Bab 7 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 7
"Apa maksud semua ini Tuan, Alex?" tanya Viona,
matanya sudah berkata-kaca, buliran bening pun mengalir keluar tanpa permisi.
Viona masih belum paham dengan smua ini, jika Alex ingin menceraikannya,
mengapa tidak langsung katakan saja? Bukankah selama ini memang Alex tidak
mengingikan diri? Lalu untuk apa Alex masih berbaik hati mau menanggung
hidupnya?
"Saya rasa, kamu paham betul apa maksud saya!"
Viona mengangguk pelan seolah telah memahami smuanya.
"Masih ada yang mau disampaikan, Tuan?" tanya Viona, rasanya ia sudah
tidak sanggup lagi berlama-lama dalam ruang itu.
"Tidak, kamu boleh keluar sekarang."
Viona menglangkah keluar tanpa berucap apapun lagi. Tak lupa
membawa ATM yang diberikan Alex padanya.
Sesampainya di kamar, Viona duduk termenung di lantai,
sambil memeluk kedua lututnya, gadis itu mulia berpikir. Kenapa nasibnya begitu
malang? Ibunya meninggal dunia saat berjuang melahirkan dirinya, sementara sang
ayah menikah lagi saat usianya 5 tahun. Istri baru sang ayah atau ibu tirinya
menolak mengajaknya tinggal bersama, sang ayah yang sudah dibutakan oleh cinta
menuruti apa kata istri barunya dan menitip Viona pada tetangga sebelah rumah.
![]() |
Bab 7 Pernikahan Yang Tak Di Anggap |
Saat itu, sang ayah beralasan pada tetangganya akan kembali
menjemput Viona setelah mendapatkan kontrakan baru. Viona kecil tahu ayahnya
sedang berbohong, namun ia tak punya kuasa untuk berkata. Untunglah tetangga
Viona orang baik, pasangan suami istri yang sudah paruh baya itu kebetulan tak
punya anak, sehingga mau merawat Viona dan menganggapnya cucu sendiri. Bahkan
mereka merasa senang ayah Viona tak kembali menjemput anak itu.
Viona kecil memanggil keluarga barunya dengan sebutan kakek
dan nenek, gadis kecil itu merasa bahagia mendapatkan kasih sayang utuh dari kedua
orang tua barunya. Namun, Lagi-lagi kebahagia Viona tidak bertahan lama, dua
tahun kemudian sang kakek meninggal dunia. Sejak saat itu, Viona kecil dan
Nenek Utari bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Viona tersadar dari lamunannya, Viona tak ingin berpikir
panjang lagi. Mungkin memang ini takdir yang harus ia lalui. Tak ada alasan
lagi untuk ia berlama-lama di rumah mewah itu, semua yang disampai oleh Alex
benar adanya. Kakek Volcan telah tiada dan tugasnya pun telah selesai.
Viona menghapus air matanya, gadis itu melangkah ke kamar
mandi untuk membasuh wajahnya yang sembab akibat tangisannya tadi. Selesai
mencuci muka, Viona langsung memasukan semua barangnya kedalam tas.
Sama seperti saat awal ia masuk ke dalam rumah mewah itu,
Viona keluar pun hanya membawa sebuah travel bag kecil yang berisi
baju-bajunya.
Bahkan barang-barang pemberian mendiang Kekak Volcan pun tidak ia bawa satupun, termasuk black
card dari Kakek Volcan dan ATM yang baru saja Alex berikan padanya.
Viona melangkah keluar rumah mewah itu tanpa menoleh
kebelakang sedikit pun, ia ingin segera meninggalkan kenangan baik ataupun
burung dari rumah itu. Viona sudah siap kembali menjalankan hidup seperti
sebelumnya.
Keadaan rumah yang sepi membuat Viona bisa pergi tamba
hambatan siapapun.
...****************...
"Vio minta maaf, Kek. Vio nggak bisa turuti permintaan
Kakek untuk tetap tinggal bersama, Alex. Tapi Vio janji akan sering mengunjungi
kakek disini" ucap Viona.
Saat ini, gadis itu sedang duduk disamping makam Kakek
Volcan. Viona ingin berpamitan sebelum
pergi.
Raut wajahnya terlihat sedih, bayangan saat pertama kali
bertemu dengan Kakek Volcan pun kembali terlintas dalam ingatannya.
Di sebuah restoran sederhana, Viona sedang melakukan
pekerjaannya. Sebagai seorang waiters, sudah menjadi tugas dan tanggung
jawabnya melayani dan membersikan meja setelah para tamu pulang.
Saat sedang serius membersihkan meja, seorang kakek tua
masuk bersama empat orang ajudannya. Viona dengan ramah memberi salam dan
mempersilan kakek tua itu duduk, bahkan Viona menarikan kursi untuk kakek
tersebut. Tak lupa dengan seyuman manis yang selalu terpancar dari bibir
mungilnya.
Kakek tua merasa senang dan langsung terkesan pada sikap
ramah Viona, kakek tua pun meminta Viona untuk melayaninya makan.
Sejak siang itu, kakek tua selalu menghabiskan waktu makan
siangnya di restoran tempat Viona bekerja. Pria tua itu tak segan meminta Viona
menemaninya makan, bahkan kakek tidak keberan membayar sepuluh kali lipat, asal
Viona bisa duduk dan makan bersamanya.
Seiring berjalannya waktu, Kakek tua dan Viona semakin
akrab. Setelah mendengar kisah hidup dan perjalanan hidup Viona yang berjuang
demi kesembuhan neneknya, kakek semakin yakin untuk menjodokan Viona dengan
cucunya. Kakek percaya gadis pekerja keras seperti Viona bisa membawa cucunya
jauh lebih baik lagi.
"Jadilah cucu mantu kakek, kakek janji akan menanggung
semua biaya perawatan nenekmu dan memberikan kehidupan yang kayak untuk kalian
berdua"
Viona yang saat itu sedang dalam kesulitan, berpikir sejenak
dan langsung menerima tawaran Kakek Volcal. Kapan lagi kesempatan baik ini
datang? Viona hanya pelayan reston yang mengandalakan uang lembur, ditamba
kejar part time saat malam atau mengambil kerjaan tambahan ketika libur,
darimana Viona bisa dapat uang banyak untuk perawatan penyakit gagal ginjal
yang diderita oleh sang nenek?
Viona tak punya pilihan, apapun yang terjadi gadis itu siap
menghadapinya. Termasuk permintaan Alex yang tak masuk akal, saat kakek tua
mengajaknya bertemu untuk membahas pernikahan mereka.
"Aku akan menikahinya, tapi dengan satu syarat. Kakek
harus merestui hubunganku dan Jessica" ucap Alex.
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 8 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 7 Pernikahan Yang Tak Dianggap "