Bab 63 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 63
Alex melangkah menuju kamar mandi, pria itu mengguyur
tubuhnya dengan air dingin. Alex menarik nafas dan membuangnya pelan berulang
kali untuk menjinakkan kembali si otong yang hampir saja buas tadi.
Selesai mandi dan memakai baju tidur, Alex menuju kasur dan
ikut berbaring disamping Viona. Sambil menatap wajah cantik Viona, Alex
tersenyum geli, saat kembali mengingat kejadian tadi, bagaimana bisa gadis itu
tertidur seperti orang pingsan. Bahkan saat
Alex mengangkatnyapun, Viona hanya menggeliat sebentar dan kembali
tenang.
"Apa aku melakukan itu dia juga tidak akan sadar?"
Alex menggigit ujung sprei saat pikiran liar itu kembali merasuk kepalanya.
Alex yang tidak ingin imajinasinya semakin menjadi-jadi pun
memilih memejamkan matanya dan tertidur.
![]() |
Bab 63 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Alex memilih menjauhkan badannya dari Viona, hanya ujung
kepalanya yang bersentuhan dengan kepala Viona. Alex tidak ingin otongnya
kembali berdiri ketika bersentuhan dengan tubuh Viona.
*
*
Viona menggeliat dan perlahan membuka matanya.
"Jam berapa ini?" ucap Viona pelan sambil membersikan
matanya.
Viona kaget dan langsung terduduk, saat menyadari dirinya
berada ditempat asing.
Viona melihat kesampingnya, tampaklah wajah tampan Alex yang
telah terlelap. "Astaga, aku lupa, tadi aku ketiduran dimobil,
Alex." ucap Viona pelan sambil
menutup wajahnya malu-malu, apalagi saat menyadari baju yang ia kenakan telah
diganti.
"Apa dia yang mengganti bajuku" batin Viona. Gadis
itu kembalu menutup wajahnya karena malu. mau ditaruh dimana mukanya besok,
untunglah Viona tidak sedang memakai bh nya yang bulukan.
Ditengah rasa malunya, Viona memegangi perutnya saat
merasakan perih yang sungguh luar biasa, tertidur tanpa memakan apapun, Viona
terbangun di jam dua malam dengan perut kelaparan.
"Apa aku bangunkan Alex saja, ya?" Viona berpikir
sejenak. Tidak-tidak, jika membangungkan Alex sekarang, sama saja mempermalukan
dirinya.
Pelan-pelan, Viona turun dari atas kasur dan mengendap-endap
keluar kamar.
Pernah tinggal di rumah mewah itu, mabuat Viona sedikit
banyak menghafal tata letak rumah mewah itu. Viona menuruni anak tangga dan
berjalan menuju ruang makan.
"Bi Lastri" panggil Viona saat melihat wanita tua
itu keluar dari dapur.
"Neng, Vio" sahut Bi Lastri tersenyum senang
sambil berjalan mendekati Viona.
"Bibi apa kabar? kenapa jam segini belum tidur?"
tanya Viona. Tak lupa memeluk remah Bi lastri.
"Biak, Neng. Bibi abis ngecek setok bulanan." Bi
Lastri membalas rama pelukan Viona. "Tuhkan filing bibi bener, yang
digendong Tual Alex tadi, Neng Vio"
"Benaran Alex yng membawaku ke kamar, Bi?" tanya
Viona. Pipih gadis itu memerah menahan malu.
"Benar, Neng. Bibi sendiri yang bantu bukakan pintu
kamar Tuan Alex"
"Astaga, benarkan. Berarti dia juga yang mengganti
bajuku" batin Viona, ia semakin pusing memikirkan cara menghadapi Alex
besok. "Masih ada sisa makanan nggak, Bi? Vio lapar bangat" Viona
memegang perutnya yng terasa lapar.
"Ada, Neng. Tadi Nyonya suruh simpan, kali aja Neng Vio
bangun dan kelaparan. Eh taunya beneran Neng kelaparan" Bi Lastri terlihat
sangat senang Viona telah kembali ke rumah mewah itu. "Duduk sini, bibik
ambilkan." Bi Lastri menarik kursi untuk Viona.
"Tidak usah, Bik. Tunjukan saja dimana nasinya, Vio bisa ambil sendiri. Bibi Kembali
istirahat sana" Viona merasa tidak enak, apalagi Bi Lastri harus kembali
bangun jam empat nanti.
"Nggak apa-apa, Neng. Bibi ambilkan ya, setelah baru
itu bibi tinggal tidur." Wanita tua itu langsung bergegas kebelakang untuk
mengambilkan nasi.
"Baiklah, terima kasih, Bi"
Setelah mengambilkan nasi dan beberapa lauk untuk Viona, Bi
Lastri kembali ke kamarnya untuk beristirahat..…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 64 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 63 Pernikahan Yang Tak Dianggap "