Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 72 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 72

Alex tampak bingung, maksud hati ingin agar Viona merasa spesial karena hanya dirinyalah wanita pertama dan satu-satunya yang masuk dalam ruang itu, mala membuat istrinya tersinggung dan sakit hati.

"Sayang, hei." Alex duduk berjongkok di depan istrinya lalu menggenggam kedua tangannya. "Kenapa kamu sesedih ini? Maaf jika kata-kataku barusan menyinggungmu" ucap Alex lembut.

Viona masih saja menangis.

"Sayang, dengarkan aku. Ya, memang benar dulu aku mencintainya dan dibutakan oleh hawa nafsu. Tapi semua sudah berlalu, bahkan tidak ada lagi yang tertinggal. Sekarang disini hanya ada kamu" Alex menuntun tangan istrinya menyentuh dada kekarnya.

Bab 72 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Viona mengangkat muka dan menatap mata suaminya.

"Udah ya nangisnya." Alex menghapus air mata Viona yang tampak mulai tenang. "Soal kamar ini, tidak ada seorangpun yang tau karena ini kamar pribadiku. Hanya kamu orang pertama yang aku ajak masuk kesini, bahkan David pun tidak aku ijinkan masuk kesini" Jelas Alex  penuh hati-hari karena takut istri menangis lagi.

"Beneran? Kamu tidak bohongkan sama aku?" tanya Viona meyakinkan.

"Tidak Sayang untuk apa aku bohong" Alex bangun dan duduk disamping Viona kemudian membawa Viona kedalam pelukannya.

Alex mengelus lembut pundak istrinya, si otong yang tadinya ingin bermain bola, kini harus mengurungkan niatnya. Untuk saat ini, mengembalikan mood Viona lebih penting daripada mengurus si otong.

Sementara di luar ruangan, tampak Nyonya Veronika berjalan menuju pintu ruangan Alex, diikuti oleh Pak Bari dari belakang sambil membawa sebuah paper bag ditanganya.

"Anak saya ada di dalam?" tanya Veronika pada dua sekretaris Alex.

"Ada, Nyonya. Ta-tapi" sahut Mawar terbata.

"Tapi apa? katakan yang jelas" Veronika terlihat tak sabar.

"Tuan Winston sedang  bersama seorang wanita"

"Wanita siapa?" bentak Veronika. Wanita paruh baya itu berpikir mungkinkah Alex mulai melakukan hal-hal aneh.

"Ada seorang karyawan wanita dari divisi keuangan, belakangan ini dia sering keluar masuk ke ruangan Tuan Winston. Bahkan Tuan Winston sering telah mething hanya karena wanita itu." jelas mawar panjang lebar. Sekretaris dua anak itu mengadukan Viona.

Sementara teman sekretaris yang satunya terus mencubit-cubit Mawar agar menghentikan ocehannya.

Veronika mengerutkan dahinya, divisi keuangan? Apa yang dimaksud wanita tersebut adalah Viona menantunya? Veronika menatap penuh selidik pada mawar.

"Baiklah, terima kasih atas informasinya" Veronika menuju pintu ruangan Alex dan dan langsung mengetuknya.

Tak lama mengetuk akhirnya pintu pun dibukakan.

"Kau apakan menantuku, ha?" bentak Veronika ketika melihat mata Viona yang tampak sembab.

"Tidak ada, Mah. Tadi hanya ada sedikit salah paham" jelas Alex.

"Benar begitu Vio?" Veronika menatap Viona.

"Iyah, Mah" Viona mengangguk pasti, tampak wajah gadis itu sudah kembali berseri.

"Kalo sampe dia nyakitin kamu, bilang sama mama, biar mama yang kasih dia pelajaran" Tangan wanita paruh baya itu telah menyentuh telinga putranya, hingga membuat Alex mengringis kesakitan.

"Ampun, Mah. Alex nggak salah apa-apa" ucap Alex. Pria itu memegang telinganya  yang terasa sakit.

Sedangkan Viona tertawa kecil melihat kelakuan ibu dan anak itu.

"Mama ngapain kesini?" tanya Alex.

"Kenapa emangnya? Mama nggak boleh kesini?" sahut Veronika sewot.

"Astaga, bukan begitu maksud Alex. Kenapa mama jadi ikut-ikutan sensi?" Alex sedikit pusing menanggapi dua wanita itu, tadi istrinya sekarang mamanya.

"Mama kesini anterin bekal kalian, kamunya main nyelonong  aja tadi pagi sampe lupa bawa bekal." Omel Veronika. "Mama pergi dulu ya sayang, mama mau arisan. Kedepannya kamu harus kosongkan jadwal kamu, karena mama mau kenalin kamu ke teman-teman arisan mama" ucap Veronika pada Viona.

"Iyah, Mah. Hati-hati dijalan" Menantu dan mertua itu saling mencium pipi kiri dan kanan penuh ramah.

Setelah berpamitan, Veronika pun langsung melangkah keluar.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 73 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 72 Pernikahan Yang Tak Dianggap "