Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 74 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 74

Setelah kepergian David, Alex langsung kembali fokus dengan pekerjaannya. Alex ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan agar bisa membawa Viona jalan-jalan saat jam pulang kerja nanti.

Beberapa menit bekerja, Alex mendengar handle pintu kamar diputar. Pria itu langsung menoleh kearah pintu.

Ketika melihat Viona keluar dari sana, Alex langsung berdiri dan menyambut istrinya.

Alex memeluk Viona dan mengecup beberapa kali pucuk kepala istrinya, Viona menyambut hangat perlakuan suaminya, ia membalas pelukan Alex.

Bab 74 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

"Gimana sayang? tidurmu enak?" tanya Alex. Posisi keduanya masih tetap berpelukan.

Viona mendongakkan kepala keatas dan menatap wajah suaminya, gadis itu menggeleng dengan wajah cemberut.

"Kenapa?" tanya Alex lagi sambil membenarkan anak rambut Viona yang sedikit berantakan.

Viona kembali menggeleng. "Nggak tau, tadi pas bangun tidur,  kepalaku pusing bangat" sahut Viona.

Alex menyentuh kening istrinya. "Kita ke dokter ya" tawar Alex.

"Nggak." Viona melepas pelukannya. "Aku nggak apa-apa, tadi cuman pusing sedikit doang, mungkin karena aku kebanyakan tidur"

"Baiklah" Alex menuntun Viona kesofa dan mendudukannya disana."Tunggu disini sebentar, setelah pekerjaanku selesai kita langsung pulang" ucap Alex tak lupa mengecup seluruh wajah istrinya.

"Iyah" sahut Viona. Ia merasa senang, Alex sunggu memperlakukan dengan baik, terkadang Viona tidak percaya semua ini nyata atau hanya mimpi sesaat.

Alex pun kembali ke maje kerjanya.

Meski Viona tidak setuju dibawa ke dokter  Alex tetap mengirim pesan singkat pada David untuk meminta Irwan segera ke kantor. Alex tidak ingin terjadi sesuatu yang serius pada istrinya.

Tiga puluh menit berlalu, di tengah keseriusannya, Alex sesekali memperhatikan tingkah istrinya. Viona tampak seperti sangat menginginkan sesuatu, terlihat jelas gadis itu menjilat-jilat bibirnya sumbil menelan salivanya berkali-kali.

Alex mengerutkan dahinya, penasaran dengan apa yang istrinya lihat. Ditengah rasa penasarannya, seseorang mengetuk pintu dari luar. Sontak keduanya langsung menoleh kearah pintu.

"Siapa?" tanya Viona pada Alex tanpa mengeluarkan suara.

Belum sempat Alex menjawab, pintu sudah terbuka dan tampaklah wajah tampan David dan Irwan.

"Ayoo, Sayang. Biar kamu diperiksa sama Dokter Irwan" ucap Alex. Tangannya terulur pada sang istri.

Viona pun menurut dan mereka berdua berjalan masuk kedalam kamar.

Alex menyuruh Viona berbaring lalu menutup setengah badannya dengan selimut, kemudian memanggil Dokter Irwan untuk segera memeriksa Viona.

Irwan duduk disamping Viona dan mulai memasang stetoskop di tengahnya.

Ehemmm, Alex berdehem ketika  Irwan hendak memasukan stetoskop ke dada Viona.

Mengerti akan kode dari Alex, Irwan mengurukan niatnya. Pak Dokter itu akhir memeriksa Viona dari luar baju, beberapa kali memindah-mindahkan alat stetoskop, Irwan melepasnya lalu memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Viona.

Selesai melakukan tugasnya, Irwan langsung keluar meninggalkan Alex dan Viona sendirian.

"Sayang, kamu tunggu sini ya, aku bicara sebentar sama Dokter Irwan" pamit Alex, tak lupa meninggalkan sebuah kecupan hangat di kening istrinya.

Viona mengangguk dan Alex pun langsung keluar.

*

*

"Kenapa istri saya? Apa yang terjadi padanya?" tanya Alex tak sabar.

"Istri kamu tidak apa-apa, Bro."

"Tidak apa-apa bagaimana? Jelas-jelas tadi dia bilang pusing saat bangun tidur tadi" protes Alex.

"Makanya dengerin dulu penjelasan saya, Tuan Alex"

"Baiklah, katakan dengan jelas."

"Kemungkinan besar istri Anda sedang hamil, Tuan Alex. Untuk memastikannya, Tuan bisa uji coba melalui tes urine atau langsung ajak istri Anda menemui Dokter Kandungan" jelas Irwan secara formal.

"Tidak bisakah kau mempermudah kata-katamu?" tanya Alex tak paham sekaligus penasaran apa benar istrinya sedang hamil?

"Belikan test pack untuk istrimu"

"Dimana aku harus mendapatkan barang itu?" tanya Alex.

"Di apotik banyak, minta tolong pada David untuk membelikannya." ucap Irwan sambil melirik David yang berdiri tak jauh dari mereka.

Sontak David langsung melototkan matanya pada Irwan, berani-berani pria itu merekomendasikan namanya.

"Tidak perlu, setelah ini kami akan pulang. Katakan saja seperti apa bentuk barang itu dan cara pakainya gimana?." cela Alex.

David tersenyum mengejek pada Irwan.

Irwan sedikit kecewa, padahal dirinya sudah tak sabar ingin melihat wajah kesal David. "Tanyakan saja pada pelayan apotiknya, mereka pasti paham dan untuk cara pakai nya semua sudah tertulis jelas disana" jelas Irwan.

Setelah menjelaskan semuanya, Irwan langsung berpamitan pulang.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 75 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 74 Pernikahan Yang Tak Dianggap "