuh kepastian, jika kamu main
nyosor terus tanpa ada kepastian bisa-bisa dia pergi dari kamu" ucap David
yang telah memperhatikan sikap Alex sejak masuk keruangan itu, bahkan Alex
tidak menyadari saat ia masuk.
David tidak sengaja melihat Viona berlari keluar dari lift
dangan keadaan menangis, David bisa menyimpulkan sesuatu telah terjadi pada
pasangan itu. Ditamba sikap Alex yang terlihat seperti sedang gelisah, David
semakin yakin.
"Apa maksudmu? Perjelas kata-katamu" tanya Alex
serius.
"Cih, gitu aja nggak paham" David melangkah maju
dan duduk didepan Alex. "Sekarang gua tanya, Loe udah pernah nyatain
perasaan belum? Atau ajak dia bicara serius soal hubungan kalian?" tanya
David.
"Belum" sahut Alex singkat.
"Pantas saja dia marah, Loe sendiri belum ada
kepastian."
Alex terdiam sesaat memikirkan kata-kata David, apa benar
Viona marah karena tidak ada kepastian dari dirinya?
"Jomblo akut kaya Elu mana paham hal beginian?"
cela Alex merasa tidak terima David lebih berpengalaman darinya.
"Andai Loe tau gua pernah menikah di London, Bro."
batin David. " Eit, Jangan salah, jomblo akut gini pernah jadi play boy
lohya waktu jaman kuliah dulu" sahut David membanggakan diri.
"Alaaaah sok keren, Lu. Sana pergi" usir Alex
sambil melempar tisu bekasnya kewajah David.
"Tapi omongan gua diatas benerkan, Bro?" ucap
David dengan wajah mengejek dan langsung melangkah keluar.
"Sialan, Loe" Alex tersenyum malu-malu....…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 60 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 59 Pernikahan Yang Tak Dianggap "